“Petani haruslah sejahtera. Kalau kemudian kami ingin menyejahterakan petani maka pemerintah harus hadir, pemerintah harus mampu memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani,” ujar Ahmad Ali di Lapangan Imanuel, Kelurahan Tatura, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (14/8).

Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu juga menambahkan pemerintah harus mampu memastikan ketersediaan benih berkualitas bagi para petani dan mampu menghadirkan teknologi pertanian modern.

“Ketika unsur ini terpenuhi maka insyaallah petani akan mampu berproduksi jauh lebih baik dari hari ini,” ucapnya.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Tengah itu menyadari, permasalahan petani bukan hanya pada ketersediaan benih dan pupuk yang memadai. Cuaca juga berperan penting dalam proses kerja petani.

“Untuk itu ke depan, kami menyadari apa kekurangan kita hari ini, apa yang belum mampu dilakukan hari ini, yaitu kita belum memiliki teknologi yang bisa merekayasa cuaca dan memprediksi cuaca,” tutur Ahmad Ali.

Ia juga memaparkan, faktor cuaca seringkali berpotensi menyebabkan kegagalan panen, maka perlu program yang namanya Asuransi Petani, sehingga petani tidak dihantui lagi oleh gagal panen.

Asuransi Pertanian, tambahnya, bakal menjadi bukti kehadiran pemerintah dalam memberikan jaminan terhadap semua lahan pertanian yang ada di Sulawesi Tengah. Ke depannya Ahmad Ali juga akan memastikan para tengkulak dan pedagang nakal tidak akan bisa memonopoli harga komoditas pertanian. Dengan begitu, petani akan mendapatkan harga yang pantas untuk setiap hasil panen.

“Kami tidak ingin petani dianggap sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, kami ingin masyarakat melihat bahwa petani adalah profesi yang menjanjikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Ahmad Ali.

(salahhudin/*)

Pemberian beasiswa itu disampaikan Ahmad Ali saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam Rangka Wisuda Lulusan Program Doktor, Magister, Profesi, Sarjana dan Diploma ke -125 Universitas Tadulako pada Rabu (14/8) Agustus 2024 di Untad.

“Selamat datang adik-adik yang baru menyelesaikan studi. Yang perlu saya ingatkan bahwa perjalanan adik-adik tidak berhenti sampai di sini karena di luar sana banyak tantangan yang harus kita hadapi,” ungkap Ahmad Ali.

Sebagai Ketua IKA Untad, Ahmad Ali berharap agar semua alumni Untad bisa menjaga nama baik kampus yang telah dijadikan tempat menimba ilmu.

“Di luar sana kita tidak hanya mewakili diri kita, tetapi mewakili almamater kita Untad, maka kita harus menjaga nama besar Untad yang kita cintai. Di luar sana kita akan hadapi dunia kerja, saya berharap IKA yang baru diwisuda hari ini, tidak hanya berpikir bagaimana mencari pekerjaan tapi mampu menciptakan pekerjaan untuk Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Tengah itu yakin, berbekal keilmuan yang telah didapatkan di Untad, para lulusan kampus terbesar di Kota Palu itu bisa menciptakan peluang dan lapangan kerja baru bagi daerah.

Ia juga berharap agar para alumni menatap peluang baru dengan dipindahkannya ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.

“Karena di IKN (Ibu Kota Nusantara) akan terbuka pasar yang begitu besar, Sulteng akan menjadi pintu gerbang utama masuk IKN karena jaraknya yang begitu dekat. Peluang besar ini hanya bisa kita manfaatkan kalau kita memperbaiki diri dan mau berbenah diri. Peluang itu harus kita sambut dengan menyiapkan diri kita untuk menangkap peluang itu,” tegasnya.

Selain itu, Ahmad Ali juga mendorong agar pemerintah daerah menggandeng dan memanfaatkan para ilmuan dan ahli yang ada di Untad dalam menyusun program pembangunan, agar pembangunan Sulawesi Tengah bisa berbasis ilmu pengetahuan dan riset.

“Saya harap Untad ke depan bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah, untuk menyusun program program untuk kepentingan masyarakat. Program yang disusun dengan ilmu pengetahuan akan sangat mudah dipertanggungjawabkan,” tukasnya.

(salahudin)

Furqon salah satu pedagang kuliner di salah satu titik konser BerAmal mengaku dagangannya laris manis dibeli pengunjung konser.

“Habis jualanku diborong penonton,” ungkapnya dengan gembira, Senin (5/8).

Senada, Esha pedagang Siomay juga bersyukur dengan adanya konser BerAmal, banyak pengunjung yang datang. Tentu dagangannya laris dibeli penonton.

Begitu juga pengakuan dari salah satu penjual mainan anak di salah satu konser BerAmal, yaitu Umar, dengan adanya acara konser ini, penjualan mainan mereka bisa ludes terjual, dari hari biasanya.

“Kalau hari biasa kadang tak habis, tapi kalau ada konser seperti ini, hampir semua mainan ludes terjual,” ucap Umar.

Selain para pedagang, pelaku usaha lainnya juga mendapat rejeki besar. Dimana penghasilan mereka juga meledak, saat adanya konser BerAmal.

“Kami juga dapat banyak untung kalau begini, yah enak lah lancar rejeki,” sebut Akram.

Dia berharap, acara yang selalu menghadirkan banyak orang bisa selalu diselenggarakan, karena sangat bermanfaat baik bagi masyarakat yang mencari nafkah.

“Bukan cuma kami, tapi semua pedagang kecil dapat rejeki kalau ada acara besar seperti ini, kami berterima kasih kepada pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri,” terang Akram.

Sementara itu, seorang pedagang dari Donggala Kahar berdoa agar pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri bisa menang di Pilgub Sulteng.

“Kami berdoa semoga pasangan ini bisa menang, agar bisa menyejahterakan pelaku UMKM di Sulteng,” kata Kahar.

Selain menyejahterakan pelaku UMKM, lanjut Kahar, masyarakat juga meminta dan berharap jika pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri terpilih nantinya bisa membangun Alun-alun di Kota Palu.

“Pembangunan Alun-alun di Kota Palu sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM, khususnya para pedagang pasar malam, karena menjadi wadah bagi mereka untuk berjualan,” tutup dia.

(WH)

“Mengikuti kontestasi Pilkada seperti ini, bukanlah untuk membesarkan nama kami, apalagi untuk menambah pundi-pundi kekayaan. Tetapi, semata-mata hanya ingin berkontribusi bagi masyarakat Sulteng,” kata Ahmad Ali.

Ahmad Ali prihatin kurang lebih 379.000 masyarakat di Sulteng masih berada dibawah garis kemiskinan.

“Kami meminta doa dan dukungan masyarakat agar kami bisa terpilih menjadi pemimpin di Sulteng, supaya bisa mensejahterakan masyarakat dan tentunya berimbas dengan tidak adanya lagi kemiskinan di Sulteng,” terang anggota Fraksi NasDem DPR RI ini.

Ahmad Ali melanjutkan salah satu langkah yang dilakukannya untuk mengurangi kemiskinan di Sulteng yaitu dengan memperbaiki jalan-jalan yang rusak, agar supaya perekonomian bisa meningkat.

“Infrastruktur jalan merupakan mesin percepatan pembangunan ekonomi, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan,” kata dia.

Untuk itu, lanjut dia langkah prioritas yang akan dilakukan adalah perbaikan seluruh jalan rusak yang ada di Sulteng, untuk kesejahteraan masyarakat.

“Pikiran-pikiran besar yang ada ini akan terwujud dengan dukungan dari seluruh masyarakat sulteng, untuk itu temani kami dalam perjuangan ini,” ujar dia.

Sementara itu, Bacawagub Sulteng Abdul Karim Aljufri menegaskan, dirinya ikut kontestasi Pilgub Sulteng karena ingin membuktikan bahwa anak muda mampu berkontribusi untuk menyejahterahkan masyarakat sulteng.

“Saya tidak ragu mendampingi Ahmad Ali di Pilgub Sulteng, karena saya yakin beliau mampu dan memiliki jaringan yang luas untuk menyejahterahkan seluruh masyarakat Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Selain itu, Abdul Karim Aljufri menyatakan akan membangun sentra kreativitas anak muda.

“Sentra Kreativitas yang kami bangun, akan menjadi wadah anak muda di Sulteng, dalam menyalurkan berbagai kreatifitas dan hobinya mereka,” tutup dia.

(WH)

“Kalau pun tersedia, harganya sudah mahal. Alasannya bermacam-macam, mulai dari tata niaganya yang panjang hingga dugaan ada pihak tertentu yang ikut bermain untuk mengeruk keuntungan. Rumit sekali,” ungkap Ali, Selasa (23/7).

Masalah pupuk menjadi salah satu keluhan pertani di Sulteng. Hal itu tergambar dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Survei itu menunjukkan 14% masyarakat Sulteng menyebut ketersediaan pupuk menjadi masalah serius.

Temuan data survei tersebut, kata Ali, menjelaskan bahwa petani masih terperangkap dalam kelangkaan pupuk. Jika masalah itu tidak diatasi maka petani akan semakin rentan.

Ia khawatir kelangkaan pupuk dapat menyulut gejolak di kalangan petani. Mereka harus membeli pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal.

“Salah satu masalahnya adalah subsidi diberikan berbasiskan anggaran, bukan berdasarkan volume pupuk yang dihitung sesuai dengan kebutuhan petani. Di sisi lain, biaya produksi pupuk amat bergantung pada harga gas dan nilai kurs rupiah,” jelasnya.

(salahuddin/dis/*)

Sebanyak 200 anak yatim tersebut tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulteng, yang merupakan anak binaan Yayasan Abulyatama Indonesia (YAI) Cabang Palu.

“Sungguh saya sangat bahagia, sangat bergembira berada di tengah anak-anak manis, anak-anak saya yang pintar, cerdas yang selalu optimistis,” kata Ahmad Ali.

Dengan acara yang dikemas bernuansa Muharram Fest 1446 H oleh The Yatim Village di bawah naungan YAI Cabang Palu, bersama PPA Learning Center Palu, Peradaban EOA, dan EOA Gold Store Palu, Ahmad Ali dan Nilam Sari didaulat sebagai ayah dan ibu yatim, memberikan motivasi kepada para anak yatim.

“Sebagai ayah dari kalian, saya ingin menyampaikan bahwa anak-anak tidak boleh putus asa, harus selalu optimis karena ada kami yang selalu menemani kalian dalam perjalanan hidup kalian,” ujar anggota Komisi III DPR itu.

Pada kesempatan yang sama, Nilam Sari Lawira meminta kepada pihak yayasan untuk berkerja sama, saling bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan pemerataan pendidikan bagi anak-anak Sulawesi Tengah, khususnya anak-anak yatim.

“Kami berharap, nanti kami akan mendapat informasi dari bapak ibu sekalian, terutama dari yayasan untuk bisa berkolaborasi, bersinergi, bersama-sama kami untuk bagaimana seluruh anak di Sulawesi Tengah ini tanpa pandang status harus bisa mengenyam pendidikan,” tuturnya.

Hal tersebut disambut baik pihak yayasan. Melalui Ketua YAI Pusat, Ustad Muchtar Fatoni menyatakan akan saling mendukung dalam memberikan kebahagiaan dan masa depan yang baik bagi anak-anak Sulawesi Tengah.

“Dari awal kami berkomitmen mengutuhkan kebahagiaan dan kehidupan anak yatim karena anak yatim sudah ditinggal orang tuanya, sudah tidak utuh lagi,” ungkap Muchtar Fatoni.

Ia mengaku sangat bersyukur bertemu dengan Ahmad Ali bersama isteri yang bersedia menjadi donatur bagi YAI Palu untuk membantu anak-anak Yatim di Sulawesi Tengah.

“Alhamdulillah di Palu, Sulawesi Tengah pada umumnya bertemu dengan Pak Haji Ahmad Ali yang luar biasa. Mudah-mudahan kolaborasi ini ke depan bisa semakin berdampak besar dan luas untuk kebaikan terutama untuk anak yatim,” harap Muchtar Fatoni.

(salahudin/*)

Menurutnya, selama ini nelayan dipandang sebagai profesi yang tidak menjanjikan.

“Hal itu terjadi karena pemerintah tidak hadir untuk melindungi dan menjamin kesejahteraan nelayan,” terang Ahmad saat menyapa nelayan di Desa Tinakin Laut, Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Minggu (14/7).

Anggota Komisi III DPR RI itu berkeyakinan dengan menghadirkan industri-industri perikanan, khususnya di Banggai Laut, nelayan akan hidup lebih sejahtera. Sehingga nelayan tidak lagi kesulitan memasarkan hasil tangkapan, dan harga tidak dapat dikendalikan oleh tengkulak.

“Saya harus memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat Sulawesi Tengah, kepada para nelayan. Saya mau ke depan hadir industri perikanan di Banggai Laut. Saya ingin ikan dari Banggai laut langsung terbang ke Ibu Kota Nusantara dengan didukung infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah,” ungkapnya.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu tidak ingin hasil tangkapan nelayan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, namun perlu juga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kita ingin melengkapi alat tangkap yang memenuhi standar modern. Tidak boleh lagi ada tengkulak yang mempermainkan nelayan, nanti semua hasil tangkapannya tidak ada lagi yang dibuang, kita akan bangun pabrik-pabrik es di Banggai Laut,” tegasnya.

Untuk memenuhi itu semua, menurut Ahmad, butuh kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menjalankan semua program tersebut.

“Saya merindukan masyarakat di Sulteng, khususnya di Banggai Laut menjadi nelayan modern, ada industri perikanan dan pengalengan,” tandas Ahmad.

(Ml/*)

Surat rekomendasi secara resmi diserahkan Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem Viktor Laiskodat. Disaksikan Ketua DPP Rusdi Masse serta Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Jakfar Sidik.

“Kami sangat bangga kaka Waketum maju sebagai Calon Gubernur di kampung halaman beliau, ada aktivis pengusaha sukses dan itu menjadi success story bagus Partai NasDem banyak memunculkan tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi,” kata Willy, di NasDem Tower, Jumat (12/7).

Seusai menerima rekomendasi, Ahmad Ali menuturkan, rekomendasi DPP NasDem menjawab berbagai spekulasi publik tentang sikap NasDem di Pilgub Sulteng.

“Hari ini saya di Bappilu untuk menerima rekomendasi yang memang sedang ditunggu-tunggu banyak orang. Tetapi, Memang saya terus berkomunikasi dengan Bappilu, DPP, memang saya jarang di sini karena saya di Sulteng bersosialisasi di lapangan,” ujar Waketum DPP Partai NasDem ini.

Dengan adanya rekomendasi ini, Ali menegaskan, mesin Partai NasDem, akan bergerak memenangkan Pilgub Sulteng.

“Kita harus bergembira Politik riang gembira itu harus kita implementasikan,” urai Ahmad Ali.

Lebih lanjut, misi Ahmad Ali, ia membeberkan, jika terpilih akan fokus pada bidang pertanian. Sulteng harus bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan yang membawa nilai lebih untuk para petani maupun masyarakat.

“Kita akan kembali, kita akan fokus untuk pertanian. Bagaimana kemudian pertanian bisa tersenyum, bagaimana kemudian pertanian tidak lagi dihantui oleh gagal panen, yang bagaimana pertanian tidak lagi dihantui dengan tengkulak,” tandas Ali.

(RO/RN)

Sebelumnya Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi menyerahkan surat keputusan dukungan kepada Ahmad Ali untuk maju di Pilgub Sulteng 2024. Penyerahan surat dukungan tersebut disampaikan di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).

Ketua DPW PAN Sulteng, Rusli Dg Palabbi menyatakan dengan adanya dukungan PAN kepada Ahmad Ali, secara otomatis seluruh kader, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota harus bekerja keras untuk bisa memenangkan Ahmad Ali di Pilgub sulteng 2024.

“B1KWK sudah keluar, hal ini membuktikan kedekatan PAN dengan sosok Ahmad Ali. Oleh karena itu, dukungan untuk cagub Sulteng sudah jelas tidak ada yang lain hanya untuk Ahmad Ali,” kata dia.

Politisi PAN itu pun menekankan kepada para kader, untuk solid memenangkan Ahmad Ali di Pilgub Sulteng.

“Dukungan ke Ahmad Ali untuk para kader wajib. Untuk itu para kader harus secara intens mensosialisasikan sosok Ahmad Ali ke masyarakat,” kata dia.

Lebih lanjut kata Rusli, pihaknya menargetkan kemenangan Ahmad Ali di Pilgub Sulteng dalam satu putaran.

“Kita tidak berpikir menang di putaran kedua, karena kami yakin bisa menang di Pilgub Sulteng satu putaran,” tegasnya.

Sementara itu, Waketum NasDem Ahmad Ali berterima kasih atas dukungan yang diberikan PAN kepada dirinya untuk maju di Pilgub Sulteng.

“Saya sangat berterima kasih, mengapresiasi penghargaan yang diberikan atau kepercayaan diberikan PAN,” kata Ahmad Ali.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali juga melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat di Desa Palasa, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Kamis (4/7).

Di hadapan para tokoh dan simpul relawan, Ahmad Ali memohon doa restu bahwa dirinya akan ikut dalam perhelatan Pilgub Sulteng 2024.

Selain itu, Ahmad Ali juga meminta kepada Masyarakat agar dapat menagih janji apabila ada janji dia yang belum ditepati selama menjadi Anggota DPR-RI dua periode ini.

“Tolong ingatkan saya, janji-janji lama saya. Jika ada janji saya yang belum saya tepati, jangan pilih saya sebagai Gubernur,” demikian tegas Ahmad Ali.

(WH)

Dengan menurunkan alat berat untuk membantu evakuasi warga, rombongan Ahmad Ali bergerak cepat melihat kondisi warga yang terdampak di Dusun 3 Tompo, Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu.

Ahmad Ali mengatakan pasca terjadinya banjir bandang pihaknya langsung menurunkan alat berat untuk membantu evakuasi warga sekaligus membuka akses jalan yang terdampak.

“Hal ini tentu kita lakukan secepatnya sebagai bentuk penanganan darurat bencana,” kata Ahmad Ali.

Anggota DPR RI Fraksi NasDem itu menambahkan, penanganan selanjutnya adalah pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah, agar penanganan korban banjir dapat tertangani dengan baik.

“Penanganan korban banjir harus segera dilakukan, baik itu pemberian bantuan makanan, kesehatan, tempat tinggal sementara warga. Selain itu, data korban banjir bandang harus diteliti dengan baik, baik itu kerugian materialnya maupun kerugian lainya,” kata dia.

Ahmad Ali, juga meminta kepada para pihak terkait untuk segera turun menganalisa permasalahan yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di wilayah tersebut.

“Ini harus cepat dicari apa yang menjadi permasalahannya, agar pada saat hujan lagi tidak terjadi banjir bandang,” kata dia.

Lebih jauh pada kesempatan itu juga Ahmad Ali menerima banyak keluhan dan aspirasi dari masyarakat terdampak banjir. Dia pun berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi dari para korban banjir yang diketahui berjumlah sekitar 30 KK.

Gerak cepat dari Ahmad Ali itu merupakan salah satu bentuk kepedulian akan rasa kemanusiaannya. Pada kesempatan itu dia juga memberikan bantuan uang tunai kepada warga yang menjadi Korban Banjir Bandang.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Provinsi Sulteng dari Partai NasDem, Nilam Sari Lawira (NSL). (WH)

Anggota Dewan Pakar Partai NasDem 

Sosok orang ini tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Palu bahkan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada umumnya. Dia tumbuh di dalam keluarga taat agama, banyak beramal, peduli terhadap sesama tanpa pilih ras, suku dan agama.

Kedua orangtuanya murid dan sahabat Guru Tua yang sejati hingga membuat acara haulnya Guru Tua ke 2 di Kota Morowali.

Pengusaha sukses, dermawan sekaligus pendukung dan donatur gerakan pendidikan dan dakwah Alkhairaat hingga kini, bahkan dilanjutkan langkah-langkah kedua orangtuanya oleh putranya yaitu Ahmad M Ali.

Mengapa Ahmad M Ali sangat perhatian terhadap Yayasan Pendidikan Alkhairaat, karena peran Lembaga Pendidikan Alkhairaat ini sangat positif dan berpengaruh terhadap pembangunan masyarakat dan daerahnya menjadi lembaga yang paling termashur khususnya di wilayah Indonesia Timur.

ALKHAIRAAT SEBAGAI IDOLANYA

Siapa yang tidak tahu Lembaga Pendidikan Alkhairaat di Kota Palu, Sulawesi Tengah jika disebut nama Alkhairaat saja pasti ingat nama Guru Tua, julukan ini menurut bahasa daerah artinya Gurunya Guru.

Alkhairaat yang tersebar ke penjuru daerah di Kalimantan dan Timur Indonesia bahkan Depok Jawa Barat menjadi pencerah pembangunan peradaban manusia.

Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di kawasan timur.

Selain itu, Alkhairaat juga memiliki perguruan tinggi yang bernama Universitas Alkhairaat, serta rumah sakit dan usaha-usaha lainnya di Sulteng.

Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua adalah ulama tersohor di Sulawesi Tengah. Semasa hidupnya, Guru Tua banyak berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.

Guru Tua berjuang lewat jalur dakwah, dengan cara mendirikan lembaga pendidikan Islam Alkhairaat yang berpusat di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 1930.

Dalam perkembangannya, Alkhairaat kemudian dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di kawasan timur Indonesia.

“Inilah yang harus dihargai, diberi penghargaan. Upaya beliau dan mencerdaskan kehidupan bangsa di Tanah Air, mengantarkan beliau layak untuk menjadi pahlawan nasional,” kata Ahmad Ali.

Setiap tahun Kota Palu tepatnya tanggal 12 Syawal ibarat hari yang sakral dan meriah yaitu perayaan Haul Guru Tua bukan hanya sekadar menjadi momen untuk mengenang sosok pendiri yang mulia, tetapi juga menjadi momentum tepat untuk merefleksikan nilai luhur yang telah beliau tanamkan pada kita.

Menurut Ali panggilan akrabnya, Habib Idrus Bin Salim Aljufri bukan hanya seorang pendiri perguruan tetapi seorang guru besar yang telah memberikan kontribusi tak ternilai.

“Beliau merupakan seorang guru besar yang memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama dalam hal pendidikan dan pengembangan spritualitas,” ujarnya.

“Pelaksanaan ini merupakan momentum untuk menegaskan perjuangan Guru Tua untuk memajukan pendidikan Islam dan kebudayaan Islam serta menumbuhkan perekonomian umat Islam di Indonesia khususnya Kota Palu dan Kawasan Timur Indonesia,” kata Mad Ali.

Diketahui, sebanyak 80 UMKM ikut meramaikan Festival Raudhah tersebut Ahmad M Ali menilai Haul Pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) yang setiap tahun dilaksanakan di Kota Palu perlu menjadi satu kegiatan wisata provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya wisata religi.

“Maka pemerintah perlu merespon kegiatan ini dengan memasukkan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah dalam kalender event pariwisata Sulteng, khususnya wisata religi,” tambahnya.

“Di samping itu, Alkhairaat menjadi titik sentral basis penyebaran pendidikan Islam terbesar di wilayah Kawasan Timur Indonesia yang dipelopori oleh Guru Tua,” kata Ahmad Ali.

Ia juga mendorong Pemerintah Kota Palu dan Pemprov Sulteng untuk bersinergi mengambil bagian secara optimal dalam mengembangkan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah.

“Momentum Haul Guru Tua dan Festival Raodhah menjadi momentum strategis yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tambah dia.

Ahmad Ali yang saat ini merupakan Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Sulteng sekaligus Wakil Ketua Umum Partai NasDem dan Ketua Umum Wilayah Sulteng Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga akan mendorong Kementerian Pariwisata agar mengakomodir Haul Guru Tua dan Festival Raodhah masuk dalam kalender pariwisata nasional bahkan Kementerian Pendidikan agar memberikan lebih perhatian khusus terhadap perkembangan pendidikan di Timur Indonesia khususnya Lembaga Pendidikan Alkhairaat.

“Mari kita bersama-sama memperjuangkan cita-cita dan perjuangan Guru Tua dan program-programnya seperti Haul Guru Tua beserta seluruh kegiatan penunjangnya, menjadi satu tujuan destinasi wisata religi secara nasional,” imbuh dia.

Guru Tua tidak hanya berdakwah, tetapi menghibahkan perjalanan hidupnya untuk kepentingan masa depan pembangunan bangsa di bidang pendidikan di Tanah Air.

Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah.

Perkembangan Alkhairaat sangat pesat, Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di kawasan timur.

Selain itu, Alkhairaat juga memiliki perguruan tinggi yang bernama Universitas Alkhairaat, dan memiliki Rumah Sakit Alkhairaat serta usaha-usaha lainnya di Sulteng.

Alhamdulillah kami bersama Ahmad M Ali sedang merintis membentuk komunitas lembaga pendidikan, tenaga pendidik, dai, imam dan khotib bertaraf dunia dengan perwakilan luar negeri antara lain Arab Saudi, Kuwait, UEA, Mesir, Republik Yaman, Malaysia, Brunei, Thailand, Singapura, Rusia, USA, Inggris, Tunis dan Aljazair.

Jamiyyah Tarbawiyah Liddua wal àimmah wal khutaba alàlamiyah
Keberadaan Komunitas Jamiyyah ini berkantor di Indonesia dan bertujuan mengembangkan pendidikan Ilmu Pengetahuan Islam dan Umum, membina para dai, imam dan khotib dan lain sebagainya.

Tujuan utama adalah bagaimana kita mampu mengembangkan semua sektor terhadap lembaga Alkhairaat lebih berkualitas banyak manfaatnya bagi masyarakat terutama di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

H. Ahmad M Ali bersemangat dan sungguh-sungguh sambil menyatakan bahwa dirinya pun memiliki impian sebagai penerus cita-cita Guru Tua.

“Tugas kita bukan sekedar menambah jumlah sekolah dan universitas, tapi mengisi sekolah dan universitas kita menjadi lebih berkualitas dan mampu menyesuaikan dengan konteks zaman,” lanjutnya.

Refleksifitas dari keberadaan Lembaga Pendidikan Alkhairaat dan rutinitas acara haul Guru Tua ke 56 yang baru diselenggarkan dengan berjalan lancar dan sukses ini memberi pelajaran cukup berharga untuk meningkatkan dengan kekayaan yang dimiliki oleh alkhairaat ini lebih berguna dan bermanfaat terutama bagi kepentingan pendidikan, sosial dan dakwah di Indonesia Timur pada khususnya dan di negeri Indonesia pada umumnya.

Penulis melihat khususnya daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) membutuhkan seorang pemimpin berkualitas, berkemampuan tinggi dalam segala sektor berkomunikatif dekat dengan semua lapisan masyarakat dan energik memiliki semangat tinggi untuk kemaslahatan daerahnya.

Penulis mengajak seluruh abnaulkhairaat dan simpatisannya terutama masyarakat Sulawesi Tengah dalam bentuk puisi ini

“Wahai Abnaulkhairaat,
Ikutilah langkah guru tua menuju
Apa yang membuat engkau ragu
Tujuan sejati sudah menunggumu Tetaplah pada pendirian semula
Guru Tua idolamu dan qudwahmu

“Wahai Abnaul khairaat,
Dimana artinya berjuang
Tanpa sesuatu pengorbanan
Kemana arti rasa satu itu
Perjuangan harus gigih dan teguh

“Wahai Abnulkhairaat,
Bersatulah semua seperti dahulu
Lihatlah kedepan masa depanmu
Impian luhur Guru Tua kan terjangkau semua

Wahai Abnaulkhairaat,
Tampakkan wajahmu cemerlang

Dengan pena dan tulisan yang terang
Pasrahkan kepada Nya niat dan tujuan
Nisacaya Allah mengabulkan
Cerminan tindakan akan perpecahan
Bersihkanlah nodamu semua
Wahai Abnaulkhairaat,
Masa depan yang akan tiba
Menuntut bukannya nuansa
Yang selalu menabirimu penerus bangsa

Rombongan Ahmad Ali, diwakili dan dipimpin oleh Sekretaris DPW NasDem Sulawesi Tengah, Aristan tiba di Sekretariat DPW Hanura Sulteng, disambut oleh Sekretaris DPW Hanura Sulteng, Ismail Junus.

“Kita melakukan pengambilan formulir di Partai Hanura, Insya Allah kita akan mengembalikan besok,” kata Aristan.

Menurut Aristan, komunikasi tersebut mengeratkan silaturahmi sangat diperlukan, untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah atau Pemilihan Gubernur di Sulawesi Tengah 2024.

Dalam pengambilan formulir pendaftaran kepala daerah ini, tampak hadir juga, anggota DPRD Fraksi NasDem Kota Palu, Mutmainah Korona, Bendahara DPW NasDem Sulteng, Fahrudin Yunus, serta beberapa fungsionaris DPW NasDem Sulteng yang lain. (WH)

Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan oSekretaris DPW NasDem Sulawesi Tengah, Aristan dengan didampingi sejumlah fungsionaris DPW NasDem Sulteng lainnya.

Aristan menerangkan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sangat terbuka dengan partai lain. Hal tersebut kata dia sangat diperlukan demi pertarungan Pilgub 2024 nanti.

“Alhamdulillah tadi kami telah melengkapi persyaratan dan menyerahkan formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur ke DPW Partai Persatuan pembangunan (PPP). Formulir tersebut diterima langsung oleh Sekretaris DPW PPP Sulteng,” kata Aristan kepada nasdem.id, Jumat (3/5).

Aristan mengatakan, pengembalian berkas pendaftaran Bakal Calon Gubernur Sulteng tersebut merupakan bentuk kesiapan Ahmad Ali dalam mengikuti kontestasi Pilgub Sulawesi Tengah 2024 mendatang.

Setelah ini lanjut dia DPW NasDem Sulteng akan terus membangun komunikasi dengan partai – partai lainnya.

“Semua kita bangun komunikasi. Mudah – mudahan komunikasi ini menjadi komunikasi yang efektif yang dapat membawa kita pada kemenangan di Pilgub nantinya,” kata Aristan.

Sementara itu Sekretaris PPP Sulteng, Iman Sudirman menyampaikan terimakasih kepada DPW NasDem Sulteng yang sudah memberikan kepercayaan kepada partainya untuk bersama – sama bertarung dalam Pilgub tahun ini.

Terkait potensi dukungan lanjut dia pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Partai (DPP) partainya.

“Kalau DPP meminta seperti itu , ya kami semua mengikuti aturan main dari DPP saja,” kata dia.

(WH)

Pengambilan formulir dilakukan oleh Sekretaris DPW NasDem Sulteng Aristan didampingi Bendahara DPW NasDem Sulteng Moh. Fahruddin Yunus serta sejumlah fungsionaris DPW NasDem Sulteng. Rombongan diterima langsung oleh jajaran pengurus PPP Sulteng.

Aristan mengatakan bahwa jajarannya saat ini sedang berkomunikasi secara intens dengan sejumlah partai politik dalam hal pencalonan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali sebagai Bakal Calon Gubernur Sulteng pada kontestasi Pilkada tahun 2024.

“Saya beserta para fungsionaris NasDem Sulteng secara intens berkomunikasi dengan partai – partai yang ada. Insya Allah kami akan mendapat dukungan dari beberapa partai sebagai syarat pencalonan. Mohon doanya,“ jelas Aristan dalam keterangannya, Selasa (23/4).

Selain itu Aristan juga mengungkapkan bahwa formulir pencalonan gubernur yang telah diambil, jika telah dilengkapi akan segera dikembalikan dan tentunya itu tidak akan memakan waktu yang lama.

Sementara itu Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangun Sulteng Iman Sudirman menyambut baik kedatangan jajaran DPW NasDem Sulteng untuk mengambil formulir Bakal Calon Gubernur Sulteng.

Ia menyebutkan PPP mengadakan penjaringan Bacalon dengan memberikan kesempatan bagi semua elemen yang memiliki potensi, baik secara internal maupun eksternal.

“Partai Persatuan Pembangunan memang memberikan kesempatan bagi semua orang. Dengan menjaring secara internal maupun eksternal siapa saja tokoh yang ingin membangun Sulawesi Tengah ke arah yang lebih maju dan lebih baik tentunya,“ ungkapnya.

Sebagai informasi tambahan DPW NasDem Sulteng menjadi partai pertama yang mengambil formulir Bakal Calon Gubernur di DPW PPP Sulteng. (RO/WH)

Formulir Pendaftaran Calon Gubernur tersebut diterima langsung Ketua DPW PKB Sulteng, Rahmawati M Nur, serta disaksikan bersama sejumlah fungsionaris DPW Partai NasDem dan PKB Sulteng.

Hadirnya Ahmad Ali di Sekretariat PKB Sulteng tersebut sekaligus menampik banyaknya pertanyaan terkait keseriusan Ahmad Ali yang digadang-gadang menjadi Calon Gubernur Sulteng. Ditambah lagi, kata Ahmad Ali, Partai NasDem dan PKB merupakan sahabat sejak lama.

“2014-2019, kita sudah berencana untuk maju di Pemilihan Gubernur Sulteng, dan Partai PKB tetap setia menunggu itu. Semoga penantian 10 tahun itu, kita tunaikan di tahun ini,” kata Ahmad Ali.

Masih kata Ahmad Ali, dirinya bertekad untuk maju di Pemilihan Gubernur Sulteng. Tekadnya untuk menjadi Gubernur Sulteng tersebut merupakan upaya menambah kontribusi dan pengabdian terhadap rakyat Sulteng yang telah banyak membantu dirinya.

“Menurut saya, hari ini adalah waktu yang pas. Untuk kembali ke daerah, untuk memimpin daerah ini, untuk mengembalikan harkat dan martabat masyarakat Sulawesi Tengah,” demikian tukas dia.

(RO/WH)

Tercatat, NasDem Sulteng telah menggelar mudik gratis sebanyak 7 kali setiap lebaran Idul Fitri. Pada tahun ini, NasDem Sulteng mengantarkan pemudik ke beberapa kabupaten, antara lain Parimo, Buol, Toli-toli, Poso, Touna, Morowali, Morut, Serta Banggai Bersaudara.

Kegiatan Mudik Gratis ini, Menurut Ahmad Ali, tidak bisa disamakan dengan program-program pemerintah daerah. Sebab menurutnya dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Partai NasDem hanya berusaha meringankan karena menurutnya dengan segala keterbatasan yang dimiliki, Partai NasDem hanya berusaha meringankan beban masyarakat yang ingin pulang kampung.

“Kesadaran yang dimiliki oleh Partai NasDem paling tidak sampai dengan umur 12 tahun berdirinya partai ini, tidak lupa dengan dukungan dari bapak-bapak ibu-ibu masyarakat Sulawesi Tengah,” kata Ahmad Ali.

Masih kata Ahmad Ali, Mudik Gratis ini adalah salah satu cara Partai NasDem merawat hubungan dan menjalin silaturahmi antar partai dan masyarakat. Ahmad Ali juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam giat mudik gratis 2024.

“Semoga semua yang ikut mudik ini, selamat sampai tujuan masing-masing, dan ucapkan salam hangat saya untuk keluarga di Rumah,” tutup Ahmad Ali.

(RO/*)

Launcing turnamen Ahmad Ali Cup itu dirangkaikan dengan buka bersama pemerhati dan komunitas Sepak Bola yang ada di provinsi Sulawesi Tengah.

“Alhamdulliah, hari ini saya berkesempatan untuk buka bersama, dalam rangka menyelaraskan pikiran tentang rencana kegiatan ini,” kata Ahmad Ali di Hotel Santika, Palu, Senin (25/3).

Rencananya, turnamen ini akan digelar pada 52 zona, yang akan mempertemukan tim sepak bola dari setiap desa yang ada di sulteng. Mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, sampai provinsi, dan akan berlangsung kurang lebih selama 4 bulan.

“Satu upaya kita, satu ikhtiar kita. Untuk melakukan pembinaan terhadap sepakbola. Tidak ada prestasi tanpa ada kejuaraan,” ujarnya.

Harapan Ahmad Ali atas diselenggarakan turnamen ini akan melahirkan bibit-bibit unggul dari Sulteng. Terlebih Turnamen ‘Ahmad Ali Cup’ ini juga akan diadakan setiap tahun.

Turnamen Sepak Bola ‘Ahmad Ali Cup’ rencananya, akan dimulai pada pekan ke-2 bulan Mei 2024, dengan total hadiah sebesar Rp1,5 milyar.

Ahmad Ali menuturkan, kegiatan ini merupakan pembinaan, maka di setiap jenjang kejuaraan akan mendapatkan bonus, dari tingkat kecamatan sampai provinsi.

“Turnamen ini pasti akan banyak diminati, karena sepak bola adalah olahraga rakyat” Kata Ahmad Ali.

Ahmad Ali juga mengakui bahwa sebenarnya banyak potensi sepak bola yang dimiliki masyarakat sulteng. Tetapi, Kata Ahmad Ali, tidak pernah terkelola dengan baik.

“Karena tidak ada media pembinaannya, tidak ada akademinya. Tentu kita akan berkerja sama dengan berbagai pihak untuk kesuksesan kegiatan ini,” tutupnya.

(RO/*)

Demikian disampaikan Ahmad Ali yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam kegiatan silaturahmi dan buka bersama DMI Kabupaten Donggala, Masjid Raya, Donggala, Minggu (24/3).

Menurut dia kemakmuran Masjid tidak hanya dilihat dari megahnya bangunan masjid, melainkan adanya kebersamaan, dan bagaimana kontribusi masjid untuk ummat.

“Masjid bukan hanya pusat kegiatan ibadah, masjid harus jadi pusat ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan,” kata Ahmad Ali.

Untuk itu kata dia DMI akan terus mencoba wujudkan semangat itu dari masjid-masjid yang ada di Sulteng. Diantaranya dia ingin menghadirkan pasar di setiap halaman masjid, konsep itu dia sebut dengan Masjid Mart.

“Kemudian muncul gagasan, untuk membuat penguatan ekonomi keumatan. Sehingga kemudian, orang datang beribadah, sekaligus belanja untuk kebutuhan keluarganya,” kata dia.

Dengan cara yang seperti itu, tambah dia diharapkan dapat membiasakan masyarakat untuk bersedakah, infaq, dan zakat. Sebab, di setiap pembelian, akan ada sekian persen keuntungan akan dialokasikan untuk kemakmuran masjid.

(WH)

Hadir pula pada kesempatan tersebut Ketua DPW NasDem Sulteng, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira (NSL), Sekretaris DPW NasDem Sulteng, Aristan, serta sejumlah fungsionaris DPW NasDem Sulteng.

Dalam sambutannya, Ahmad Ali mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk bersama-sama dengan masyarakat Pantoloan, membangun Masjid Babussalam Haedar Nasier tersebut.

“InsyaAllah, saya akan bersama-sama bertanggung jawab dan berkontribusi untuk menyelesaikan pembangunan masjid ini,” kata Ahmad Ali.

Ahmad Ali berharap orang-orang yang berada di pemerintah daerah maupun provinsi adalah orang-orang yang mencintai masjid. Pasalnya kata dia program kebaikan itu juga harus mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintahan.

“Tetapi kekuasaan itu yang kita gunakan untuk membangun program-program yang bermanfaat untuk ummat. Hal itu tidak mungkin terjadi, kalau tidak ada campur tangan kekuasaan,” tambah dia.

Ahmad Ali, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah Sulawesi Tengah itu juga mengaitkan hal tersebut dengan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di Sulawesi Tengah.

“Sama dengan tidak mungkin rakyat Sulawesi Tengah sejahtera, kalau kekuasaan tidak berpikir untuk menyejahterakan rakyatnya,” demikian tutup dia.

(RO/WH)

Anies menyebut komposisi Timnas AMIN bakal terus bertumbuh hingga menjangkau daerah-daerah. Hingga saat ini total anggota yang memperkuat Timnas AMIN, jumlahnya mencapai sekitar 700 orang.

Dengan hadirnya susunan tim kepelatihan di Timnas AMIN diprediksi bakal semakin memperkuat langkah dan ikhtiar pasangan AMIN dalam menapaki tangga menuju pesta demokrasi 2024 mendatang.

Pada kesempatan itu, Anies mengumumkan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali sebagai Head Coach alias Pelatih Kepala. Politisi asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu akan didampingi tiga asisten pelatih antara lain, Tamsil Linrung, Ahmad Heryawan (Aher), dan Jazilul Fawaid.

“Pelatih adalah seorang yang berada di pinggir lapangan tapi dia memikirkan strategi dia memikirkan cara untuk menang dia memberikan arahan bagaimana pemain di lapangan bergerak, bagaimana mengingatkan pemain untuk bisa memberikan penampilan yang terbaik,” terang Anies.

Anies meyakini dengan hadirnya susunan Tim Pelatih hingga Deputi di Timnas AMIN bakal semakin menambah soliditas dan optimisme dalam menghadirkan perubahan yang lebih baik dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Ini adalah head coach yang nanti akan mendampingi, mengarahkan, membimbing, mengingatkan kepada timnas AMIN yang kemarin sudah kita sampaikan susunan sampai kepada Co Captain,” kata dia.

Calon Wakil Presiden A. Muhaimin Iskandar mengatakan, seperti halnya sepak bola tentu Timnas AMIN membutuhkan pelatih bahkan pembina. Untuk itu dia bersama Anies Baswedan dan Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi mengumumkan skuat lengkap, mulai dari Pelatih Kepala hingga Juru Bicara.

“Mengapa banyak? Ya karena AMIN ingin mengakomodir semua, menyatukan semua, memastikan semua terwakili untuk bersama-sama berjuang untuk perubahan,” kata Gus Imin.

Selain Pelatih Kepala, Timnas AMIN juga diperkuat Penasehat yang dikomandani oleh KH. Syukron Makmun dari Jakarta, KH. Fuad Nur Hasan dari Sidogiri, KH. Muhamad Najih Maimoen Zubair dari Sarang Rembang, serta sejumlah Kiai, Nyai dan tokoh lainnya. (WH)