Bantuan diserahkan Tim Martin Manurung Centre (MMC) dan pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Samosir kepada Bupati Samosir, Vandiko Gultom di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, Jumat (21/10). Bantuan tersebut akan dibagikan kepada 24 kelompok tani bawang merah di Samosir.

Sebelumnya, pada 16 September 2022, Martin Manurung yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu telah memberikan 40 ton bibit bawang merah varietas Batu Ijo kepada kelompok tani. Bantuan-bantuan itu merupakan bagian dari Program Kampung Bawang. Bibit tersebut di tanam di lahan seluas 40 hektare dan diharapkan dapat dipanen pada bulan Desember 2022 mendatang.

Perwakilan Tim MMC, Sahrochel M Tamba menjelaskan bahwa bantuan itu merupakan bentuk perhatian dan komitmen Martin Manurung terhadap sektor pertanian di Samosir. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat, produktivitas dan kesejahteraan petani.

“Kami sebagai perpanjangan tangan Bapak Martin Manurung di Kabupaten Samosir siap bekerja sama dengan para petani. Kami siap berdiskusi tentang bagaimana upaya kita mendorong sekaligus meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Samosir,” ujar Sahrochel Tamba.

Baca juga: Martin Tegaskan Komitmen Kebangsaan NasDem

Ketua Kelompok Tani Satolop yang merupakan salah satu penerima bantuan, Rajagukguk, mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan bantuan dari Martin.

“Jika kita diberikan uang, pasti habis. Tetapi Bapak Martin Manurung membantu bibit bawang, mulsa (plastik), lengkap dengan pupuknya. Kalau harga bagus, bulan Desember nanti panen. Sudah adalah kita kantongi 10 juta masing-masing,” ujar Rajagukguk.

Bantuan itu berawal dari aspirasi beberapa kelompok petani bawang merah di Samosir yang disampaikan dalam beberapa kesempatan acara reses Martin Manurung. Mereka menyampaikan permohonan bantuan bibit dan pupuk. Aspirasi tersebut kemudian diperjuangkan Legislator NasDem dari Dapil Sumut II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) hingga akhirnya bantuan dapat terealisasi.(RO/dis/*)

“Saya telah berkunjung ke beberapa daerah Luwu Raya (Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo) untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Kewajiban saya sebagai wakil rakyat turun ke daerah menjaring aspirasi masyarakat,” kata Eva dalam sambutannya.

Baca juga: Tiga Tahun Mengabdi, Eva Rataba Salurkan 1000 KIP Kuliah untuk Toraja

Anggota Komisi X DPR RI itu juga menjelaskan bahwa ia telah menyalurkan program beasiswa dari Pemerintah Pusat yakni Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Ke depan ia akan terus memperjuangkan beasiswa untuk siswa-siswi dan mahasisma di Luwu Raya.

“PIP adalah bantuan berupa uang tunai untuk perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah. Beasiswa diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan,” ungkap Eva.

Legislator NasDem itu juga menegaskan tidak akan berhenti memperjuangkan aspirasi konstituen di Dapil Sulsel III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo), khususnya yang berkaitan dengan pendidikan, pemuda dan olah raga serta pariwisata dan ekonomi kreatif. (Media Center ESR)

Hasbi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas undangan dan sambutan hangat dari masyarakat Bathin VIII.

“Semangat dan antusias tokoh masyarakat Kecamatan Bathin VIII sungguh luar biasa,” ujar Hasbi.

Legislator NasDem dari Dapil Jambi itu menegaskan, pertemuan tersebut menunjukkan energi yang positif untuk menyongsong Pemilu Serentak 2024.

“Ini adalah energi untuk menatap tahun politik lebih optimistis bahwa 2024, akan menjadi tahun yang indah. Saya menitipkan diri saya, Partai NasDem dan capres Partai NasDem, Anies Baswedan untuk diperjuangan,” imbuh Hasbi.

Baca juga: Legislator NasDem Inhil Serahkan Bantuan Kendaraan Damkar di Sungai Salak

Hasbi pun mengajak masyarakat bergotong-royong dalam perjuangan politik demi mewujudkan Kabupaten Sarolangun yang lebih baik.

“Mari berjuang untuk Indonesia. Mari berjuang bersama dengan sungguh-sungguh, agar harapan kita akan Indonesia lebih baik, Sarolangun yang maju dan sejahtera bisa kita wujudkan bersama.” tegas Hasbi.

Kehadiran Hasbi juga didampingi pengurus DPD NasDem Kabupaten Sarolangun dan anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Sarolangun.

“Ada kerinduan masyarakat untuk berdialog dengan wakilnya. Bahkan setelah Pemilu 2019, tidak banyak anggota DPR RI terpilih yang datang bersilaturahmi dengan masyarakat di kecamatan ini. Kita bersyukur Kakak Hasbi selaku anggota DPR RI meluangkan waktu untuk berdialog, meskipun pada Pemilu 2019, suaranya di sini bisa dibilang tidak ada.” Kata Jhon Afrizal, Sekretaris DPD Partai NasDem Sarolangun.

Camat Bathin VIII, Ari L Fajrin menyampaikan terima kasih kepada Hasbi telah berkenang hadir berdialog dan mendengar aspirasi masyarakat.

“Kita berharap Pak Hasbi bisa istiqomah menjadi wakil rakyat, diberi kesehatan dan kekuatan sehingga bisa terus bekerja menjadi wakil rakyat yang baik. Ada banyak harapan dan aspirasi yang tentu akan disampaikan oleh beberapa kepala desa yang hadir. Semoga ini bisa menjadi bahan dan agenda yang diperjuangkan di Pusat,” kata Fajrin.

(amie/dis/*)

“Wakil Gubernur NTB sekaligus Ketua DPW NasDem NTB Sitti Rohmi Djalilah dan saya berkomitmen tetap membesarkan Partai NasDem,” tegas Syamsul Lutfhi dalam keterangannya, Rabu (17/8).

Baginya, Partai NasDem merupakan partai politik yang wajib untuk didukung oleh warga NTB karena kebijakan politiknya selalu mengedepankan kepentingan rakyat termasuk masyarakat di NTB.

Untuk memperkuat barisan dan membesarkan partai di NTB, Syamsul yang saat ini duduk di Komisi II DPR RI tetap akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai NasDem pada pemilu mendatang.

“Saya kembali maju (nyaleg) melalui Partai NasDem,” ujar Syamsul, meyakinkan.

Bahkan, Syamsul yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Lombok Timur (2008–2013) ini menargetkan jika NTB bakal menjadi lumbung suara bagi Partai NasDem di Pemilu 2024 dengan meraih suaranya yang maksimal.

“Dari dua daerah pemilihan di NTB, kita menargetkan meraih dua kursi DPR RI. Satu kursi per dapil,” imbuh dia.

Selanjutnya, Ketua PSSI NTB periode 2009–2013 itu mengajak kepada seluruh kader dan pengurus Partai NasDem agar tetap menjaga kesolidan. Sebab, tantangan dan cobaan yang dihadapi partai kedepannya tentu lebih berat.

Tak itu saja, persaingan antarpartai politik dalam mendapatkan suara di masyarakat juga semakin tajam. Untuk mengantisipasinya dengan menjaga komunikasi dan kekompakan antarkader dan pengurus.

“Jangan mau untuk diadu domba antarsesama kader. Kita harus solid dan kompak,” pesan Syamsul.

(RO/RN)

Dalam paparannya, Nurhadi menjelaskan tentang tugas, fungsi dan kewenangan DPR sebagai lembaga tinggi negara.

“DPR itu merupakan lembaga tinggi negara yang fungsi utamanya yaitu legislasi, membuat UU, fungsi anggaran, menyusun RAPBN bersama pemerintah, dan fungsi pengawasan atau controlling atas kerja-kerja eksekutif sesuai dengan komisinya,” papar Nurhadi.

Di tengah acara, Nurhadi mengajak mahasiswa agar bersyukur karena bisa mengenyam pendidikan tinggi di bangku universitas. Menurutnya, banyak anak muda yang tidak memiliki kesempatan tersebut.

“Saya sebenarnya iri pada mahasiswa di sini, karena waktu saya muda dulu, saya tidak bisa melanjutkan kuliah meski diterima di universitas negeri. Hal itu karena orang tua saya waktu itu tidak memiliki cukup biaya, kemudian harus bekerja terlebih dahulu termasuk jadi cleaning service. Ketika sudah punya penghasilan dan hidup mandiri, akhirnya bisa kuliah,” sambung anggota Komisi IX DPR itu.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) itu berharap mahasiswa di era sekarang bisa memanfaatkan kesempatan dan peluang  yang ada guna mendapatkan kesuksesan di kemudian hari.

“Saya berharap, mumpung masih muda, ketika menjadi mahasiswa sekarang ini, bila ada kesempatan, bila ada peluang, manfaatkan dengan kerja keras dan kerja cerdas. Insyaallah suatu saat bisa menjadi orang sukses dan bermanfaaat,” harap Nurhadi, disambut tepuk tangan peserta.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan FEBI UIN SATU, Dede Nurohman, Wakil Dekan 3 FEBI UIN SATU, Sutopo, Ketua DPD NasDem Tulungagung, Ahmad Djadi, dan Ketua Umum Semangat FEBI UIN SATU, Hatim Amirul Muttaqin.

Dede Nurrohman dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Nurhadi atas kesediaannya berbagi ilmu dengan mahasiswa.

“Kami haturkan terima kasih kepada Bapak Nurhadi atas perkenannya datang di UIN SATU untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa kami,” tuturnya.

Dede berpesan kepada mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan kehadiran Nurhadi dengan sebaik-baiknya.

“Kepada mahasiswa, manfaatkan kesempatan ini dengan baik karena banyak ilmu yang akan kita dapatkan dari kehadiran Bapak Nurhadi ini,” pesannya.

(RO/Dis/*)

Dua suporter sepak bola meninggal dunia saat laga Piala Presiden antara Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Jumat (17/6). Keduanya meninggal karena diduga berdesak-desakan saat akan memasuki stadion.

“Duka mendalam dirasakan Bobotoh seluruh negeri. Dalam duka yang mendalam rasanya ingin menyalahkan semua orang yang kita anggap bertanggung jawab, tetapi sebagai sebuah keluarga besar, saya mengajak kita semua introspeksi,” ujar Farhan di Bandung, Jawa Barat, Minggu (19/6).

Menurut Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung – Kota Cimahi) itu, antusiasme Bobotoh menyaksikan Persib Bandung secara langsung di stadion tidak perlu diragukan. Namun, ada beberapa hal yang harus dipahami secara bersama-sama dan bijak.

“Introspeksi pertama sebagai sesama Bobotoh, bahwa antusiasme kita sebagai bentuk kecintaan kepada Persib harus kita kelola bersama. Jangan sampai kita terjebak dalam tindakan berisiko tinggi,” kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Sedangkan untuk penyelenggara, Farhan berharap panitia pelaksana pertandingan agar ke depan tidak lalai. Ia tidak ingin nantinya pertandingan Persib digelar tanpa penonton.

“Sebagai orang yang pernah menjadi panpel, saya mengerti betul tekanan yang dihadapi dari berbagai pihak. Masalah mengepung, mulai jadwal pertandingan hingga distribusi tiket. Panpel jangan sampai pernah lalai dan menyerah. Karena kami ingin pertandingan tetap digelar dengan penonton langsung,” tandasnya.

Akibat insiden itu, PSSI pun turun tangan melakukan investigasi terkait SOP (Standard Operating Procedure) penyelenggaraan sekaligus penerapan standar keamanan stadion. Farhan berharap PSSI objektif dalam berkesimpulan tanpa menghentikan operasional GBLA.

“Saya harapkan objektivitas dari PSSI mempertimbangkan posisi strategis GBLA sebagai salah satu episentrum sepak bola Indonesia. Maka apapun hasil investigasi PSSI harus memberikan solusi bagi pengelolaan GBLA, bukan malah menutupnya,” pungkasnya.

(medcom/*)

Paket bantuan Gemarikan berisi produk hasil olahan ikan, seperti bakso ikan, empek-empek ikan, kerupuk ikan, dan makanan lainnya. Selain itu, Sulaeman menambah bantuan paket beras.

Dalam kesempatan tersebut Sulaeman mengatakan, hal itu sebagai upaya untuk memperluas Gerakan Makan Ikan (Gemarikan), khususnya di Provinsi Papua, sebagai upaya mendukung sektor perikanan tangkap dan budidaya, serta pengolahan ikan tetap berdaya saing pada situasi pandemi Covid-19. Selain itu, juga dalam rangka percepatan penurunan stunting dan gizi buruk di Provinsi Papua.

“Tujuannya demi keseimbangan ekonomi masyarakat di kampung-kampung, terutama nelayan yang bekerja menjaring dengan berjalan kaki di pesisir, karena pendapatan mereka sangat minim,” ujar Sulaeman, pada acara penyerahan paket Gemarikan secara simbolis di Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah, di Merauke, Papua, Kamis (2/6).

Legislator NasDem itu menegaskan, ke depan akan terus mendukung keberlanjutan program Gemarikan.

“Kami usulkan setiap tahun bantuan paket Gemarikan tetap diberikan kepada masyarakat Papua yang belum tersentuh produk-produk perikanan,” tegasnya.

(RO/Dis/*)

Dalam acara yang mengambil tema ‘Saling Bersinergi Memperkuat Ukhuwah’ itu, hadir tokoh-tokoh dari Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan). Di antaranya, mantan Ketua PB NU, KH Said Aqil Siroj, anggota Dewan Syariah Nasional MUI, KH M Hidayat, politisi senior Agung Laksono, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Ahmad Dofiri, Bupati Indramayu, Nina Agustina. Hadir pula para sesepuh, kyai, pejabat dan keluarga Paguyuban Dulur Cirebonan.

Dalam sambutannya, Satori bersyukur bisa hadir dalam acara tersebut karena bisa bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh besar yang berasal dari Ciayumajakuning.

“Saya bangga diundang dalam acara ini dan sangat senang bisa bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh besar yang berasal dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Ternyata banyak sekali orang-orang besar yang berasal dari Ciayumajakuning,” ujar Satori.

Legislator NasDem itu berharap, dengan adanya pertemuan tersebut, ia sebagai wakil rakyat bisa bersinergi dengan para tokoh Paguyuban Dulur Cirebonan untuk membangun daerahnya.

“Dengan adanya pertemuan ini kita bisa bersinergi membangun Ciayumajakuning, khususnya wilayah dapil saya yaitu Cirebon dan Indramayu,” imbuhnya.

Satori menegaskan, dia membuka diri dan siap berkolaborasi dengan siapa saja yang mempunyai ide, gagasan dan masukan untuk membangun Ciayumajakuning.

“Mari kita saling mendukung membuat Cirebon dan Indramayu lebih baik lagi,” pungkas Satori.

(devi/dis/*)

Syarief mengatakan, Kalbar memiliki berbagai macam tradisi unik yang perlu diangkat. Di antaranya, permainan meriam karbit yang merupakan tradisi masyarakat melayu Pontianak, naik dango tradisi adat Dayak, cap go meh tradisi masyarakat Tionghoa, dan robo-robo yang merupakan tradisi masyarakat Mempawah.

“Jadi hal-hal itu perlu diangkat, sehingga menjadi tontonan yang menarik dan bisa mendatangkan wisatawan dari luar daerah dan mancanegara,” ujar Syarief.

Legislator NasDem dari Dapil Kalbar I (Sambas, Bengkayang, Kota Singkawang, Landak, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya) itu menambahkan, permainan meriam karbit memiliki sejarah di Kalbar.

Napak tilas Sultan Abdurrahman Alkadrie (Pendiri dan Sultan pertama Kerajaan Pontianak) pada tahun 1771, membuka hutan belantara untuk dijadikan tempat tinggal di Pontianak. Di saat pembukaan lahan tersebut digunakan meriam berpeluru untuk mengusir hantu kuntilanak. Jatuhnya peluru meriam tersebut menandai dibangunnya Kesultanan Kadriah Pontianak. (Mustafa/Dis/*)

Menurut Subardi aksi kriminal jalanan atau lazim disebut klitih tersebut harus diusut dan diproses hukum dengan tindakan tegas. Subardi khawatir tren kenaikan kasus klitih kian mengancam keselamatan para pemuda, pelajar maupun mahasiswa.

“Kepolisian harus segera tangkap pelaku. Tindakan keji ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama,” tandas Legislator NasDem dari Dapil DIY itu.

Kejadian tersebut menambah daftar kejam aksi kriminal jalanan di Yogyakarta. Menurut Subardi peristiwa klitih tidak dapat dibiarkan walau kebanyakan pelaku kejahatan masih di bawah umur.

“Tidak ada maaf dengan alasan pelaku masih di bawah umur. Ini tindakan sadis dan kejam sekali. Apalagi bila dilihat dari kasus yang ada, hampir 90 persen klitih pelakunya mengkonsumsi minuman keras atau bahkan narkoba,” jelas Ketua DPW NasDem DIY itu.

Subardi juga mendesak polisi agar kasus itu menyeret seluruh geng klitih yang terlibat. Hal-hal pemicu klitih seperti hubungan antargeng melalui peredaran minuman keras maupun narkoba tidak boleh diabaikan.

“Masyarakat ingin tindakan hukum yang konkret dan menyeluruh. Pelaku punya keterkaitan antargeng dan ini berbahaya sekali. Sekali lagi saya berharap, kita percayakan kepada polisi. Tetapi harus cepat dan tegas,” pungkasnya

Kejadian itu bermula saat korban Daffa Adzin Albasith, pelajar asal Kebumen, Jawa Tengah, itu melintas di kawasan Gedongkuning dari arah selatan ke utara berboncengan dengan temannya menggunakan sepeda motor, seusai membeli makan sahur. Saat itu mereka disalip segerombolan remaja berjumlah sekitar lima orang dengan mengendarai dua sepeda motor.

Kawanan tersebut kemudian menunggu di timur jalan. Saat korban melintas tiba-tiba salah seorang dari gerombolan tersebut menyabetkan gir yang dibungkus sarung ke arah kepala korban.

Korban langsung roboh, sementara gerombolan pelaku melarikan diri ke arah selatan. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harjolukito namun nyawanya tidak tertolong.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja menegaskan kasus itu dalam penanganan petugas. Saat ini jajaran Polresta Yogyakarta maupun Polsekta Kotagede tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap dan menangkap pelaku kejahatan jalanan tersebut.

“Masih dalam tahap lidik yang dilakukan oleh anggota,” tegas Timbul, Senin (4/4).

(NK/*)

Sulaeman tidak kuasa menahan air mata saat mendengar cerita perjuangan para guru SD Nusantara I dan melihat kondisi sekolah serta siswa.

“Guru-guru telah mengorbankan segalanya untuk prestasi anak-anak Papua. Padahal anak-anak ini bukan tanggung jawab sekolah saja, tetapi perlu peran orang tua,” ujar Sulaeman.

Dalam kesempatan tersebut, Legislator NasDem itu menegaskan, pelajar SD Nusantara I akan menjadi generasi masa depan Papua, sehingga harus diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik.

“Di sini membuat saya terharu, ketika saya ke beberapa tempat mengunjungi anak-anak,” tambah Legislator NasDem dari Dapi Papua itu.

Kepala SD Nusantara I, Jaiti Ladula tidak menyangka Sulaeman akan berkunjung ke sekolahnya sekaligus memberikan bantuan.

“Terima kasih kepada Bapak Sulaeman Hamzah jauh-jauh datang ke Merauke melihat dan memberikan bantuan kepada anak-anak SD Nusantara. Sangat peduli dan sayang kepada siswa kami anak asli Papua,” ujarnya sambil berderai air mata.

Jaiti Ladula bercerita, ini merupakan pertama kalinya sekolah yang dipimpinnya dikunjungi anggota DPR RI. SD Nusantara I memiliki 80 siswa yang terdiri dari kelas 1-3. Sejak berdiri tahun 2019 hingga kini, SD tersebut hanya memiliki lima guru yang semuanya perempuan.

Setiap harinya, para guru mendatangi siswa dari rumah ke rumah untuk membangunkan siswa sekaligus mengantar dan jemput para siswa. Ketika belajar di sekolah, siswa yang tanpa mengenakan seragam itu sering merasa lapar dan haus karena belum sarapan, sehingga para guru rela iuran untuk membeli makan dan minum untuk siswa.

“Saya sangat terharu dan bangga. Selama ini impian dan doa kami terwujud. Hadirnya partai NasDem melayani yang tak terlayani, kami berterima kasih tak terhingga,” kata Jaiti.

(RO/Dis/*)