Aksi keduanya itu bahkan sukses mengocok perut para hadirin yang tak henti-hentinya tertawa bahkan sampai ada yang terpingkal-pingkal. Suasana malam hari itu penuh dengan kekeluargaan dan keceriaan.

Menurut Farhan, panggung komedi juga punya semangat ingin menyampaikan realita sosial dengan cara yang jenaka. Menurut dia spektrum kritikan dapat dilakukan dengan berbagai kreasi ruang publik termasuk melalui komedian sebagai sebuah ekspresi dalam simbol orkestrasi seni.

“Kita ingin mengingatkan kembali kepada diri kita sendiri sebetulnya ada sebuah ekspresi yang sangat menarik dalam budaya Indonesia yang bernama ekspresi komedi dari sejak namanya Punakawan sampai model lawakan Srimulat sampai sekarang anak-anak muda membuat Stand Up Comedy,” kata Farhan saat ditemui nasdem.id usai acara.

Baca juga: Pemerintah Perlu Siapkan Strategi Pengembangan Budaya

Nilai-nilai itu menurut dia lahir dibidani oleh suara-suara masyarakat yang ingin menyampaikan beragam rasa di hatinya mulai dari kekesalan, kegelisahan bahkan kritikan yang disampaikan dengan kegembiraan.

Farhan melanjutkan, model dalam penyampaian kritik untuk perbaikan melalui cara yang gembira itu senada dengan semangat berpolitik Partai NasDem yaitu berpolitik dengan suka ria.

“Ya itu kita menunjukkan bahwa di Partai NasDem ini dalam menghadapi berbagai macam isu baik itu isu mengenai masalah politik serius maupun isu politik yang merupakan bagian dari keakraban kita. Itu kita tunjukkan lewat sebuah cara yang disebut oleh teman-teman sekarang namanya roasting tadi kebetulan saya meroasting kakak Ahmad Sahroni dan sebaliknya Kakak Sahroni dan Mo Sidik meroasting saya,” kata Farhan.

Baca juga: DPP Partai NasDem Buka Program Harmoni Budaya Indonesia

Sementara itu Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni tak kalah mahir dalam membawakan materi stand up comedynya. Dia menekankan bahwa dalam menyampaikan Stand Up Comedy tetap harus saling menghargai dan menghormati.

“Kalau menurut saya di zaman demokrasi sekarang ini era keterbukaan tentang adanya istilah roasting dengan sindir menyindir itu alangkah lebih baiknya pada tupoksinya jangan keluar jalur semisal kita tidak boleh mencaci maki itu tidak boleh jangan mencaci maki,” kata dia.

Dia pun mengingatkan agar semua pihak tidak mudah tersinggung dalam menerima materi stand up comedy. Politisi asal Tanjung Priok Jakarta Utara itu pun membagikan semangat persatuan yang harus dijaga sebagai sesama anak bangsa.

“Tentang bagaimana saya dihujat misalnya di Medsos selama dia menghujat secara umum menurut saya tidak apa-apa tapi kalau dia menghujat pribadi itu biasanya gue langsung DM atau chat langsung untuk menanyakan,” kata dia.

Dalam acara yang dipandu Bayu Oktara itu juga turut dihadiri Advisor Institut Humor Indonesia (IHIK3), Maman Suherman, dan Komika serta Promotor Stand Up Comedy, Mo Sidik.

Hadir pula Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Partai NasDem, Ivanhoe Semen, dan Putra Ketiga Seniman Legendaris Betawi Benyamin Sueb, Biem Benyamin serta ratusan penonton dan komunitas teman tuli. (WH)

Tragedi kemanusiaan itu terjadi seusai pertandingan sepakbola Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya, Surabaya. Laporan sementara menyebutkan 130 meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

“Saya sangat menyayangkan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menimpa Aremania. Saya turut berduka cita kepada keluarga korban meninggal dunia dan luka-luka,” ujar Kresna dalam keterangannya, Minggu (2/10).

Kresna mengatakan, pertandingan sepak bola harusnya bisa menghadirkan keceriaan bagi masyarakat, khususnya para suporter. Bukan malah menjadi pemicu peristiwa kelam semacam ini.

Legislator NasDem itu berharap agar pihak berwajib segera mengusut tuntas peristiwa yang terjadi di stadion kebanggaan warga Malang itu.

“Harus segera dilakukan investigasi mendalam dan menyeluruh agar kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” tandasnya.

Dengan korban jiwa hingga ratusan, peristiwa tersebut merupakan kejadian kerusuhan terburuk yang terjadi di sepak bola Indonesia.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi kesabaran dan keikhlasan,” ujarnya.

(RO/dis/*)

“Alhamdulillah kesampean silaturahmi ke kediaman Dinas mas Gibran,” kata Sahroni di akun instagramnya.

Kedatangan Sahroni yang juga Bendahara Umum Partai NasDem itu pun disambut hangat oleh Gibran. Bahkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu sudah menyiapkan kuliner spesial khas Solo untuk Sahroni.

“Disajikan makanan khas solo. Ada sate buntel, mie bakso, tengkleng, tongseng kambing. Makasih mas atas silaturahminya,” sambung Sahroni yang juga Wakil Komisi III DPR RI itu.

Sahroni yang juga Ketua Panitia Pelaksana Formula E itu tak lupa mengundang Gibran untuk menonton secara langsung ajang balapan mobil listrik di Ancol, Jakarta Utara, 4 Juni mendatang.

Sementara itu Gibran mengaku sangat terkesan dengan kehadiran Sahroni ke kediamannya. Gibran juga mengaku sudah saling mengenal dengan Sahroni yang dikenal publik sebagai Crazy Rich Tanjung Priok itu.

“Baik, tadi makannya banyak. Tapi banyak menunya, sate buntel, tengkleng, makanan khas Solo. Untuk orang spesial diberikan yang spesial,” kata Gibran sambil tertawa.

(WH)

Wasit Sance Lawita yang memimpin laga tersebut masuk ke dalam salah satu daftar Wasit Internasional FIFA tahun 2022 (FIFA 2022 Refereeing International List) yang dirilis FIFA, Kamis (27/1). Dalam rilis tersebut ada 5 nama wasit FIFA asal Indonesia.

“Patut dibanggakan masyarakat Sulawesi Utara adalah dari 5 nama wasit itu, terdapat 1 nama asal Sulawesi Utara yaitu Sance Lawita,” tulis Hillary di akun instagramnya, Sabtu (29/1).

Berdasarkan informasi yang diterima Hillay, pria berpostur tinggi tegap itu mengawali karier sebagai wasit di kompetisi-kompetisi lokal seperti memimpin Liga 3 Sulut, Piala Soeratin, Porprov hingga turnamen level tarkam.

Kesetiaan dan kesungguhan Sance itu membuat dia dipercaya sebagai pengadil di level nasional dengan memimpin laga-laga Liga 2 pada musim 2018-2019. Bahkan berkat konsistensi ketegasan dalam memimpin pertandingan Sance dinobatkan sebagai wasit terbaik di Liga 2 di musim itu.

“Menariknya, Sance Lawita berasal dari ujung utara Indonesia yakni Kabupaten Kepulauan Talaud. Selain sebagai wasit, Sance ternyata merupakan seorang anggota TNI,” tambah Hillary.

Pada tahun berikutnya Sance naik kelas ke kasta teratas dan mulai memimpin laga-laga Liga 1 hingga saat ini. Sance juga sempat dipercayakan memimpin pertandingan cabang sepakbola di PON XX Papua 2020.

Selain fakta tersebut, ternyata Wasit Sance Lawita juga merupakan anggota TNI yang pernah menjadi Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden). Dia pernah mengawal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi Widodo (Jokowi).

Awal Januari 2022 ini Sance resmi menerima badge FIFA Referee dan telah menggunakannya di dada jersey wasit yang digunakannya pada pertandingan-pertandingan Liga 1 musim 2021/2022 Putaran Kedua seri 4 dan 5 di Bali. (WH)

Bantuan dari sejumlah kementerian tersebut langsung disebar di sejumlah kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat dan diserahkan langsung Lisda saat melakukan kunjungan ke dapil di Sumbar, Jumat-Selasa (24-28/12).

Dari jumlah total Rp4,5 miliar tersebut, sebanyak Rp2 miliar digunakan untuk pembangunan 100 unit rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Sumatera Barat.

“Alhamdulillah, di penghujung tahun ini kita dapat bantuan dari Pusat untuk Sumatera Barat senilai Rp4,5 miliar. Sebanyak Rp2 miliar untuk pembangunan 100 unit rutilahu,” ungkap Lisda.

Bantuan rutilahu diserahkan kepada masyarakat kurang mampu, dengan bantuan masing-masing Rp20 juta per rumah untuk pembangunan fisik dan langsung ke rekening penerima manfaat yang bersumber dari Kementerian Sosial.

Selain pembangunan rumah tidak layak huni, juga diserahkan bantuan pendidikan bagi sejumlah madrasah dan pondok pesantren hingga perguruan tinggi swasta Islam.

Bantuan yang diberikan mulai bantuan operasional pendidikan, pembangunan ruang kelas baru, rehab sekolah, hingga sanitasi dan kesehatan.

Nilai bantuan juga berkisar antara Rp10 juta hingga Rp150 juta per sekolah atau pondok pesantren sesuai dengan kebutuhan dan proposal yang diajukan.

“Bantuan pendidikan berasal dari proposal yang kita upayakan ke Kementerian Agama. Semoga bantuan ini dapat mendukung peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Sumatera Barat, khususnya di madrasah ataupun pondok pesantren dan perguruan tinggi,” jelas Lisda.

Bukan hanya itu, Legislator NasDem dari Dapil Sumatera Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu juga memberikan bantuan lain berupa ambulans dan kendaraan operasional yang juga diserahkan langsung oleh Lisda di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Solok Selatan.

Bantuan dari Kementerian Sosial lainnya berupa sembako dan beras yang dibagikan untuk masyarakat Sumatera Barat senilai Rp100 juta, termasuk 400 KK di Kabupaten Mentawai.

Tidak ketinggalan, kaum disabilitas di akhir tahun ini juga menerima sejumlah bantuan yang masuk ke dalam program sejuta alat bantu dari Lisda Hendrajoni, yang tersebar di kabupaten/kota di Sumbar.

Bantuan tersebut berupa alat bantu dengar, tongkat, kursi roda dan kursi roda elektrik yang jumlahnya mencapai 100 unit.

“Alhamdulillah, seluruh bantuan sudah kita serahkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Sumbar, yang hingga saat ini masih berupaya bangkit dari hantaman pandemi,” pungkas Lisda.

(Bee/*)

Hal tersebut disampaikan politisi yang lebih akrab disapa Mbah Bardi itu dalam kunjungan ke Padukuhan Jolosutro, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul Kamis (23/12). Mbah Bardi hadir langsung guna melihat perkembangan pertanian di daerah tersebut.

“Bersama Pak Dukuh, kami melihat budidaya tanaman pisang kavendis, ternak ayam dan budidaya ikan lele,” kata Mbah Bardi.

Menurut Mbah Bardi, cara budidaya yang dilakukan warga di sana sangat unik. Seperti ayam dan lele misalnya yang diberi makan menggunakan sisa makanan warga dengan sedikit campuran maggot.

“Sementara tanaman pisang dipupuk dengan kotoran ayam lalu disiram menggunakan air bekas kolam lele. Hasilnya bagus, efisien dan warga lebih produktif,” tambah dia.

Untuk itu, dengan melihat potensi yang ada, Mbah Bardi mengaku sangat termotivasi terutama bersama para generasi muda agar dapat terus mengembangkan industri pertanian di sektor ini.

Mbah Bardi yakin apabila generasi muda dapat diarahkan menjadi petani milenial yang diharapkan mampu berinovasi serta memiliki gagasan kreatif sehingga dapat bersaing di bidang teknologi pertanian.

“Saya dorong Pak Dukuh bentuk kelompok petani milenial agar potensi ini terus berlanjut. Yang jelas, aspirasi warga Jolosutro saya kawal ke Kepala Dinas Pertanian Bantul dan juga ke Pak menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,” kata dia.

(WH)