Sedangkan untuk wakil ketua komisi, Fraksi NasDem memercayakannya kepada Ahmad Sahroni untuk Komisi III, Roberth Rouw Komisi V, Fauzi Amro Komisi XI, dan Sugeng Suparwoto Komisi XII. Dua wakil ketua lainnya diduduki Martin Manurung untuk Badan Legislasi (Baleg) dan Syarief Abdullah Alkadrie untuk Badan Anggaran (Banggar).

Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda adalah legislator yang sudah duduk di Senayan sejak 2019. Putra Banjar Pahuluan, Kalimantan Selatan itu adalah doktor Bidang Hukum Tata Negara dari Universitas Brawijaya dan doktor Ilmu Hukum Studi Ketahanan dari Universitas Brawijaya. Komisi II antara lain membidangi pemerintahan dalam negeri, pertanahan, dan pemberdayaan aparatur negara.

Sedangkan Felly Estelita Runtuwene merupakan kali kedua menduduki posisi Ketua Komisi IX DPR. Felly sebelumnya adalah Ketua Komisi IX pada masa keanggotaan DPR periode 2019-2024. Komisi IX membidangi kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial, dan akan bermitra dengan antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Kependudukan & Pembangunan Keluarga.

Selanjutnya Komisi XIII yang di antaranya membidangi hukum dan HAM, akan dipimpin kader muda NasDem Willy Aditya. Sebelumnya, legislator dari Dapil Jawa Timur XI itu menduduki Wakil Ketua Baleg DPR.

Untuk posisi Wakil Ketua Komisi III yang membidangi penegakan hukum, masih dipercayakan kepada Ahmad Sahroni yang sudah tiga periode menjadi anggota DPR dari Dapil Jakarta III.

Wakil Ketua Komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, masih diduduki Roberth Rouw. Begitu pun dengan Wakil Ketua Banggar, masih dipercayakan kepada legislator NasDem dari Kalimantan Barat, Syarief Abdullah Alkadrie.

Dua posisi wakil ketua lain yang diduduki Fraksi NasDem adalah Komisi XI oleh Fauzi Amro dan Komisi XII oleh Sugeng Suparwoto. Sebelumnya, Fauzi Amro adalah anggota Komisi XI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, menoter, serta sektor jasa keuangan.

Sugeng Suparwoto yang sebelumnya menjadi Ketua Komisi VII, kini menduduki Wakil Ketua Komisi XII yang membidangi energi & sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi. Sedangkan Martin Manurung yang pada periode lalu menjadi Wakil Ketua Komisi VI, kini menduduki Wakil Ketua Baleg, posisi yang sebelumnya ditempati Willy Aditya. (*)

“Tiga permasalahan utama yang dikeluhkan masyarakat, pertama kemacetan, yang kedua sampah, ketiga akses pendidikan dan pekerjaan,” ujar Farhan, Kamis (7/9).

Legislator Partai NasDem ini menilai kemacetan dan sampah menjadi permasalahan umum di wilayah perkotaan yang harus dibenahi dan dituntaskan.

Sedangkan pendidikan dan lapangan pekerjaan, lanjut Farhan, merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masyarakat akan lebih mudah mendapatkan peluang pekerjaan jika mendapatkan akses pendidikan yang baik.

“Kenapa masalah pendidikan dan pekerjaan itu nyambung, karena sekarang ini susah mendapatkan pekerjaan karena tidak mendapatkan akses pendidikan yang fair,” tandasnya.

Farhan mengaku terpanggil untuk turut menyelesaikan beberapa masalah tersebut. Ia pun bertekad maju sebagai calon wali kota Bandung dalam Pilkada 2024 mendatang.

“Partai NasDem setuju saya mulai memersiapkan diri untuk menjadi calon wali kota Bandung,” tukas Farhan.

(dis/*)

Beberapa anggota legislatif dari Partai NasDem juga turut mendampingi. Di antaranya, anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah, anggota DPRD Merauke, Sugiyanto, serta Ketua DPD Partai NasDem Merauke, Jefri Tjahyadi.

Dalam kesempatan tersebut, Sulaeman menyerahkan bantuan 200 karung semen untuk pembangunan gedung pendidikan Quran tersebut.

Legislator NasDem dari Dapil Papua itu mengatakan sebagai wakil rakyat, memang sudah seharusnya dia mendengarkan aspirasi masyarakat.

“Kegiatan semacam ini dimana-mana saya juga melakukan, ketika reses menemui masyarakat. Selalu saja ada yang minta untuk dibantu, Gereja, Masjid, Mushola dan bantuan-bantuan lain yang biasanya menjadi keluhan masyarakat,” ujar anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu.

Ketua Yayasan Musfirah, Zulfajar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sulaeman atas perhatian yang telah diberikan.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi khusus kepada bapak Sulaeman. Ke depan kami berharap pembangunan ini akan tetap dikawal oleh beliau, sehingga insyaallah beliau yang akan meresmikan bangunan gedung ini,” ujar Zulfajar.

(RO/Dis/*)

“Walau kita berbeda partai politik, kita harus bersatu. Karena jika diurut-urut pasti kita akan ketemu bahwa kita memiliki pertalian kekerabatan, bahwa kita benar-benar bersaudara,” ungkap Rachmad Gobel di hadapan ketua dan pimpinan partai politik di Gorontalo, Selasa (26/4) saat berbuka puasa bersama di kediamannya.

Seusai berbuka puasa, mereka sholat magrib berjamaah dan berbincang-bincang. Hadir dalam acara tersebut tokoh dari Partai NasDem, PDIP, PKS, PKB, Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan PPP.

Di antara mereka ada yang benar-benar memiliki kesamaan nama marga, ikatan perkawinan, dan sebagainya. Terjalinnya ikatan persaudaraan tersebut karena jumlah penduduk Gorontalo yang relatif sedikit, sekitar 1,2 juta jiwa.

Jumlah penduduk terbesar berada di Kabupaten Gorontalo, sekitar 390 ribu jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Pohuwato masing-masing di kisaran 150 ribu jiwa.

Hanya Kota Gorontalo yang memiliki penduduk hampir 200 ribu jiwa. Dari enam daerah tersebut, hanya Boalemo dan Pohuwato yang secara geografis memiliki letak yang jauh. Adapun empat daerah lainnya masih saling berdekatan.

Dalam kesempatan tersebut Gobel mengingatkan, di masa kerajaan, lima kerajaan membentuk ikatan persaudaraan melalui persekutuan Limo Lo Pohalaa atau lima kerajaan. Ke lima kerajaan itu adalah Gorontalo, Limboto, Suwawa, Bolango, dan Atinggola. Namun di masa kolonial, Bolango melakukan hijrah karena menolak berada dalam cengkeraman penjajahan dengan pindah ke daerah pedalaman di Bolaang Mongondow. Kedudukan Bolango kemudian digantikan kerajaan Boalemo.

“Karenanya, di masa lalu itu, kerajaan-kerajaan tersebut tak memiliki sejarah peperangan. Kerajaan tak memiliki benteng dan istana khusus. Yang ada hanya aula besar tempat para pemimpin bermusyawarah dan tempat warga mengadu ke pemimpinnya,” kata Legislator NasDem dari Dapil Gorontalo itu.

Gobel juga mengingatkan bahwa ikatan persaudaraan itu kokoh karena kuatnya adat istiadat Gorontalo yang menjadi landasan bermasyarakat.

“Setelah masuknya Islam pada abad ke-15, adat itu diikat dalam pepatah hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to Quru’ani. Kini di era modern, setelah kemerdekaan, semua kerajaan membubarkan diri dan menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam ikatan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, dengan tetap memegang teguh adat istiadat. Karena itu kita memiliki dewan adat atau Duango Adati lo Hulontalo,” katanya.

Selain di tingkat provinsi itu, kata Gobel, di tiap daerah juga memiliki dewan adat tersendiri. “Namun puncaknya tetap berada di Duango Adati lo Hulontalo,” kata Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) tersebut.

Oleh Karena itu, Gobel menyatakan, perbedaan wadah partai hanya merupakan sarana untuk berlomba-lomba membangun Gorontalo.

“Kita harus fokus pada tujuannya, bukan pada wadahnya. Tujuan kita adalah memajukan dan memakmurkan rakyat Gorontalo,” katanya.

Gobel yang juga anggota Komisi XI DPR RI itu mengatakan, saat ini masyarakat Gorontalo merupakan salah satu masyarakat termiskin di Indonesia. Masyarakat Gorontalo, juga termasuk tertinggal dan terbelakang.

“Kita tak perlu malu mengakui itu. Namun hal itu justru harus menjadi motivasi dalam berjuang. Apalagi orang-orang Gorontalo justru memiliki nama besar di kancah nasional, seperti BJ Habibie, HB Jassin, JA Katili, Thayeb M Gobel, dan JS Badudu,” katanya.

Untuk itu, Gobel menyatakan, jika ada perbedaan maupun perselisihan di antara partai-partai atau di antara orang-orangnya, maka hendaknya diselesaikan secara adat dan persaudaraan. Ia mengingatkan agar tidak mudah membawa masalah ke ranah hukum dengan saling mengadukan atau jangan dengan saling mengancam dan marah-marah.

“Kita musyawarahkan. Mari kita jaga Gorontalo secara bersama-sama agar tetap kondusif. Mari kita majukan dan makmurkan Gorontalo. Ini akan menjadi sumbangan penting bagi Indonesia. Mari kita membangun Indonesia melalui Gorontalo,” katanya.

(Nasihin/*)

Pemberian santunan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan dua Legislator Partai NasDem itu.

“Saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan anak-anak ini. Apa lagi daerah ini merupakan dapil kami, merupakan sebuah tanggung jawab saya untuk melihat dan menyantuni anak-anak yatim piatu di sini,” ujar Sulaeman.

Legislator NasDem dari Dapil Papua itu berjanji akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya untuk direalisasikan.

“Karena atas dukungan masyarakat sehinga kami bisa duduk di kursi dewan. Harus ada timbal balik dari kami untuk masyarakat yang sudah memberikan doa dan dukungan. Saya akan selalu menyerap aspirasi dan memberikan bantuan sesuai dengan aspirasi yang masyarakat sampaikan dan sesuai kemampuan kami,” imbuhnya.

Anggota DPRP yang juga Direktur Rumah Aspirasi Sulaeman L Hamzah, Fauzun Nihayah mengatakan santunan yang dilakukan ini sudah teragenda pada bulan Muharram dan Ramadan tiap tahunnya.

Fauzun juga menyampaikan kepada para pendamping anak-anak yatim piatu itu, agar selalu mendidik anak-anak tersebut dengan penuh rasa kasih sayang dan iklas.

“Karena anak-anak ini memiliki masa depan yang panjang dan mereka harus meraih masa depan lebih baik lagi di masa yang akan datang,” tukasnya.

(RO/Dis)

Hanya beberapa menit setelah ditebar, warga dengan semarak berebut ikan di tengah sawah. Suasana hujan menambah kemeriahan acara yang turut disaksikan tokoh masyarakat setempat.

“Sudah nunggu dari jam tiga sore. Saya datang bersama anak istri. Mereka mau nangkap juga. Ya lumayan, satu jam rebutan dapat 15 ekor lele. Baju celana basah semua kena lumpur,” kata Darsono sumringah.

Acara itu merupakan kegiatan yang digagas anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi sejak tahun 2019. Kali ini kegiatan digelar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Total, ada 300 kilogram ikan lele ditebar. Ikan tersebut berasal dari peternak lokal yang dibeli Subardi.

“Mbah Bardi pesan, beli lele siap panen agar bisa langsung dikonsumsi warga. Ini berat per ekor sekitar 100 gram dengan panjang sekitar 30 cm per ekor. Total ada 300 kilogram ikan,” kata Arif, ketua panitia.

Dihubungi terpisah, Mbah Bardi, panggilan akrab Subardi, mengatakan, gebyar tangkap lele digelar sejak tahun 2019 atau tahun pertama ia menjabat sebagai wakil rakyat dari Dapil DIY. Agenda tahunan itu sedianya digelar pada tahun 2020 dan 2021, namun terpaksa batal karena fase pandemi saat itu masih tinggi. Kali ini suasana berbeda karena masyarakat menginginkan sekaligus merayakan bersama datangnya bulan suci Ramadan.

“Agenda yang dinanti-nanti warga akhirnya terlaksana meskipun sempat vakum dua tahun. Tadi saya dengar cerita dari panitia, ada yang nangkap satu kelompok dikumpulkan jadi lima kilo,” kata Subardi senang.

Antusiasme warga begitu terlihat. Hanya sekitar satu jam, warga mengaku puas bisa menangkap puluhan ikan lele. Gebyar ikan lele terbuka bagi siapa saja tanpa mengenal batas usia. Tua, muda, laki-laki dan perempuan tumpah ruah dalam suasana gembira. Subardi bersyukur karena melalui kegiatan tersebut kebersamaan antarwarga lebih terasa.

“Masyarakat bisa berbagi tawa lalu berlomba-lomba untuk mendapatkan ikannya. Suasana kebersamaan lebih terasa. Apalagi ini menyambut Ramadan. Luar biasa sekali,” tutup Subardi yang juga Ketua DPW Partai NasDem DIY itu.

(NK/*)

Penghargaan diberikan oleh suarapemerintah.id bersama Tras N Co sebagai bentuk apresiasi kepada para legislator yang dinilai berhasil membangun personal branding di ranah digital, menjaga komunikasi dua arah, dan menciptakan image positif di tengah publik.

“Saya apresiasi panitia karena telah memantau tugas-tugas formal saya di DPR. Penghargaan ini sekaligus tantangan bagi saya menunaikan tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat, bekerja lebih keras lagi menerima, meneruskan, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, teristimewa masyarakat dari Papua,” kata Sulaeman seusai menerima penghargaan yang dilakukan secara virtual, Kamis (24/3).

Sulaeman yang kini anggota Komisi IV DPR RI dikenal sebagai sosok yang bekerja keras. Sulaeman lahir di Lembata, NTT, 18 Agustus 1954. Setelah tamat SD Don Bosco Lewotolok, Lembata, tahun 1968, ia masuk SMP Ampera Waipukang, Ile Ape tahun 1970, kemudian tamat SMA di Fakfak, Papua tahun 1974.

“Sejak kecil kita diajar orangtua kerja keras kalau mau sukses. Saya berjalan kaki berhari-hari dari kampung ke kampung saat masih kecil. Kondisi saat itu sangat sulit. Saya memutuskan merantau ke Irian Jaya dan akhirnya selesaikan pendidikan SMA di Fakfak tahun 1974,” tegas Sulaeman.

Legislator NasDem dari Dapil Papua itu juga dikenal aktif di berbagai organisasi. Di antaranya, Kadin Kabupaten Fakfak, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fakfak, bahkan pernah menjabat Wakil Ketua HKTI Papua, pernah menjadi Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Irian Jaya, dan saat ini masih menjabat Ketua Umum Masyarakat Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Lembata, Alor) Papua.

“Kalau ada kegiatan sosial keagamaan masyarakat Flobamora di Papua rumah selalu penuh. Para suster atau pastor juga datang. Selain sebagai kepala suku Flobamora Papua, saya juga adalah orang tua bagi mereka semua. Kita bisa saling menyemangati dalam bekerja untuk ikut memajukan masyarakat dan Papua melalui tugas dan karya kita masing-masing,” tukasnya.

(RO/*)

Eva yang mengenakan kemeja hitam dan celana panjang hitam hadir didampingi Tim dan Sahabat ESR.

“Saya pribadi dan keluarga besar serta Tim ESR menyatakan turut berduka cita,” kata Eva.

Legislator NasDem dari Dapil Sulsel III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu menuturkan, kepergian almarhumah Defriany atau yang biasa disapa Mama Melona banyak meninggalkan kenangan yang sangat baik bagi dirinya, tim dan Sahabat ESR.

Defriany meninggal setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan pada Minggu (20/3) dinihari.

“Kepada keluarga yang ditinggalkan, diberikan ketabahan,” ungkap Eva.

Eva bersama Sahabat ESR dan Liga Mahasiswa DPD Partai NasDem Toraja Utara ikut mengantar jenazah Defriany ke tempat pemakaman di Lembang Isong Kalua, Kecamatan Buntao, Toraja Utara.

Setelah pemakaman, Eva menyempatkan diri bersama kader NasDem Toraja Utara melayat ke kediaman almarhumah Amata Bitticaca, 61, yang juga korban kecelakan bersama almarhumah Defriany.

Diketahui mobil yang ditumpangi korban bersama enam orang keluarganya mengalami kecelakaan tunggal hingga terjun ke sungai yang dalam dengan arus deras tak jauh dari perbatasan Tana Toraja-Enrekang.

Mobil yang dikemudikan Vebrianto Salombe, 28 berangkat dari Makassar menuju ke Toraja Utara. Namun nahas saat melintas di wilayah To’ Kendi, Kelurahan Salubarani, Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Tana Toraja, mobil terjun ke sungai.

Mobil tenggelam hingga terseret arus sungai sejauh 50 meter. Korban yang duduk di tengah menggunakan safety belt tidak sempat menyelamatkan diri.

Dugaan sementara kecelakaan disebabkan sopir mengantuk sehingga kehilangan kendali.(Medcen ESR/NasdemTorut/WH/*)

Peluncurkan buku yang digelar di Dinnar Grand Hall Limboto, Gorontalo, Kamis (10/3) itu mendapat respon positif dari kalangan akademisi, politisi, tokoh adat, tokoh masyarakat, mahasiswa, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Fian Hamzah, perwakilan LSM Gorontalo mengatakan sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Rachmad Gobel selama ini.

“Setiap anggota DPR telah disumpah menjalankan amanah rakyat. Mungkin hanya Pak Rachmad Gobel, anggota legislatif dari Gorontalo yang melakukan hal ini, membuat laporan kinerja ke masyarakat dalam bentuk buku. Itu sangat luar biasa,” ungkap Fian Hamzah.

Fian berharap, hal baik yang telah dilakukan  Gobel bisa menjadi contoh bagi seluruh anggota legislatif yang ada di Gorontalo.

“Apa yang telah dituangkan dalam Buku Laporan Kinerja Rachmad Gobel merupakan sebuah fakta, dan tidak ada yang bisa membantah hal tersebut. Saya berharap hal baik ini bisa ditiru anggota DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota dan juga anggota DPR RI lain,” kata Fian.

Dalam kesempatan tersebut Gobel menegaskan, bersama tim penanggap Bedah Buku Laporan Kinerja Tahun ke 2 Rachmad Gobel, pada tahun 2021 juga telah membuat buku laporan kinerja tahun pertama menjadi wakil rakyat di DPR RI. Langkah ini akan terus dilakukannya setiap tahun hingga masa jabatannya sebagai anggota DPR RI berakhir.

“Tahun 2021 kemarin saya telah membuat Buku Laporan Kinerja Tahun Pertama, dan buku ini merupakan laporan kinerja tahun ke 2. Hal ini saya lakukan sebagai pertanggungjawaban saya terhadap masyarakat Gorontalo yang telah memberikan amanah kepada saya menjadi wakil rakyat di DPR RI,” jelas Gobel.

Dalam buku tersebut semakin menegaskan, Rachmad Gobel telah membuktikan bahwa apa yang disampaikan, ingin bekerja untuk rakyat pada janji kampanye benar-benar ditepati. Bahkan Gobel merupakan anggota DPR RI Dapil Gorontalo yang paling banyak berkunjung ke daerah pemilihannya, dan bertemu langsung dengan masyarakat.

Launching dan Bedah Buku Laporan Kinerja Tahun ke 2 Rachmad Gobel diberi tajuk “Menyerap Aspirasi, Menciptakan Solusi: National Interest Dan Agenda Pembangunan“ itu dihadiri antara lain Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Komandan Korem 133 Nani Wartabone, Brigjen TNI Amrin Ibrahim.(alfian/*)

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 19/P Tahun 2022 tertanggal 15 Februari 2022 tentang Peresmian Pergantian Antarwaktu Anggota DPR dan Anggota MPR Sisa Masa Jabatan 2019-2024.

“Senang dan bahagia, karena untuk sampai duduk di Senayan melibatkan banyak orang, pikiran, tenaga dan tentu biaya politik yang tidak sedikit,” ungkap Aam, sapaan akrab Moh Haerul Amri Jumat (18/2).

Aam menegaskan, duduk di Senayan menjadi anggota DPR mempunyai tanggung jawab yang besar, baik untuk mengakomodasi suara konstituen di dapilnya, menyuarakan suara rakyat, maupun memperjuangkan visi partai.

“Tanggung jawab besar, selain kepada konstituen di Dapil (Dapil Jawa Timur ll Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan), juga kepada negara, karena anggota DPR RI harus bekerja untuk bangsa dan negara sesuai fungsinya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kepada partai karena fraksi adalah perpanjangan tangan partai,” ujarnya.

Disinggung mengenai kehadiran bersama ibu saat pelantikan, Aam menjelaskan, ia sengaja mengajak ibundanya karena memang ibu adalah salah satu sosok yang paling berjasa dalam karirnya selama ini.

“Bagi saya, ibu adalah jimat. Di antara dia teman-teman dan saudara-saudara kita, doa ibu itu mustajab. Sebuah kebanggaan mengajak ibu saya saat saya dilantik menjadi anggota DPR RI,” ungkap Aam dengan mata berbinar.

(Dis/*)