a

Sugeng Dukung Pemerintah dan PLN Kembangkan Transmisi Listrik Super Grid

Sugeng Dukung Pemerintah dan PLN Kembangkan Transmisi Listrik Super Grid

JAKARTA (17 November): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mendukung langkah pemerintah dan PT PLN untuk membangun transmisi listrik green super grid, penggunaan teknologi smart grid, dan smart control center di Indonesia.

Demikian dikatakan Sugeng dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII dengan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, dan Dirut PLN Darmawan Prasodjo, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/11).

“Langkah tersebut dilakukan untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, dengan tetap menjaga keandalan listrik sebagai upaya mencapai net zero emission (NZE) pada 2060,” ujar Sugeng.

Menurut Sugeng, Indonesia memiliki potensi EBT yang besar, tersebar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT.

“Kami mendukung PLN untuk terus melanjutkan dan memperkuat digitalisasi kelistrikan dan pembangunan infrastruktur dasar ketenagalistrikan untuk implementasi smart grid agar pemanfaatan EBT dapat lebih optimal,” tegas legislator NasDem itu.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, katanya, potensi EBT di seluruh Indonesia mencapai 3.687 gigawatt (GW), yang meliputi surya, hidro, bioenergi, angin, panas bumi, dan arus laut.

“Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT,” kata Dirjen Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu.

Meski begitu, lokasi potensi EBT pada umumnya jauh dari lokasi pusat beban, sehingga diperlukan penguatan infrastruktur transmisi tenaga listrik untuk menyalurkan energi dari lokasi potensi EBT menuju ke pusat beban yang saat ini masih di Pulau Jawa.

“Oleh karena itu, Indonesia berencana mengembangkan super grid guna meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi EBT di lima wilayah utama, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Bali,” kata Jisman.

(dis/*)

Add Comment