Pasalnya, KKB berbaur dengan masyarakat sehingga sulit membedakannya dengan warga sipil.

“Kan mereka berbaur bersama masyarakat. Nah itu yang menjadi kesulitan bagi aparat yang bertugas di sana, apalagi di sana lokasinya kan sangat sulit aksesnya,” ujar Ali di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Legislator Partai NasDem dari Dapil Sulawesi Tenggara itu mengungkapkan, upaya penanganan terhadap serangan KKB kepada guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Yahukimo, Papua Pegunungan bukan hanya tindakan kriminal, tetapi juga bentuk pelanggaran HAM.

Maka, ia meminta aparat keamanan untuk lebih cermat dalam menegakkan hukum agar tidak terjadi kesalahan dalam identifikasi pelaku.

“Tidak mungkin kan penegak hukum itu asal hajar saja, harus dipastikan bahwa ini benar-benar melakukan kejahatan teroris, tentu dengan bukti-bukti dan saksi-saksi yang cukup,” tegas Ali.

Menurutnya, kemungkinan meningkatnya aksi kriminal di Papua akibat tekanan ekonomi. Situasi itu bisa menjadi faktor pendorong bagi kelompok tertentu untuk melakukan tindakan ilegal.

“Biasanya tingkat kejahatan akan meningkat apabila ada kebutuhan-kebutuhan. Mungkin kebutuhan Lebaran ini kan banyak sekali, kan setiap manusia berbeda pikiran,” ujarnya.

Meski demikian, Ali menekankan bahwa tindakan KKB harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Ia juga mengingatkan bahwa regulasi di Indonesia sudah cukup lengkap, tinggal bagaimana aparat mampu menerapkannya dengan baik di lapangan.

“Saya kira di Indonesia semua aturan sudah cukup banyak, tinggal sekarang bagaimana kita menjalankan dan melaksanakannya, sehingga minimal bisa mengurangi tingkat kejahatan,” pungkasnya.

(dpr.go.id/Safa/*)

Hal tersebut disampaikan saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi XIII DPR di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/11).

Kunjungan itu bertujuan untuk memperkuat pengawasan serta menggali aspirasi dalam penyusunan kebijakan keimigrasian ke depan.

“Audiensi ini menjadi momen penting untuk menyoroti isu-isu mendasar, seperti Undang-Undang Keimigrasian yang baru, pengembangan SDM, serta langkah pengawasan mobilitas orang asing,” ungkap Ali Mazi.

Ali Mazi memimpin rombongan bersama 14 rekan dalam satu komisi dan diterima Kepala Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Jawa Timur, Heni Yuwono, serta Kepala Kantor Imigrasi TPI Surabaya, Ramdhani.

Rombongan DPR itu juga melakukan tur fasilitas untuk melihat pelayanan yang disediakan Kantor Imigrasi.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Tenggara itu memberikan apresiasi khusus atas inisiatif Kantor Imigrasi Surabaya yang mengintegrasikan penyandang disabilitas sebagai Duta Pelayanan, serta tersedianya Ruang Layanan Kesehatan untuk mendukung kesejahteraan pegawai dan masyarakat.

“Penting ada kebijakan pencegahan yang lebih tegas di tengah meningkatnya tantangan global dalam pengelolaan imigrasi,” tukas Ali Mazi.

Dalam kesempatan tersebut Ramdhani, Kepala Kantor Imigrasi TPI Surabaya, menyatakan rasa bangganya atas kunjungan dan apresiasi yang diberikan DPR RI. Ia berharap sinergi itu menjadi langkah awal untuk meningkatkan pelayanan publik.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengutamakan pelayanan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Lewat program ‘I’m Possible’, kami ingin menciptakan pelayanan yang inklusif, terutama untuk teman-teman difabel,” jelas Ramdhani.

(*)

“Motto ‘Restorasi Perubahan’ bukan sekadar slogan, dan bukan sekadar umbar janji, tapi memberikan bukti keberpihakan kepada rakyat Indonesia termasuk yang ada di Kabupaten Buton Tengah ini,” kata Ali Mazi yang juga Gubernur Sultra itu dalam Konsolidasi NasDem di Buton Tengah (Buteng), Sabtu (23/7).

Gubernur dengan segudang prestasi itu mengajak seluruh kader NasDem Buteng agar turun ke tengah-tengah masyarakat dan menjadi agen persatuan dengan membumikan visi dan misi Partai NasDem. Dia juga sangat yakin dan optimistis NasDem bisa memenangkan Pemilu 2024 mulai dari tingkat kabupaten, kota sampai tingkat pusat.

“InsyaAllah ke depannya Partai NasDem dari tingkat kabupaten, kota sampai tingkat pusat akan menjadi pemenang dan presidennya akan dilahirkan dari Partai NasDem. Saya yakin dan percaya itu,” kata dia.

Masih kata Ali Mazi pihaknya sangat bangga dan mengapresiasi pelaksanaan temu kader dalam rangka Konsolidasi Partai NasDem Buteng tersebut yang dapat menjadi satu semangat baru dalam rangka menambah arti bagi masyarakat.

“Semua kader dari tingkat RT/RW sampai kabupaten harus manfaatkan moment ini. Yakinkan kepada masyarakat bahwa Partai NasDem hadir untuk menghilangkan kejenuhan masyarakat tentang partai politik,” katanya.

Sementara itu Ketua DPD NasDem Buteng, Suharman, mengaku sangat bersyukur bisa dikunjungi Ketua DPW NasDem sekaligus Gubernur Sultra, Ali Mazi. Menurut dia dengan kehadiran Ali Mazi di Buton Tengah dapat memacu spirit dan optimisme kader NasDem dalam rangka meraih kemenangan pada Pemilu 2024 mendatang.

“Semoga ini bisa meningkatkan atau menambahkan satu kursi lagi di DPR-RI,” demikian tutup dia.

(WH)

“Kantor DPD NasDem Wakatobi diharapkan menjadi pusat kegiatan kepartaian. Dengan catatan selalu mengajak masyarakat untuk bekerja dengan senyum perbanyak hubungan silaturahmi dan berkolaborasi dengan pemerintah,” kata Ali Mazi, usai meresmikan kantor NasDem Wakatobi di Kelurahan Mandati II, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan (Wangsel), akhir pekan lalu.

Pada kesempatan tersebut Ketua DPW NasDem Sultra Ali Mazi hadir didampingi Ketua DPD NasDem Wakatobi, Abdul Rahim dan anggota DPRD Wakatobi Jamalludin serta sejumlah pengurus NasDem Wakatobi.

“Saya lihat NasDem di Wakatobi sudah mulai bergairah, bersemangat apalagi ada tiga perwakilan di DPRD,” ujar Ali.

Dirinya berharap keluarga besar NasDem dan seluruh kader dapat membantu dan mendukung kepentingan dan kerja pemerintah di Wakatobi. Gubernur Ali Mazi juga berterima kasih kepada Bupati Wakatobi sebagai pembina partai politik di Wakatobi.

“Setelah terpilih, kita bersatu membangun daerah ini. Daerah yang sangat potensi dengan pariwisata dan pulau-pulau yang indah. Oleh karena keindahan yang diberikan Allah SWT kepada Wakatobi maka harus dipelihara dengan baik. Hari ini saya hadir di tengah-tengah masyarakat dan keluarga saya di Mandati. Saya sungguh terharu bahwa ternyata NasDem ini ada di tengah-tengah keluarga saya,” tutup dia.

(WH)

Dalam sambutannya usai menerima penghargaan tersebut, Gubernur Ali Mazi yang juga Ketua DPW NasDem Sultra itu mengatakan, penghargaan yang diraihnya tersebut merupakan tambahan semangat untuk terus berkarya di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

“Sultra yang begitu luas, yang terdiri dari daratan dan kepulauan, membuat penanganan Covid-19 tidak mudah, terutama dalam hal memberikan edukasi pada masyarakat,” kata dia, melalui keterangan tertulisnya.

Menariknya, penghargaan tersebut diraih Ali Mazi bertepatan dengan momen Hari Ulang Tahun ke-60 nya yang jatuh pada hari Kamis (25/11). Gubernur pun menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran OPD lingkup Pemprov Sultra.

Menurut dia, di tengah situasi pandemi yang begitu keras menghantam bangsa Indonesia masih bisa terus memikirkan bagaimana menjamin kecerdasan anak-anak bangsa melalui inovasi dan terobosan baru di bidang pendidikan.

Sejumlah pejabat tinggi pratama lingkup Pemprov Sultra turut hadir dalam acara penyerahan penghargaan itu, antara lain Kepala Dinas Kominfo Ridwan Badallah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Parinringi dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Zanuriah.

Selain nama-nama itu, turut hadir Kepala Badan Pengembangan SDM Syahrudin Nurdin, Kepala Biro Pembangunan Belli Tombili, Kepala Biro Ekonomi Yuni Nurmalawati, dan Plt Kepala Biro Badan Layanan Pengadaan Haerudin.

Ajang penghargaan People of The Year diselenggarakan setiap tahunnya untuk menyebarkan pesan baik dan inspirasi bagi masyarakat luas dengan menampilkan ragam prestasi, pencapaian, dan dedikasi yang telah dilakukan dari berbagai tokoh dan juga lembaga demi kemajuan Indonesia.

Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada tokoh-tokoh berprestasi di Indonesia dari berbagai latar belakang yang dinilai telah memberikan inspirasi serta manfaat nyata kepada bangsa dan masyarakat luas.

Anugerah People of The Year 2021 kali ini terdiri dari sembilan kategori. Ada empat kategori yang diberikan kepada pimpinan daerah. Lima lainnya masing-masing diberikan kepada masyarakat, peneliti, perusahaan, dan lembaga.

Empat kategori tersebut, yaitu Best Governor for Inclusive Economic Growth dengan penerima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan.

Kategori Best Governor for Empowerment & Education, dengan penerima Gubernur Sultra Ali Mazi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Kategori Best Governor for Healthcare and Action Against Pandemi, masing-masing Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.

Kategori Best Governor for E-Gov & Digital Innovation diterima oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Lima kategori lainnya masing-masing Innovative Governmental Organization, Scientific Breakthrough Against Pandemi, Corporation Participation Against Pandemi, Patron of Development Partnership, dan Lifetime Achievement.

Penghargaan tersebut diberikan setelah melewati masa verifikasi dan penilaian dari para dewan juri yang punya integritas di bidangnya seperti Ketua Dewan Juri yang juga Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun, Pemimpin Redaksi Metro TV Arief Suditomo, CEO Medcom.id Kania Sutisnawinata.

Selain itu juga ada Guru Besar FISIP UI Prof. Eko Prasojo, Rektor IPB Bogor Prof. Arif Satria, dan Epidemiolog UGM Yogyakarta Prof. Hari Kusnanto, serta Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani.(WH)