Ayu Alwiyah Aljufri – Partai NasDem https://partainasdem.id Website Resmi DPP Partai NasDem Tue, 15 Apr 2025 10:30:20 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8 https://partainasdem.id/wp-content/uploads/2021/04/logo-nasdem2-150x150.jpg Ayu Alwiyah Aljufri – Partai NasDem https://partainasdem.id 32 32 Merawat Luka, Menegakkan Keadilan: Kajian Psikoterapi dan Hukum Islam dalam Kasus Pelecehan Oknum Guru terhadap Murid https://partainasdem.id/2025/04/15/merawat-luka-menegakkan-keadilan-kajian-psikoterapi-dan-hukum-islam-dalam-kasus-pelecehan-oknum-guru-terhadap-murid/ https://partainasdem.id/2025/04/15/merawat-luka-menegakkan-keadilan-kajian-psikoterapi-dan-hukum-islam-dalam-kasus-pelecehan-oknum-guru-terhadap-murid/#respond Tue, 15 Apr 2025 10:14:47 +0000 https://partainasdem.id/?p=54015 Oleh Dr Ayu Alwiyah Aljufri 
Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

PENDIDIKAN seharusnya menjadi ruang yang aman dan penuh kepercayaan.

Firman Allah SWT, …Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya… (QS. An-Nisa: 58)

Guru memegang amanah ilmu dan moral, yang seharusnya disampaikan secara benar dan bertanggung jawab.

Nabi SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Guru adalah pemimpin di kelas atau lingkup ilmunya, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas perlakuannya terhadap murid.

Namun, ketika seorang guru yang seharusnya menjadi panutan justru menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap muridnya, kepercayaan itu akhirnya menjadi runtuh.

Kasus-kasus semacam itu meninggalkan luka mendalam, tidak hanya pada korban, tetapi juga pada keluarga dan lingkungan sosial di sekitarnya.

Dalam konteks itu, pendekatan Islam memberikan panduan tidak hanya dalam aspek hukum, tetapi juga dalam penyembuhan psikologis korban.

Artikel ini mengkaji bagaimana psikoterapi Islam dan hukum Islam dapat menjadi kerangka solutif dalam menangani kasus pelecehan seksual oleh guru terhadap murid.

Bagaimana dampak pelecehan seksual terhadap korban dan keluarga pelecehan seksual memiliki dampak traumatis yang sangat serius, terutama jika dialami oleh anak-anak:
•Dampak psikologis pada anak:
•Ketakutan, kecemasan, depresi
•Gangguan tidur dan mimpi buruk
•Penurunan kepercayaan diri dan  motivasi belajar
•Dalam kasus berat: PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang sangat traumatis, seperti kekerasan seksual, kecelakaan berat, bencana alam, atau kekerasan fisik.

•Dampak terhadap keluarga:
•Rasa bersalah dan gagal melindungi anak
•Ketegangan dalam hubungan orang tua-anak
•Rasa malu dan tekanan sosial dari lingkungan

()Pendekatan Melalui Psikoterapi Islam()

Islam memberikan pendekatan yang menyeluruh dalam pemulihan jiwa (tazkiyatun nafs). Psikoterapi Islam menggabungkan teknik psikologi modern dengan nilai-nilai keimanan dan spiritualitas.

Langkah-langkah psikoterapi Islam terhadap korban:
1.Penerimaan dan penguatan rohani: Mengajarkan bahwa cobaan itu bukan karena kesalahan korban. Memperkuat hati dengan dzikir, doa, dan ayat-ayat penguat jiwa.
2.Tahapan pemulihan jiwa (tazkiyah): Pembersihan trauma dengan muhasabah dan tafakur dibimbing oleh konselor Muslim.
3.Pendampingan spiritual: Shalat, membaca Al-Qur’an, serta penguatan akidah untuk membangun kembali kepercayaan diri korban.
4.Konseling keluarga: Orang tua juga mendapatkan edukasi dan bimbingan agar mampu mendampingi korban dengan empati dan pengertian.

()Bagaimana Pandangan Hukum Islam Terhadap Pelaku Pelecehan Seksual()

Dalam hukum Islam, pelecehan seksual termasuk ke dalam kategori jarimah (kejahatan) yang serius. Berdasarkan berbagai dalil Al-Qur’an dan Hadis, tindakan tersebut bisa dikenai hukuman sesuai dengan bentuk dan tingkat pelanggarannya.

Pandangan dan sanksi dalam Islam:
• Jika sampai pada penetrasi, maka termasuk zina dan pelakunya dihukum rajam atau cambuk (QS An-Nur: 2).
• Jika tidak sampai pada zina namun mencakup perbuatan cabul, pelakunya tetap dikenai ta’zir, yaitu hukuman yang ditentukan oleh hakim berdasarkan kemaslahatan.
• Apabila pelaku menyalahgunakan kekuasaan sebagai guru (pengasuh, pendidik), maka sanksinya dapat diperberat karena mengkhianati amanah (QS Al-Ahzab: 72).

()Pentingnya Penegakan Hukum dan Perlindungan Korban()

Islam sangat menekankan prinsip ‘adl (keadilan) dan himayah (perlindungan) terhadap yang lemah, khususnya anak-anak. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati yang tua, maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Abu Dawud)

Negara dan institusi pendidikan wajib memastikan pelaku mendapatkan sanksi yang setimpal, serta membangun sistem perlindungan terhadap korban dan keluarganya.

Negara Indonesia seharusnya menerapkan hukuman yang tegas dan menyeluruh bagi guru pelaku pelecehan seksual agar menimbulkan efek jera, yaitu:
1. Hukuman pidana maksimal sesuai UU Perlindungan Anak, yaitu 15 tahun penjara + penambahan 1/3 hukuman karena pelaku adalah guru.
2. Pemberhentian permanen dari profesi guru dan blacklist nasional agar tidak bisa mengajar lagi.
3. Publikasi terbatas identitas untuk mencegah perpindahan pelaku antarsekolah.
4. Perlindungan dan pemulihan korban, termasuk layanan psikoterapi gratis.
5. Pengawasan dan edukasi pencegahan di sekolah melalui Satgas, CCTV, dan pelatihan etika guru.

Kasus pelecehan seksual oleh guru terhadap murid adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah dan nilai luhur pendidikan. Pendekatan psikoterapi Islam menawarkan jalan penyembuhan yang mengedepankan empati, iman, dan ketenangan jiwa, sedangkan hukum Islam memberikan keadilan dan efek jera bagi pelaku.

Dengan pendekatan hukum, moral dan perlindungan korban, negara dapat melindungi generasi muda sekaligus menciptakan ruang pendidikan yang aman.

Sudah saatnya masyarakat dan institusi pendidikan menegakkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, melindungi generasi muda dari kerusakan moral, serta menciptakan ruang belajar yang aman dan bermartabat.

Wallahu’a’lam Bissowab.

(WH/KL)

]]>
https://partainasdem.id/2025/04/15/merawat-luka-menegakkan-keadilan-kajian-psikoterapi-dan-hukum-islam-dalam-kasus-pelecehan-oknum-guru-terhadap-murid/feed/ 0
Hikmah 10 Hari Terakhir Ramadan: Menjemput Malam Lailatul Qadar https://partainasdem.id/2025/03/24/hikmah-10-hari-terakhir-ramadan-menjemput-malam-lailatul-qadar/ https://partainasdem.id/2025/03/24/hikmah-10-hari-terakhir-ramadan-menjemput-malam-lailatul-qadar/#respond Mon, 24 Mar 2025 10:27:29 +0000 https://partainasdem.id/?p=53666 Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

SEPULUH hari terakhir bulan Ramadan adalah fase paling istimewa dari seluruh bulan suci ini. Banyak keutamaan, keberkahan, dan peluang pahala yang tidak terdapat di hari-hari lainnya.

Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan memiliki keutamaan dan hikmah yang sangat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa hikmahnya:
1. Mengejar Malam Lailatul Qadar

Salah satu malam di 10 hari terakhir adalah Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah peluang emas untuk mendapatkan pahala besar dan pengampunan dosa.

Doa yang sering dibaca di malam-malam terakhir:

“Allahumma innaka ’afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu ’anni.”

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi)

2. Meningkatkan Keikhlasan dalam Ibadah

Di akhir Ramadan, semangat ibadah semakin tinggi. Ini membentuk keikhlasan dan kedekatan yang lebih dalam kepada Allah SWT.

Aisyah RA berkata:

“Rasulullah SAW apabila masuk 10 hari terakhir Ramadan, beliau mengencangkan ikat pinggangnya (sungguh-sungguh), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)

3. Meningkatkan Kedisiplinan dan Kesabaran.

Ibadah yang rutin dan konsisten di 10 hari terakhir melatih kedisiplinan dan kesabaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ingat bahwa puasa dan ibadah ini bukan sekadar rutinitas, tapi proses membentuk hati yang kuat dan terkendali.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

4. Mendekatkan Diri kepada Allah (I’tikaf)

Banyak orang yang melakukan i’tikaf di masjid selama 10 hari terakhir untuk fokus beribadah dan menjauh dari hal-hal duniawi. Jika tidak bisa i’tikaf di masjid, buat waktu khusus di rumah (1-2 jam) hanya untuk ibadah tanpa gangguan. Ini membangun disiplin fokus dan ketenangan batin.

5. Menjadi Momen Muhasabah Diri

Ini adalah saat yang tepat untuk evaluasi diri, menyesali dosa-dosa, dan bertekad memperbaiki diri ke depan. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tapi sarana pembentukan karakter, agar kita keluar darinya sebagai manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Ramadan adalah madrasah. Jika engkau lulus darinya, maka kau akan menjadi manusia baru yang lebih taat, lebih tenang, dan lebih tangguh.

6. Menggapai Ampunan Total dari Allah

Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Ampunan Allah tidak hanya untuk yang sempurna ibadahnya, tapi untuk mereka yang benar-benar bersungguh hati dalam taubat, memohon, dan berusaha berubah.

10 hari terakhir Ramadan adalah gerbang ampunan yang luas. Manfaatkanlah sebelum ia berlalu.

7. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Kepedulian Sosial

Dengan mendekati Idul Fitri, mari kita lebih peduli kepada sesama, seperti dengan membayar zakat fitrah dan berbagi kebahagiaan untuk saudara- saudara kita yang kurang beruntung.
Allah swt berfirman :

Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)

Ramadan mengajarkan kita untuk memberi tanpa pamrih. Kepedulian sosial sejati adalah saat kita bisa berbagi tanpa mengharap balasan, hanya mencari ridha Allah.

10 hari terakhir Ramadan adalah kesempatan emas untuk menyucikan hati, meraih ampunan Allah, dan menjemput Lailatul Qadar. Gunakan waktu ini untuk bermuhasabah, memperkuat iman, dan menata niat untuk masa depan yang lebih baik secara rohani.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengampun, malam ini kami datang kepada-Mu dengan hati yang penuh harap. Kami sadar, banyak dosa yang telah kami perbuat, banyak waktu yang kami sia-siakan, banyak nikmat-Mu yang belum kami syukuri.

Ya Allah, jika malam ini adalah Lailatul Qadar, ampunilah seluruh dosa kami, terimalah taubat kami, lapangkanlah hati kami, dan kuatkanlah langkah kami untuk terus berada di jalan-Mu.

Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang Engkau cintai, yang istiqamah dalam ibadah setelah Ramadan berlalu, yang ringan bersedekah, lembut dalam bertutur, dan sabar dalam ujian.

Ya Allah, berikanlah kesehatan, ketenangan hati, dan keberkahan dalam hidup kami, bimbing keluarga kami agar selalu dalam lindungan-Mu, dan pertemukan kami kembali dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai maaf, maka maafkanlah kami.

Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

(WH/KL)

]]>
https://partainasdem.id/2025/03/24/hikmah-10-hari-terakhir-ramadan-menjemput-malam-lailatul-qadar/feed/ 0
10 Hari Kedua Ramadan: Saatnya Meraih Ampunan Allah https://partainasdem.id/2025/03/11/10-hari-kedua-ramadan-saatnya-meraih-ampunan-allah/ https://partainasdem.id/2025/03/11/10-hari-kedua-ramadan-saatnya-meraih-ampunan-allah/#respond Tue, 11 Mar 2025 12:05:56 +0000 https://partainasdem.id/?p=53459 Oleh: Dr Ayu Alwiyah Aljufri, M.Si.
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat DPP Partai NasDem

 

SETELAH melewati 10 hari pertama yang penuh rahmat, kini kita memasuki 10 hari kedua Ramadan, yang dikenal sebagai fase Maghfirah (Pengampunan Allah). Ini adalah waktu di mana Allah SWT membuka pintu ampunan-Nya seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang memohon.

Hikmah 10 Hari Kedua Ramadan

1.Waktu Mustajab untuk Memohon Ampunan – Kesempatan terbaik untuk bertaubat dan meminta pengampunan atas dosa-dosa.

2.Kasih Sayang Allah yang Luas – Allah Maha Pengampun dan akan menghapus kesalahan bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam taubat.

3.Meningkatkan Istighfar – Memperbanyak istighfar (memohon ampun) setelah shalat dan dalam setiap kesempatan.

4.Menjauhi Maksiat dan Dosa – Berusaha menjaga hati, lisan, dan perbuatan dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala Ramadan.

5.Memperbanyak Amal Shaleh – Meningkatkan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan membantu sesama.

Taubat yang sungguh-sungguh dilakukan dengan penuh kesadaran, penyesalan, dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan. Allah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi siapa saja yang kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus.

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Tahrim ayat 8:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha)…”

Ayat ini menegaskan bahwa taubat yang diterima oleh Allah adalah taubat yang sungguh-sungguh dan bukan hanya sekadar ucapan di bibir.
Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa,” (HR. Ibnu Majah no. 4250, Hasan)

Hal ini menunjukkan bahwa taubat yang diterima Allah akan menghapus dosa seseorang seolah-olah ia tidak pernah melakukan dosa tersebut.

10 hari kedua Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merenungi kesalahan, bertaubat dengan sungguh-sungguh, dan memohon ampunan dari Allah SWT. Semoga kita termasuk dalam hamba-hamba yang diampuni-Nya. Aamiin.

]]>
https://partainasdem.id/2025/03/11/10-hari-kedua-ramadan-saatnya-meraih-ampunan-allah/feed/ 0
Ramadhan sebagai Latihan Kesabaran Mengelola Emosi dan Menguatkan Jiwa https://partainasdem.id/2025/02/22/ramadhan-sebagai-latihan-kesabaran-mengelola-emosi-dan-menguatkan-jiwa/ https://partainasdem.id/2025/02/22/ramadhan-sebagai-latihan-kesabaran-mengelola-emosi-dan-menguatkan-jiwa/#respond Sat, 22 Feb 2025 09:44:20 +0000 https://partainasdem.id/?p=53011 Oleh: Dr Ayu Alwiyah Aljufri, M.Si.

Anggota Dewan Pertimbangan Pusat DPP Partai NasDem

 

BULAN Ramadhan adalah momen istimewa bagi umat Islam untuk tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran dan pengendalian emosi. Puasa menjadi sarana efektif dalam mengasah kemampuan mengendalikan diri dan memperkuat kecerdasan emosional.

Puasa sebagai Latihan Kesabaran

Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dari berbagai godaan, baik fisik maupun emosional. Dengan menahan lapar dan haus, kita belajar mengendalikan emosi dan nafsu, yang pada gilirannya memperkuat kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ayat ini menegaskan bahwa puasa bertujuan untuk membentuk pribadi yang bertakwa, di mana kesabaran menjadi salah satu ciri utamanya.

Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan bahwa Ramadhan dikenal sebagai “bulan kesabaran”.

Hal ini ditekankan dalam sabdanya: “Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata kotor atau berbuat kebodohan. Jika ada yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, hendaklah ia berkata: ‘‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa memiliki keterkaitan erat dengan kesabaran, karena dalam berpuasa seseorang harus menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, yang semuanya membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi.

Mengendalikan Emosi Selama Bulan Suci Ramadhan

Menjalani puasa seringkali diiringi dengan tantangan emosional, seperti mudah marah atau merasa frustrasi. Namun, Ramadhan memberikan kesempatan untuk belajar mengendalikan emosi negatif dan meningkatkan kesabaran dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Menahan emosi dan mengembangkan kesabaran di bulan puasa bukan hanya upaya mengendalikan diri, tetapi juga merupakan bagian dari tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan spiritual.

Al-Qur’an dan hadis memberikan panduan tentang pentingnya mengendalikan amarah, terutama saat berpuasa. Allah SWT berfirman dalam Surah Ali ’Imran ayat 134: “Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Ayat ini menekankan bahwa menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain adalah perbuatan yang dicintai oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW juga bersabda: “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Puasa di bulan Ramadhan akan berdampak positif bagi kesehatan mental di antaranya dapat:

• Mengurangi stres dan kecemasan: Menahan emosi dengan bersabar mencegah stres berlebihan, karena puasa mengajarkan seseorang untuk fokus pada hal-hal positif dan mendekatkan diri kepada Allah.
• Meningkatkan ketahanan mental (Resiliensi): Orang yang terbiasa bersabar selama berpuasa cenderung lebih mampu menghadapi kesulitan dengan ketenangan dan kebijaksanaan.
• Memperbaiki hubungan sosial: Dengan melatih diri untuk tidak mudah marah atau tersinggung, puasa membantu menjaga keharmonisan dalam interaksi sosial.

Bagaimana cara Mengelola Emosi di Bulan Ramadhan.

Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk meredam emosi, di antaranya:
1. Perbanyak istighfar dan zikir: Mengucapkan istighfar dan zikir dapat menenangkan hati dan pikiran, membantu meredakan amarah yang muncul.
2. Menghindari pemicu emosi: Usahakan untuk menjauh dari situasi atau individu yang dapat memicu kemarahan, terutama saat berpuasa.
3. Berwudhu: Ketika merasa marah, berwudhu dapat membantu menenangkan hati dan pikiran.
4. Melakukan aktivitas positif: Seperti rutinitas tadarus membaca Al-Qur’an, berolahraga ringan, atau mengikuti kajian keagamaan untuk mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif.
5. Istirahat yang cukup: Karena kelelahan dapat memicu emosi negatif, oleh karena itu pastikan mendapatkan istirahat yang cukup memadai.

Semoga kiat-kiat di atas dapat membantu kita menjalani ibadah puasa dengan lebih tenang dan penuh dengan kesabaran, serta dapat meraih keberkahan serta maghfirah di bulan suci Ramadhan secara maksimal.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga latihan kesabaran dan pengendalian emosi.

Dengan tazkiyatun nafs, puasa membantu seseorang untuk menyucikan hati, memperkuat mental, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Oleh karena itu, menahan emosi dan mengembangkan kesabaran di bulan puasa memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental dan spiritual kita. Insyaallah. Selamat menjalankan ibadah di Bulan Suci Ramadhan 1446 H, semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita.

Aamiiin yaa Robbal aalamiiin.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2025/02/22/ramadhan-sebagai-latihan-kesabaran-mengelola-emosi-dan-menguatkan-jiwa/feed/ 0
Membangun Karakter Positif Melalui Pilihan Sehari-hari https://partainasdem.id/2024/11/18/membangun-karakter-positif-melalui-pilihan-sehari-hari/ https://partainasdem.id/2024/11/18/membangun-karakter-positif-melalui-pilihan-sehari-hari/#respond Mon, 18 Nov 2024 14:13:48 +0000 https://nasdem.net/?p=51307 Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

SETIAP tindakan yang kita ambil mencerminkan siapa kita sebenarnya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berbuatlah sesukamu, karena sebagaimana engkau berperilaku, demikian juga engkau diperlakukan.” (HR Tirmidzi).

Dalam kehidupan sehari-hari, tindakan kita, baik yang besar maupun kecil, adalah cerminan dari karakter dan nilai-nilai yang kita anut. Ketika kita bertindak secara konsisten dengan prinsip-prinsip yang baik, kita membentuk pikiran yang dipenuhi kebaikan.

Pikiran yang dipenuhi kebaikan cenderung memunculkan empati, ketulusan, dan kehendak untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Membangun Karakter Positif Melalui Pilihan Sehari-hari dapat terbentuk melalui :

1. Kesesuaian Antara Tindakan dan Keyakinan

Seseorang yang memiliki prinsip kuat akan selalu menunjukkan kesesuaian dalam tindakan mereka. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah 2:42:

“Dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan janganlah kamu menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya.”

Misalnya, jika kita menghargai kejujuran, maka tindakan kita sehari-hari akan mencerminkan integritas, baik dalam situasi kecil seperti mengakui kesalahan hingga situasi besar yang melibatkan keputusan hidup.

Konsistensi inilah yang membuat kita dapat dipercaya oleh orang lain dan membangun fondasi karakter yang kokoh.

2. Tindakan Lebih Kuat dari Kata-Kata

Karakter seseorang sering kali tidak ditentukan oleh kata-kata yang mereka ucapkan, melainkan oleh tindakan yang mereka lakukan.

Seseorang mungkin berbicara tentang pentingnya empati, tetapi jika tidak ada tindakan nyata untuk menunjukkan rasa peduli kepada orang lain, kata-kata tersebut akan kehilangan maknanya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menutupi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim maka Allah akan mengangkat darinya dengan sebab amalan tadi kesusahannya kelak pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi cela saudaranya muslim maka Allah akan menutupi aibnya kelak pada hari kiamat.” (HR Bukhari Muslim).

3. Membentuk Kebiasaan Positif

Kebiasaan dibentuk oleh tindakan yang diulang-ulang. Setiap kali kita memilih untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang kita pegang, kita memperkuat kebiasaan positif dalam diri.

Sebagai contoh, kebiasaan bersikap jujur, disiplin, atau membantu sesama akan secara perlahan membentuk identitas kita. Allah berfirman dalam QS Ar-Ra’d ayat 11:

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

Kebiasaan ini membangun karakter yang kuat dan membantu kita menjadi versi terbaik dari diri kita. Standar perubahan dalam manusia adalah hari ini harus lebih baik dari kemarin.

Apabila kita ingin hidup bahagia dan sejahtera, maka perhatikan kebiasaan kita setiap hari, apakah terbiasa melakukan hal-hal positif atau negatif.

4. Menghadapi Tantangan dengan Nilai-Nilai

Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada situasi yang menantang dan menguji prinsip yang kita pegang. Di saat-saat inilah karakter sejati kita akan terlihat.

Nilai-nilai seperti integritas, keadilan, dan moral yang tinggi harus tetap kuat di tengah berbagai pengaruh negatif. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 197 mengajarkan:

“Dan ambillah segenap peralatan, tetapi sesungguhnya sebaik-baik peralatan adalah taqwa (ketaatan kepada Allah).”

5. Terus Membentuk Versi Terbaik Diri

Proses menjadi versi terbaik dari diri sendiri bukanlah tujuan yang dicapai dalam semalam, tetapi perjalanan panjang yang melibatkan tindakan-tindakan kecil yang diambil setiap hari.

Setiap keputusan yang kita buat dan setiap tindakan yang kita ambil akan membawa kita lebih dekat ke versi terbaik dari diri kita. Dalam proses ini, kita akan terus belajar, berkembang, dan memperbaiki diri, sambil berusaha untuk membawa manfaat bagi orang lain.

Sebagaimana proyek yang dikerjakan dengan niat yang tepat, kejujuran, kesabaran, keikhlasan, dan ketekunan, pada akhirnya akan menjadi amal kebaikan yang penuh berkah.

Allah berfirman dalam QS. Al-Anfal:53:

“Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.”

Tindakan yang kita ambil adalah cerminan dari siapa kita dan nilai-nilai yang kita anut.

Dengan konsistensi antara nilai dan tindakan, kita bisa membentuk kebiasaan positif dan karakter yang kuat. Karakter ini akan terlihat terutama saat kita menghadapi tantangan hidup, di mana kita tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang baik.

Pada akhirnya, perjalanan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita adalah tentang bagaimana kita terus bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut, sehingga tidak hanya diri kita yang berkembang, tetapi juga orang lain atau masyarakat yang ada di sekitar kita akan merasakan manfaat dari keberadaan kita.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2024/11/18/membangun-karakter-positif-melalui-pilihan-sehari-hari/feed/ 0
Mewujudkan Keluarga Harmonis dengan Cinta dan Kasih Sayang Islami https://partainasdem.id/2024/10/22/mewujudkan-keluarga-harmonis-dengan-cinta-dan-kasih-sayang-islami/ https://partainasdem.id/2024/10/22/mewujudkan-keluarga-harmonis-dengan-cinta-dan-kasih-sayang-islami/#respond Tue, 22 Oct 2024 10:33:58 +0000 https://nasdem.net/?p=50652 Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri, M. Si

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

MEWUJUDKAN rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah adalah impian setiap pasangan yang ingin mencapai kebahagiaan dalam pernikahan. Allah SWT berfirman dalam QS Ar-Rum ayat 21:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Ayat ini menggambarkan rumah tangga harmonis yang ideal penuh cinta kasih dan rahmat. Namun, untuk mencapai kondisi ini, diperlukan upaya dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak. Berikut adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu pasangan membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia:

1. Landasan Iman dan Taqwa

Rumah tangga yang sakinah dimulai dari keyakinan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nur ayat 32:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Pernikahan menjadi ibadah yang sangat dianjurkan bagi yang memenuhi syarat. Pasangan yang meletakkan Allah sebagai pusat kehidupan akan berusaha hidup sesuai dengan ajaran-Nya melalui shalat bersama, membaca Al-Qur’an, dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Iman yang kuat menjadi pondasi kokoh dalam menghadapi tantangan rumah tangga.

2. Komunikasi yang Sehat

Komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Pasangan harus terbiasa berbicara dengan jujur, terbuka, dan saling mendengarkan. Jangan biarkan masalah kecil menumpuk menjadi besar karena kurangnya komunikasi. Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati, dan jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan atau kekhawatiran. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa ayat 19:

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

3. Saling Menghargai dan Menghormati

Menghargai pasangan adalah salah satu bentuk cinta yang mempererat hubungan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Hujurat ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok). Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Setiap pasangan memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing yang harus saling dihormati. Saling mendukung dalam setiap keputusan dan perjalanan hidup akan membuat pasangan merasa dihargai dan diperhatikan.

4. Menumbuhkan Cinta (Mawaddah)

Cinta yang tulus (mawaddah) harus terus dipupuk dalam setiap hubungan suami istri. Mawaddah mencakup rasa cinta, kehangatan, dan kasih sayang yang berkembang seiring berjalannya waktu. Ungkapan cinta dapat diwujudkan dalam tindakan-tindakan sederhana, seperti memberikan perhatian, pujian, atau melakukan hal-hal kecil yang menyenangkan pasangan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi.” (HR Al-Bukhari)

5. Sabar dan Saling Memaafkan

Tidak ada rumah tangga yang sempurna. Setiap pasangan pasti akan mengalami ujian dan konflik. Kunci dari ketahanan rumah tangga adalah kesabaran dan kemampuan untuk saling memaafkan. Menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, tanpa emosi berlebihan, dan fokus pada solusi adalah cara efektif untuk menjaga keharmonisan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Imran ayat 134:

“Yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

6. Komitmen untuk Bersama dalam Segala Kondisi

Rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah membutuhkan komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk terus bekerja sama dalam menghadapi berbagai rintangan dan perubahan hidup. Komitmen ini melibatkan kesetiaan, pengorbanan, dan kesediaan untuk bersama-sama menjalani suka duka pernikahan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 177:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

7. Peran Penting dalam Pendidikan Anak

Anak-anak adalah bagian integral dari rumah tangga yang sakinah. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Furqan ayat 74:

“Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.’”

Pasangan harus fokus pada pendidikan anak-anak mereka dengan menciptakan lingkungan yang penuh cinta dan disiplin. Suami istri perlu bekerja sama dalam memberikan teladan yang baik dan mendidik anak-anak dengan nilai-nilai agama.

Kesimpulan

Mewujudkan keluarga harmonis dengan cinta dan kasih sayang Islami adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, komitmen, dan kerja keras dari masing-masing pasangan. Pernikahan tidak hanya dibangun berlandaskan cinta semata, tetapi dengan iman, taqwa, saling menghargai, dan komunikasi yang baik, kebahagiaan dalam rumah tangga dapat lebih mudah dicapai. Dengan cinta, kasih sayang, dan rahmat Allah, sebuah keluarga dapat tumbuh menjadi tempat yang penuh kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan. (WH)

]]>
https://partainasdem.id/2024/10/22/mewujudkan-keluarga-harmonis-dengan-cinta-dan-kasih-sayang-islami/feed/ 0
Peran Ibu dalam Membentuk Anak Cerdas dan Berakhlakul Karimah https://partainasdem.id/2024/10/20/peran-ibu-dalam-membentuk-anak-cerdas-dan-berakhlakul-karimah/ https://partainasdem.id/2024/10/20/peran-ibu-dalam-membentuk-anak-cerdas-dan-berakhlakul-karimah/#respond Sun, 20 Oct 2024 04:19:37 +0000 https://nasdem.net/?p=50608 Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri, M. Si

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

SETIAP orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok yang cerdas, hebat, dan memiliki akhlak yang baik. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara otomatis.

Proses pembentukan karakter dan kecerdasan anak membutuhkan peran aktif orang tua, terutama ibu, sebagai figur yang paling dekat dan berpengaruh dalam perkembangan anak sejak dikandung hingga lahir.

Ibu: Pilar Utama dalam Pendidikan Anak

Seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan sebagai berikut: “Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”.

Artinya: Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.

Seorang Ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi, dan mau merawat anaknya dengan penuh kasih sayang, amanah dan memastikan ilmunya bisa bermanfaat kepada orang lain, itulah jiwa seorang ibu.

Seorang ibu tidak hanya berperan sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai pendidik pertama bagi anak. Dari seorang ibu, anak belajar nilai-nilai kehidupan, etika, serta cara berpikir yang benar. Dalam Islam, peran ibu sangat dihargai, bahkan disebutkan bahwa “surga berada di bawah telapak kaki ibu,” yang menunjukkan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam kehidupan anak.

Pendidikan dan Akhlak Ibu Menjadi Teladan

Seorang anak cerdas dan berakhlak mulia biasanya lahir dari ibu yang juga cerdas dan memiliki akhlak yang baik. Ibu yang pintar mampu memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anaknya, baik melalui pendidikan formal maupun melalui contoh sehari-hari.

Anak-anak belajar dengan meniru, dan seorang ibu yang berakhlak mulia akan menjadi teladan bagi anaknya dalam hal bersikap, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain.

Ibu yang bijak akan menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, kasih sayang, dan tanggung jawab. Nilai-nilai inilah yang akan membentuk karakter anak menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.

Akhlak mulia tidak hanya ditunjukkan melalui nasihat, tetapi juga melalui contoh nyata dari perilaku ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang tua kita dituntut untuk menjadi qudwah hasanah (contoh yang baik) bagi anak-anak kita.

Qudwah (contoh) dalam banyak hal. Seorang ayah dan ibu bekerja sama dalam mendidik anak-anaknya, juga merupakan contoh bagi anaknya,mengajarkan bagiamana kita menghormati sosok ayah dan ibu, bagaimana bersikap kepada orang tua, kakek dan nenek bahkan sanak saudara, dan orang-orang sekitarnya.

Kecerdasan Emosional dan Spiritual

Selain kecerdasan intelektual, ibu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual anak.

Kecerdasan emosional melibatkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Ibu yang memiliki empati dan pengertian akan membantu anaknya memahami perasaan mereka sendiri dan mengajarkan bagaimana mengatasi konflik emosional dengan cara yang sehat.

Di sisi lain, kecerdasan spiritual merupakan pondasi bagi anak untuk memahami makna kehidupan dan hubungan dengan Sang Pencipta.

Ibu yang mengajarkan nilai-nilai agama sejak dini akan membimbing anaknya untuk menjadi individu yang memiliki kedekatan dengan Tuhan dan menjalani hidup dengan penuh makna.

Lingkungan Rumah Sebagai Tempat Belajar Utama

Lingkungan rumah adalah tempat pertama di mana anak mendapatkan pendidikan. Ibu yang menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang, kedamaian, dan keteladanan akan memberikan fondasi yang kuat bagi anak untuk berkembang. Dalam suasana rumah yang mendukung, anak akan merasa aman untuk bereksplorasi, belajar, dan bertanya.

Kebiasaan-kebiasaan baik yang ditanamkan di rumah, seperti berdoa, membaca, belajar bersama, dan menghormati orang lain, akan menjadi landasan bagi anak dalam menjalani kehidupannya di masa depan.

Kesimpulan

Anak yang cerdas dan berakhlak mulia tidak lahir begitu saja. Peran seorang ibu dalam mendidik dan memberikan contoh sangatlah penting. Ibu yang pintar dan berakhlak mulia akan menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak, yang kemudian akan membentuk karakter dan kecerdasan anak.

Oleh karena itu, peran ibu tidak bisa diremehkan dalam proses pembentukan generasi yang unggul, baik dari segi intelektual maupun moral.

Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa ibu adalah pilar utama dalam keluarga yang mampu mencetak generasi yang berakhlak mulia dan cerdas.

Dengan memberikan pendidikan yang baik, membimbing dengan cinta, dan menjadi teladan yang baik, ibu berperan besar dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anaknya dan masyarakat secara keseluruhan.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2024/10/20/peran-ibu-dalam-membentuk-anak-cerdas-dan-berakhlakul-karimah/feed/ 0
Pentingnya Integrasi Ilmu dengan Akhlak, Manners, dan Attitude dalam Kajian Islam Kontemporer https://partainasdem.id/2024/10/08/pentingnya-integrasi-ilmu-dengan-akhlak-manners-dan-attitude-dalam-kajian-islam-kontemporer/ https://partainasdem.id/2024/10/08/pentingnya-integrasi-ilmu-dengan-akhlak-manners-dan-attitude-dalam-kajian-islam-kontemporer/#respond Tue, 08 Oct 2024 07:09:31 +0000 https://nasdem.net/?p=50475 Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

DALAM kajian Islam kontemporer, integrasi antara ilmu dengan akhlak, manners, dan attitude menjadi tema krusial yang dibahas oleh banyak cendekiawan. Hal ini disebabkan oleh tantangan dan perubahan yang dihadapi masyarakat Muslim di era modern. Pendekatan ini menyoroti pentingnya menggabungkan pengetahuan (ilmu) dengan nilai-nilai moral dan etika (akhlak), tata krama (adab), dan sikap yang baik.

Berikut adalah beberapa dimensi yang menjelaskan tema ini secara lebih rinci:

1. Pengertian Ilmu dalam Islam

Ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu duniawi atau sains, tetapi juga mencakup ilmu tentang agama (diniyah). Islam menganggap ilmu sebagai sesuatu yang suci, dan proses pencariannya adalah ibadah. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah). Ilmu yang diperoleh diharapkan dapat membawa kebaikan bagi dirinya dan orang lain, serta menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Akhlak sebagai Fondasi Ilmu

Akhlak (moral) adalah fondasi penting yang harus menyertai ilmu. Cendekiawan Muslim klasik seperti Al-Ghazali dalam karyanya Ihya’ Ulumuddin menekankan bahwa ilmu tanpa akhlak adalah sia-sia. Akhlak mencakup integritas, kejujuran, empati, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Tanpa akhlak, ilmu dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan merugikan orang lain.

3. Adab dan Manners dalam Menuntut Ilmu

Adab (tata krama) dan manners (sopan santun) juga merupakan aspek kunci dalam Islam. Adab mencerminkan rasa hormat terhadap ilmu, guru, dan sesama manusia. Tradisi Islam sering mendahulukan adab sebelum ilmu. Imam Malik mengatakan bahwa murid-muridnya belajar adab terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu darinya. Hilangnya adab dalam pendidikan modern sering disebut sebagai penyebab krisis moral.

4. Attitude dalam Mengamalkan Ilmu

Attitude (sikap) berhubungan erat dengan niat dan cara seseorang mengamalkan ilmunya. Niat yang ikhlas untuk mencari ridha Allah akan membawa keberkahan, sementara niat yang salah dapat merusak. Sikap rendah hati, sabar, dan terbuka terhadap perbedaan pendapat sangat ditekankan dalam Islam. Ilmu yang digunakan dalam debat atau diskusi harus disertai dengan sikap hormat dan tidak merendahkan.

5. Implikasi Ilmu Tanpa Akhlak, Manners, dan Attitude dalam Masyarakat Modern

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sering tidak diimbangi dengan nilai-nilai etika dan moral. Penyalahgunaan ilmu dalam bidang ekonomi, politik, dan teknologi bisa menghasilkan eksploitasi ekonomi, ketidakadilan politik, dan kerusakan lingkungan. Kasus-kasus seperti perubahan iklim, penggunaan teknologi medis yang tidak etis, dan ekonomi kapitalisme yang tidak terkendali adalah contoh dari ilmu tanpa akhlak.

6. Relevansi dalam Pendidikan Islam Kontemporer

Pendidikan Islam kontemporer menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai Islam. Banyak institusi pendidikan Islam berusaha memperkuat pendidikan akhlak dan adab bersama dengan ilmu pengetahuan modern. Pengembangan character education atau pendidikan karakter bertujuan membentuk pribadi yang cerdas secara intelektual dan memiliki etika yang kuat.

Kesimpulan

Dalam kajian Islam kontemporer, ilmu tanpa akhlak, manners, dan attitude adalah suatu keniscayaan yang harus dihindari. Ilmu, akhlak, adab, dan attitude adalah elemen yang tidak bisa dipisahkan. Ilmu yang disertai dengan akhlak akan membawa keberkahan, sedangkan ilmu tanpa akhlak bisa menjadi bencana. Oleh karena itu, menuntut ilmu dalam Islam tidak hanya tentang meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter dan sikap yang benar agar ilmu yang dimiliki memberikan manfaat bagi dunia dan akhirat.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2024/10/08/pentingnya-integrasi-ilmu-dengan-akhlak-manners-dan-attitude-dalam-kajian-islam-kontemporer/feed/ 0
Pendekatan Psikoterapi Islami dalam Penyembuhan Korban Pelecehan Seksual Anak https://partainasdem.id/2024/10/05/pendekatan-psikoterapi-islami-dalam-penyembuhan-korban-pelecehan-seksual-anak/ https://partainasdem.id/2024/10/05/pendekatan-psikoterapi-islami-dalam-penyembuhan-korban-pelecehan-seksual-anak/#respond Sat, 05 Oct 2024 12:26:02 +0000 https://nasdem.net/?p=50442 Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri
Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem 2024-2029

DALAM menghadapi kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pendekatan yang komprehensif dan mendalam sangat diperlukan untuk membantu korban pulih secara keseluruhan.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah psikoterapi Islami, yang menggabungkan metode psikoterapi konvensional dengan prinsip-prinsip Islam. Terapi ini dirancang untuk mengatasi trauma, membangun rasa aman, dan mengembalikan kesejahteraan emosional, mental, serta spiritual anak.

Terapi kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur melalui pendekatan psikoterapi Islami dapat melibatkan beberapa tahapan yang menggabungkan metode psikoterapi konvensional dengan prinsip-prinsip Islam.

Tujuan utama terapi ini adalah untuk membantu korban pulih secara emosional, mental, dan spiritual.

Beberapa langkah-langkah yang bisa diterapkan untuk menangani korban pelecehan seksual anak di bawah umur antara lain:

1.Penerimaan dan Penanganan Trauma.
•Melalui pendekatan Psikoterapi konvensional: Terapi dimulai dengan mengidentifikasi trauma yang dialami anak, kemudian dilanjutkan dengan proses pengelolaan trauma melalui terapi kognitif-behavioral (CBT) atau terapi bermain.

Terapi ini akan membantu anak mengatasi rasa takut, kecemasan, dan trauma serta mengajarkan anak keterampilan untuk mengelola emosi dan menghadapi tantangan di masa depan. Meningkatkan rasa percaya diri dan keberdayaan anak dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya permainan ini, mereka dapat mengungkapkan ketakutan, kemarahan, atau kebingungan mereka, dan terapis dapat membantu mereka menemukan solusi emosional yang sehat melalui arahan permainan.

Kedua terapi ini efektif untuk anak-anak yang mengalami trauma, karena mereka memberikan ruang yang aman untuk mengungkapkan perasaan dan memperbaiki cara berpikir serta respons emosional mereka terhadap trauma.

•Pendekatan Islami: Menyadarkan anak tentang takdir Allah dan pentingnya tawakal (percaya dan menyerahkan hasil kepada Allah) bisa disampaikan dengan penuh bijaksana dan tanpa mengabaikan rasa sakit yang dialami oleh anak.

Pemahaman bahwa Allah selalu bersama mereka dalam setiap kesulitan Allah akan memberikan jalan keluar dan rasa ketenangan pada diri anak. QS Al-Insyirah Ayat 5-6 : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

2.Membangun Rasa Aman.

•Psikoterapi konvensional: Ruang aman dalam terapi konvensional adalah lingkungan yang secara fisik, mental, dan emosional aman, yang didesain untuk mendukung anak-anak agar merasa bebas mengekspresikan diri, tanpa tekanan atau rasa takut.

Ini membantu anak-anak memproses trauma mereka dengan lebih efektif, membangun kembali kepercayaan diri terhadap orang lain, serta memperbaiki kondisi mental dan emosional mereka.

•Pendekatan Islami: Mengajarkan nilai penting perlindungan dan keamanan dari keluarga, serta pentingnya mendekatkan diri kepada Allah sebagai sumber perlindungan utama. Doa perlindungan, seperti doa dari Al-Qur’an, dapat memberikan ketenangan hati. Islam adalah agama yang memiliki tujuan mulia dan berbudi luhur, yaitu Rahmatan lil’alamin (membawa kebahagiaan bagi seluruh ciptaan).

Ajaran Islam mengutuk kekerasan terhadap perempuan sebagai tindakan tercela yang bertentangan dengan hukum Syariah. Sebagaimana Firman Allah swt QS AnNur ayat 30 : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
3.Menghadapi Perasaan Malu dan Bersalah.

•Psikoterapi konvensional: Mengatasi perasaan bersalah dan malu yang sering muncul akibat pelecehan adalah penting dalam terapi. Anak diberi pemahaman bahwa mereka bukan penyebab kejadian tersebut.

Biasanya mereka ditempatkan di Rumah Aman dimana anak-anak yang mengalami trauma dari pelecehan seksual akan dibantu untuk memulihkan kepercayaan dirinya, dan mengubah pikiran negatif yang ada pada dirinya mendorong menjadi realistis dan positif, karena yang terjadi adalah bukan kesalahan mereka sehingga rasa bersalah secara bertahap akan hilang dan anak lebih percaya diri.

•Pendekatan Islami: Dalam Islam, rasa bersalah yang tidak semestinya harus dihilangkan dengan pemahaman bahwa dosa dan kesalahan sepenuhnya berada di pihak pelaku, bukan korban. Anak diajarkan untuk fokus pada pembersihan hati melalui ibadah dan mendekatkan diri pada Allah.

4.Penyembuhan Spiritual.

•Psikoterapi konvensional: Membantu anak menemukan tujuan hidup dan makna setelah pelecehan adalah bagian penting dari penyembuhan jangka panjang.

•Pendekatan Islami: Mengajarkan pentingnya ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan dzikir sebagai sarana penyembuhan spiritual. Kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh dalam sejarah Islam yang menghadapi kesulitan juga dapat membantu membangun kembali rasa percaya diri dan kekuatan spiritual.

5.Dukungan Keluarga dan Lingkungan.

•Psikoterapi konvensional: Terapi keluarga sangat penting dalam membantu anak merasa didukung oleh orang-orang di sekitarnya.

•Pendekatan Islami: Islam sangat menekankan peran keluarga dalam memberikan dukungan, kasih sayang, dan perlindungan. Keluarga didorong untuk lebih banyak melibatkan diri dalam kehidupan spiritual anak, seperti mengajaknya menghadiri majelis ilmu atau kegiatan agama bersama.

6.Doa dan Ibadah Sebagai Bagian dari Terapi.

Menekankan pentingnya doa-doa khusus yang diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk perlindungan dan pemulihan, seperti membaca doa-doa untuk mengusir rasa takut dan kecemasan. Memperbanyak membaca istighfar dan doa dibawah ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.”

Selain itu, ibadah seperti shalat tahajud, puasa sunnah, dan dzikir juga diajarkan sebagai sarana spiritual dalam proses penyembuhan.

7.Pemberdayaan dan Pendidikan.

•Psikoterapi konvensional: Memberdayakan korban untuk menjadi lebih mandiri dan memiliki kontrol atas hidup mereka adalah bagian dari proses pemulihan.

•Pendekatan Islami: Memberikan pendidikan agama yang memperkuat pemahaman anak bahwa mereka berharga di hadapan Allah dan bahwa masa depan mereka bisa menjadi lebih baik. Penguatan melalui ajaran agama tentang keadilan dan kasih sayang Allah dapat memberikan rasa optimisme.

Dengan menggabungkan psikoterapi modern dan prinsip-prinsip Islam, terapi ini diharapkan dapat memberikan pemulihan yang menyeluruh, baik dari segi psikologis, emosional, maupun spiritual bagi anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual.

Mencegah pelecehan seksual terhadap anak memerlukan pendekatan multidimensi, termasuk edukasi, penegakan hukum yang ketat, dukungan psikologis untuk korban, dan peningkatan pengawasan terhadap pelaku. Semua pihak, mulai dari keluarga hingga pemerintah, memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan meminimalisir kemungkinan terjadinya peristiwa yang serupa di masa depan.

Peristiwa yang melibatkan remaja baru-baru ini menjadi perhatian publik, terutama terkait dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus ini sangat serius karena menyangkut hak-hak anak yang harus dilindungi, terutama dalam konteks kekerasan atau pelecehan.

Anak-anak berada dalam situasi yang sangat rentan dan membutuhkan perhatian khusus dari orang tua, masyarakat, serta penegak hukum. Kasus semacam ini tidak hanya merusak mental dan fisik anak, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis mereka. Oleh karena itu, penting untuk mendukung korban dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil, serta memberikan pemulihan dan perlindungan yang memadai bagi anak-anak yang terlibat.

Selain itu, peran media juga sangat penting dalam menangani kasus seperti ini agar tidak menimbulkan trauma lebih lanjut bagi korban dan keluarganya. Media harus tetap beretika dalam pemberitaan, serta menghindari eksploitasi anak atau menyebarkan informasi yang bisa merugikan korban.

Dengan demikian, pendekatan psikoterapi Islami dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur menawarkan sebuah metode yang holistik, mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual.
(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2024/10/05/pendekatan-psikoterapi-islami-dalam-penyembuhan-korban-pelecehan-seksual-anak/feed/ 0
Umi Ayu Bagikan Lima Tips Menjaga Kesehatan Mental dari Perspektif Islam https://partainasdem.id/2023/11/25/umi-ayu-bagikan-lima-tips-menjaga-kesehatan-mental-dari-perspektif-islam/ https://partainasdem.id/2023/11/25/umi-ayu-bagikan-lima-tips-menjaga-kesehatan-mental-dari-perspektif-islam/#respond Sat, 25 Nov 2023 02:56:23 +0000 https://nasdem.id/?p=46146 DEPOK (25 November): Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri (Umi Ayu) membagikan lima kiat dalam menjaga kesehatan mental dari perspektif Islam. Tips tersebut dibagikan Syarifah yang akrab disapa Umi Ayu itu secara spesial kepada pembaca setia nasdem.id.

Menurut Umi Ayu yang juga dipercaya Partai NasDem menempati nomor lima untuk DPR RI Dapil Jabar VI (Kota Depok dan Kota Bekasi) itu, di zaman yang serba cepat dan penuh tekanan ini menjaga kesehatan mental menjadi suatu hal yang sangat penting.

“Dalam perspektif Psikoterapi Islam, kesehatan mental holistik bukan hanya sekadar keseimbangan emosional, psikologis, dan sosial. Hal ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Islam yang dapat membimbing individu dalam mengatasi tantangan kehidupan,” kata Umi Ayu, Jumat (24/11).

Pertama, menurut Umi Ayu adalah shalat sebagai meditasi dan penyerahan total kepada Allah SWT. Menurut cucu langsung dari pahlawan nasional Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri itu shalat akan menciptakan pondasi ketenangan jiwa dan menghapus perasaan cemas dan kesulitan.

“Dimulai dengan sholat, yang bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga meditasi yang menyatukan jiwa raga dengan menyerahkan segalanya pada Allah,” terang dia.

Kedua, lanjut Umi Ayu adalah berdzikir sebagai cara menenangkan jiwa. Menurut dia Dzikir merupakan tindakan sederhana namun penuh makna dan dapat membantu menenangkan jiwa.

“Firman Allah dalam Ar-Ra’d Ayat 28 mengingatkan bahwa hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenteram,” tambah dia.

Ketiga, tambah Umi Ayu adalah membaca Al-Qur’an dan bersholawat. Membaca Al-Qur’an secara teratur dan melantunkan Shalawat kata dia dapat membawa ketenangan hati.

“Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi bagian penting, seiring dengan menjaga puasa dan melibatkan diri dalam ibadah sunnah,” tutur dia.

Keempat, lanjut Umi Ayu adalah bersyukur dan menjaga keseimbangan seperti bersyukur atas nikmat Allah dan mengelola stres dengan baik.

“Hindari perbandingan diri dengan orang lain, jalin hubungan sosial yang baik, dan hindari perilaku merusak yang tidak sesuai ajaran Islam,” kata dia.

Kelima, masih kata Umi Ayu adalah berpikir positif dan berprasangka baik dengan memberikan afirmasi positif pada diri sendiri, menjaga hati dari kerusakan, dan menghindari perilaku destruktif seperti konsumsi alkohol dan narkoba.

Umi Ayu meyakini dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat mencapai kesehatan mental holistik.

“Psikoterapi Islam memberikan pandangan yang mencakup aspek spiritual, moral, dan fisik, membantu individu mencapai keseimbangan dan kesejahteraan jiwa yang diinginkan,” tutup Umi Ayu.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2023/11/25/umi-ayu-bagikan-lima-tips-menjaga-kesehatan-mental-dari-perspektif-islam/feed/ 0
Umi Ayu Hadiri Peringatan Maulid Bersama Koalisi Perubahan di Kantor PKS https://partainasdem.id/2023/10/24/umi-ayu-hadiri-peringatan-maulid-bersama-koalisi-perubahan-di-kantor-pks/ https://partainasdem.id/2023/10/24/umi-ayu-hadiri-peringatan-maulid-bersama-koalisi-perubahan-di-kantor-pks/#respond Tue, 24 Oct 2023 10:34:42 +0000 https://nasdem.id/?p=45452 JAKARTA: (24 Oktober): Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor DPP PKS di kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/10). Menurutnya dalam acara tersebut terasa sekali kedekatan emosional yang luar biasa di antara Partai Koalisi Perubahan yang diwakili oleh masing-masing delegasinya.

“Inilah takdir dari Allah SWT menambah kekuatan dalam koalisi serta tidak menyia-nyiakan momentum yang ada. Impian bersama menjadi satu impian yang lebih kuat dan kokoh untuk kemenangan di 2024 mendatang,” kata Syarifah yang karib disapa Umi Ayu, Selasa (24/10).

Untuk itu Umi Ayu merasa sangat senang dan bangga dapat hadir di acara tersebut. Pasalnya kata dia selain dapat memeriahkan kelahiran Nabi Muhammad SAW bersama rekan-rekan dari Partai Koalisi Perubahan, momen tersebut juga dapat semakin memperkuat soliditas di dalam koalisi.

“Hal ini menunjukkan bahwa ketetapan hati, komitmen dan tekad bersama sudah bulat. Semoga ikhtiar bersama ini mendapat Ridho, Rahmat dan Inayah dari Allah SWT,” kata dia.

Pada kesempatan itu hadir pula sejumlah pengurus DPP Partai NasDem antara lain, A. Effendy Choirie yang turut memberikan tausiahnya. Selain itu hadir pula Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Salim Segaf Al Jufry, Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanul Haq serta sejumlah pengurus partai politik Koalisi Perubahan lainnya.

Umi Ayu menekankan perjuangan tanpa pengorbanan merupakan kemustahilan, untuk itu ke depan dia mengingatkan agar koalisi perubahan dapat menjaga soliditas dalam melalui semua tantangan di depan guna memenangkan duet AMIN dan mewujudkan perubahan di 2024 mendatang.

Lebih jauh Umi Ayu juga menukil Firman Allah SWT dalam Surat Ar-Ra’dal ayat 11 tentang Allah yang tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

“Mari kita tanamkan secara bersama-sama komitmen perubahan dari diri kita secara serentak bersama dengan satu tujuan bersama yaitu perubahan Bangsa ini menjadi Bangsa yang berkeadilan, sejahtera, damai untuk NKRI kita tercinta,” kata dia.

Menurut Umi Ayu orang yang memasrahkan dirinya kepada Allah maka orang tersebut akan dicukupi kehidupannya serta mendapatkan tuntunan dan petunjuk dari Allah sehingga segala urusannya dijamin Allah. Selain itu kata dia sebagai Hamba Allah yang punya keterbatasan kita wajib berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin.

Umi Ayu menambahkan juga diperlukan tekad yang kuat dan tawakal kepada Allah SWT. Selain berusaha dan berdoa, penentu keberhasilan dan kegagalan atas segala hal hanya berasal dari Allah. Jika Allah telah menolong hamba-Nya, tak ada satupun yang mampu mengalahkan-Nya.

“Tawakal adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha. Orang yang bertawakal kepada Allah tidak akan berkeluh kesah atau gelisah. Ia akan selalu dalam ketenangan, ketentraman, dan kegembiraan,” kata Umi Ayu.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2023/10/24/umi-ayu-hadiri-peringatan-maulid-bersama-koalisi-perubahan-di-kantor-pks/feed/ 0
Umi Ayu Kirim Bantuan Air Bersih ke Bojongsari Depok https://partainasdem.id/2023/10/17/umi-ayu-kirim-bantuan-air-bersih-ke-bojongsari-depok/ https://partainasdem.id/2023/10/17/umi-ayu-kirim-bantuan-air-bersih-ke-bojongsari-depok/#respond Tue, 17 Oct 2023 11:49:37 +0000 https://nasdem.id/?p=45235 DEPOK (17 Oktober): Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri turun langsung mendistribusikan air bersih untuk membantu masyarakat Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat yang sedang dilanda kekeringan dan krisis air bersih.

“Masyarakat di sana sedang dilanda musibah kekeringan. Kasihan masyarakat sudah butuh air kekeringan banget sampai mau antri ambil air minum bersih,” kata Syarifah yang karib disapa Umi Ayu itu, Senin (16/10).

Umi Ayu juga sangat prihatin dengan kondisi kemarau yang cukup panjang sehingga kekeringan terjadi dimana-mana. Untuk itu menurut dia kinilah saatnya masyarakat turun rembuk dan peduli terhadap sesama yang membutuhkan bantuan.

Pada kesempatan tersebut Umi Ayu yang juga Bacaleg DPR RI NasDem Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi itu berkolaborasi dengan Bacaleg NasDem lainnya seperti Bacaleg NasDem untuk DPRD Provinsi Jabar, Heikal Safar dan Bacaleg NasDem DPRD Kota Depok, Yosveriandi.

“Semoga bantuan ini menjadi amal ibadah, dan menjadi penyejuk kelak di Padang Mahsyar. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin,” tutur Umi Ayu.

Umi Ayu juga memberikan edukasi politik kepada masyarakat tentang pentingnya berperan aktif dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang akan berlangsung 14 Februari 2024 mendatang.

Hal itu menurut dia demi menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang peduli terhadap bangsanya, hadir saat bangsa ini membutuhkan dan tidak melupakan janji-janji kampanyenya.

“Sehingga di lima tahun mendatang terjadi suatu perubahan yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat, pendidikan, kesehatan dan perekonomian yang berkeadilan sosial bagi seluruh bangsa tercapai dan terwujud, inshaallah aamiiin,” tutupnya.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2023/10/17/umi-ayu-kirim-bantuan-air-bersih-ke-bojongsari-depok/feed/ 0
Umi Ayu Dampingi Ibunda Anies Baswedan dalam Peluncuran Buku Inspiratif https://partainasdem.id/2023/10/04/umi-ayu-dampingi-ibunda-anies-baswedan-dalam-peluncuran-buku-inspiratif/ https://partainasdem.id/2023/10/04/umi-ayu-dampingi-ibunda-anies-baswedan-dalam-peluncuran-buku-inspiratif/#respond Wed, 04 Oct 2023 11:04:28 +0000 https://nasdem.id/?p=44956 JAKARTA (4 Oktober): Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri mendampingi Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, Ibunda Calon Presiden Anies Baswedan dalam Peluncuran Buku Inspiratif, Sepilihan Kutipan Bijak dan Inspiratif Anies Baswedan Sang Pemimpin di Hallf Patiunus, Jalan Pati Unus, Jakarta Selatan, Selasa (3/10).

Acara peluncuran buku yang disusun oleh Aendra Medita, Feko Supriyadi, Imam Wahyudi, dan Memet Hakim itu merupakan hasil kerja keras dari ABC (Anies Baswedan Center) sebuah lembaga yang terus berjuang tanpa kenal lelah untuk mendukung dan memenangkan Anies Rasyid Baswedan sebagai Presiden pada tahun 2024 mendatang.

“Momen ini tak hanya menjadi sebuah kebanggaan pribadi bagi keluarga, tetapi juga bagi masa depan ‘Sang Pemimpin’ yang akan membimbing bangsa ini,” kata Syarifah yang karib disapa Umi Ayu itu, Rabu (4/10).

Umi Ayu menerangkan dalam ungkapannya, Ibu Aliyah Rasyid Baswedan mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas peluncuran buku inspiratif tersebut. Dia merasa bahwa hal ini tak mungkin terwujud tanpa adanya kerja tim yang kokoh dan kerja keras untuk merealisasikannya.

“Beliau juga memberikan apresiasi yang tulus kepada penulis buku ini yang berhasil menggambarkan sosok Anies Rasyid Baswedan sejajar bahkan lebih tinggi daripada salah satu tokoh besar Amerika, Abraham Lincoln,” tambah dia.

Buku tersebut lanjut Umi Ayu adalah bukti akan dedikasi Anies Baswedan untuk perubahan yang positif bagi bangsa. Dengan momen ini, Umi Ayu berharap agar Anies Baswedan terus menjadi sumber inspirasi dan panutan bagi banyak generasi mendatang.

“Semangat dan tekad yang tak kenal lelah dari para anggota ABC patut diacungi jempol, karena mereka memahami pentingnya memilih pemimpin yang memiliki visi dan komitmen untuk masa depan yang lebih baik,” kata Umi Ayu yang juga Bacaleg DPR RI NasDem Dapil Kota Depok dan Kota Bekasi itu.

Umi Ayu yang merupakan pendiri Rumah Kreatif Depok itu juga berharap langkah Anies dan Muhaimin Iskandar serta para partai politik dalam Koalisi Perubahan senantiasa diberikan Rahmat dan Berkah dari Sang Mahakuasa.

“Semoga Allah SWT memberikan kesuksesan dan keberkahan pada perjalanan politik Bapak Anies Rasyid Baswedan, serta memberikan arahan yang bijak bagi kita semua dalam memilih pemimpin yang akan membawa bangsa ini menuju kemajuan yang lebih besar. Insyaallah,” tutup dia.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2023/10/04/umi-ayu-dampingi-ibunda-anies-baswedan-dalam-peluncuran-buku-inspiratif/feed/ 0
Tantangan Serius dalam Dunia Kesehatan Mental: Pedofilia dan Upaya Penanganannya https://partainasdem.id/2023/10/02/tantangan-serius-dalam-dunia-kesehatan-mental-pedofilia-dan-upaya-penanganannya/ https://partainasdem.id/2023/10/02/tantangan-serius-dalam-dunia-kesehatan-mental-pedofilia-dan-upaya-penanganannya/#respond Mon, 02 Oct 2023 07:11:58 +0000 https://nasdem.id/?p=44837 Oleh: Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri

Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem

 

KESEHATAN mental adalah aspek penting dari kesejahteraan kita yang seringkali diabaikan atau bahkan dianggap sepele oleh sebagian masyarakat. Namun, ada gangguan kesehatan mental yang sangat serius dan berbahaya, salah satunya adalah pedofilia.

Pedofilia adalah gangguan seksual di mana seseorang memiliki minat seksual yang tidak sehat terhadap anak-anak di bawah umur. Kasus-kasus seperti yang baru-baru ini terjadi di Depok, di mana seorang anak laki-laki meninggal setelah diduga mengalami pelecehan seksual oleh seorang kakek berusia 70 tahun, adalah contoh nyata dari dampak mengerikan dari gangguan ini.

Pedofilia adalah masalah yang kompleks dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman traumatis masa kanak-kanak dan faktor keturunan. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat memandang dan menangani gangguan kesehatan mental ini.

Sayangnya, stigma terhadap gangguan kesehatan mental masih berlaku di banyak tempat, termasuk Indonesia. Banyak yang masih menganggapnya bukan penyakit yang harus diobati.

Namun, kita harus memahami bahwa gangguan kesehatan mental sama seriusnya dengan gangguan kesehatan fisik. Ini adalah masalah yang harus diatasi dengan serius. Tidak hanya untuk melindungi individu yang mengalami gangguan ini, tetapi juga untuk melindungi masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi korban.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengembangkan pedofilia adalah pengalaman pelecehan seksual saat masa kanak-kanak dan riwayat gangguan mental dalam keluarga. Pertanyaannya sekarang adalah apakah gangguan ini dapat disembuhkan?

Pendekatan pengobatan untuk pedofilia biasanya fokus pada mengubah perilaku dalam jangka panjang. Ini melibatkan psikoterapi, konseling, dan dukungan sosial. Namun, dalam beberapa kasus, pendekatan Islam juga dapat menjadi bagian dari upaya penyembuhan. Psikoterapi Islami menggabungkan praktik dzikir dan konseling yang bertujuan untuk mendekatkan individu kepada Allah dan memberikan kesejukan hati.

Firman Allah dalam al-Ghafir:60 menekankan pentingnya berdoa dan meminta pertolongan-Nya. Hal ini mencerminkan ajaran Islam tentang pentingnya keterhubungan dengan Allah swt dalam setiap aspek kehidupan. Islam bukan hanya agama, tetapi juga memberikan tuntunan akhlak kepada penganutnya, membimbing mereka tentang cara hidup yang baik dan menghindari godaan hawa nafsu yang dapat merusak diri sendiri, termasuk kesehatan mental.

Islam melarang perilaku seperti minum-minuman keras, berzina, dan homoseksualitas karena pandangan bahwa tindakan-tindakan ini dapat merusak jiwa dan tubuh seseorang. Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri sebagai bagian dari ibadah.

Dalam perspektif Islam, penyakit jiwa sering dihubungkan dengan sifat buruk atau perilaku tercela. Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu mengingat Allah melalui zikir.

Zikir, atau mengingat Allah, memiliki efek menenangkan pada hati dan pikiran seseorang dan dapat menjadi bentuk terapi psikiatrik yang efektif untuk mengatasi kegersangan spiritual.

William James, seorang filosof dan ahli jiwa Amerika Serikat, juga mengakui pentingnya keimanan dalam kesehatan mental. Ia menekankan bahwa terapi terbaik untuk kesehatan mental adalah keimanan kepada Tuhan. Individu yang kuat dalam keyakinannya akan lebih siap menghadapi berbagai malapetaka dalam hidup.

Pandangan yang serupa ditemukan dalam pandangan Carl Gustav Jung, seorang tokoh psikologi analitik. Jung menyatakan bahwa gangguan psikis seringkali bersumber dari masalah religius. Oleh karena itu, pemahaman dan pengalaman spiritual dapat menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan jiwa.

Dalam konteks ini, terdapat kesamaan antara ajaran Islam dan konsep psikologi tentang pentingnya spiritualitas dalam mengatasi gangguan jiwa. Keduanya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara jiwa dan pikiran serta keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri untuk mencapai ketenangan dan kesejahteraan jiwa. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual dapat memainkan peran yang sangat signifikan dalam perjalanan penyembuhan jiwa manusia.

Namun, perlu diingat bahwa para profesional kesehatan mental, seperti psikolog, juga memainkan peran penting dalam penyembuhan gangguan kesehatan mental. Di negara kita, masih ada ketidaksetaraan dalam penempatan psikolog dibandingkan dengan dokter, meskipun keduanya berperan penting dalam perawatan kesehatan.

Untuk mengatasi masalah ini, lembaga seperti “LePira” (Lembaga Pemerhati Ibu, Remaja, dan Anak) yang didirikan oleh Dr. Ayu Alwiyah Aljufri, serta “Beena Klinik” yang kami dirikan, bekerja sama untuk membantu individu dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan mental. Di sana menyediakan tempat aman bagi para ibu, remaja, dan anak-anak untuk berbicara dan mencari solusi atas permasalahan mereka.

Jadi, penting untuk memahami bahwa gangguan kesehatan mental seperti pedofilia adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat.

Ini juga merupakan tanggung jawab kita untuk menghapus stigma dan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental agar kita dapat bekerja sama dalam mencegah kasus-kasus tragis seperti yang terjadi baru-baru ini. Kesehatan mental adalah aset berharga dalam hidup kita yang harus dijaga dengan serius.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2023/10/02/tantangan-serius-dalam-dunia-kesehatan-mental-pedofilia-dan-upaya-penanganannya/feed/ 0
Umi Ayu Siapkan Tiga Program Prioritas untuk Dibawa ke Parlemen https://partainasdem.id/2023/09/26/umi-ayu-siapkan-tiga-program-prioritas-untuk-dibawa-ke-parlemen/ https://partainasdem.id/2023/09/26/umi-ayu-siapkan-tiga-program-prioritas-untuk-dibawa-ke-parlemen/#respond Tue, 26 Sep 2023 12:15:28 +0000 https://nasdem.id/?p=44753 BEKASI (26 September): Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri menyiapkan tiga program prioritasnya untuk diperjuangkan jika kelak diberi mandat masyarakat melangkah ke parlemen.

Tiga aspek itu kata Syarifah yang karib disapa Umi Ayu itu diantaranya adalah Pendidikan, Kesehatan, dan UMKM. Demikian disampaikan dia dalam sosialisasi bersama warga, tokoh masyarakat, karang taruna dan ibu-ibu PKK dari belasan RT di kawasan Rawalumbu RW. 014, baru-baru ini.

“Dalam kesempatan ini Umi menyampaikan tentang Gagasan Perubahan yang akan Umi terapkan dalam fokus Umi untuk perubahan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan UMKM,” kata peraih gelar Doktor Konsentrasi Psikologi Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Dengan bekal ilmu yang dimilikinya Umi Ayu yang sudah tinggal di Depok dan aktif di masyarakat sejak 1997 itu pun mendirikan suatu Lembaga Pemerhati Ibu Remaja dan Anak (LePira) di bawah naungan yayasan Al-Qalam yang didirikannya di Depok, Jawa Barat.

“Sesuai ilmu yang Umi miliki di sini Umi merupakan bagian dari salah satu organisasi wanita dunia yang berpusat di Kuwait yang fokus terhadap kepentingan atau kepedulian Ibu dan anak,” kata dia.

Cucu langsung dari ulama kharismatik Sulawesi Tengah (Sulteng) Sayid Idrus bin Salim Al-Jufri itu punya cita-cita ke depan untuk Kota Depok, Kota Bekasi dan Indonesia dapat memasukkan unsur keadilan ke dalam gagasan- gagasan dan kebijakan.

Pada Bidang Pendidikan Umi yang juga Bacaleg DPR RI NasDem Dapil Jawa Barat VI (Kota Depok dan Kota Bekasi) ada unsur keadilan dalam pendidikan yang dirasakan oleh bangsa ini. Dia berharap tidak ada lagi anak-anak yang harus putus sekolah karena tidak mampu.

“Orang yang tidak mampu dapat merasakan kesetaraan dalam belajar hingga ke perguruan tinggi,” kata Umi Ayu.

Kemudian di Bidang Kesehatan dia ingin ada unsur keadilan dalam pelayanan kesehatan yang dirasakan semua warga. Pasalnya menurut dia saat ini masih banyak warga yang tidak mampu untuk atau berobat.

Menurut Umi jangankan berobat bagi orang yang tidak mampu, mereka yang meninggal bahkan begitu kesulitan untuk memakamkan jenazah keluarga mereka, karena harus mempersiapkan dana untuk makam dan ritual tahlilan yang biasa dilakukan.

“Orang yang tidak mampu dapat merasakan kesetaraan dalam pelayanan kesehatan dengan sempurna, kemudahan serta ketenangan dalam berobat,” tambah dia.

Selanjutnya di Bidang UMKM, Umi Ayu juga ingin ada unsur keadilan kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut dia masyarakat kecil dibantu dalam sektor usaha mereka untuk bangkit atau naik kelas menjadi pengusaha kecil yang tumbuh dan berkembang dengan baik untuk membantu perekonomian mereka.

“Dari sisi perizinan, packaging dan marketing ada pembinaan UMKM kita secara merata dengan baik dan benar,” kata dia.

Dia pun sudah memulainya dengan mendirikan Rumah Kreasi di wilayah Kota Depok yang mampu menyerap masyarakat yang terdampak akibat badai pandemi beberapa tahun lalu. Di Rumah Kreasi tersebut dia membuka wadah kreatif sekaligus menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Orang yang tidak mampu dapat merasakan kesetaraan dalam mengembangkan UMKM sesuai talenta dan bakat, hasil produksi mereka dengan baik, kemudahan dalam perizinan serta dalam marketing usaha mereka,” tambah dia.

Dengan fokus pada tiga perhatian di atas Umi Ayu optimistis dapat menanggulangi atau menurunkan angka kemiskinan di negeri ini.

“Bagaimana masyarakat kecil dengan mata pencaharian yang ala kadarnya dapat hidup dengan baik tanpa harus disingkirkan dan apalagi sampai ditutup mata pencarian mereka, sangat miris dan itulah yang terjadi dan dirasakan oleh mereka yang berada di bawah, begitu jauh sekali kesenjangan yang terjadi di negeri ini,” tutup dia.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2023/09/26/umi-ayu-siapkan-tiga-program-prioritas-untuk-dibawa-ke-parlemen/feed/ 0
Meneladani Guru Tua, Sang Penggagas Sang Saka Merah Putih https://partainasdem.id/2023/08/17/meneladani-guru-tua-sang-penggagas-sang-saka-merah-putih/ https://partainasdem.id/2023/08/17/meneladani-guru-tua-sang-penggagas-sang-saka-merah-putih/#respond Thu, 17 Aug 2023 14:00:32 +0000 https://nasdem.id/?p=43954 Oleh : Syarifah Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri M.Si

Anggota Dewan Pertimbangan DPP NasDem | Cucu Langsung Guru Tua | Bakal Calon Anggota DPR RI Dapil Depok Bekasi

 

Sang Penggagas Sangsaka Merah Putih dikenang, diteladani dan dicintai dalam rangka Haul ke 55 Tahun di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hari Selasa, 3 Mei 2023 acara puncak tahunan setiap 12 Syawwal 1444 Hijriyah diadakan acara Haul ke 55 tahun seorang kharismatik dikenal Guru Tua (Gurunya Guru) pendiri Yayasan Pendidikan Alkhairaat di Kota Palu Sulawesi Tengah di kawasan religi di Jalan Sayid Idrus Salim Aljufri (Sis Aljufri).

Tidak seperti biasanya acara kali ini sangat variatif dan menarik bagi yang hadir dan menjadi wisata religi diselenggarakan selama empat hari.

Berdatangan hadir para abnaulkhairaat yang tersebar khususnya di kepulauan Indonesia Timur bahkan di luar Indonesia bagian Timur dan menurut informasi ketua panitia acara tahunan ini dihadiri oleh masyarakat dalam dan luar negeri sekitar 70 ribu hingga 100 ribuan orang sehingga Kota Palu menjadi ramai dan padat.

Pengunjung atau penziarah merasa antusias dan terhibur di saat menghadiri acara haul ini, bukan saja pengunjung dari kalangan muslim bahkan dari kalangan lintas agama Hindu, Kristen, Protestan, Katolik dan Budha bahkan Konghucu.

Media Mercicuar Palu menjelaskan bahwa Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Sulteng, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Agama Budha Theravada Indonesia (Magabudhi), Vihara Karuna Dipa, serta Koko Cici Sulteng di venue peringatan haul, di Kawasan Wisata Religi Alkhairaat, Kota Palu.

Ketua Umum PSMTI Sulteng, Chandra Wijaya mengatakan, suasana pada acara Haul Guru Tua menciptakan rasa kepedulian dan kebersamaan antar sesama masyarakat Sulawesi Tengah dengan melakukan pembagian air mineral dan es krim sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan Haul Guru Tua ke-55 tahun 2023. Selain itu, hal ini juga sebagai wujud kebersamaan dan harmonisasi antar umat beragama di Sulteng.

Mereka juga mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan peringatan Haul ke-55 Guru Tua tahun 2023 dan turut berbahagia atas kegiatan Haul Guru Tua, yang menjadi tradisi wisata religi bagi para umat muslim dan Keluarga Besar Alkhairaat.

Pihaknya bahkan ikut berbagi berkah di tengah panasnya matahari, untuk mendinginkan dan menghilangkan dahaga saudara-saudara yang hadir dari berbagai kota di Indonesia, menunjukkan kebersamaan masyarakat dan persatuannya sangat kuat, bagai sebuah keluarga besar di Tanah Kaili.

 

SEJAK 55 TAHUN SELALU DIKENANG DITELADANI DAN DICINTAI

Tokoh pendidikan dan penyebar dakwah Islamiah di Provinsi Sulawesi Tengah bahkan di seluruh Indonesia bagian Timur seorang figur patut diteladani berperilaku baik, memiliki etik dan etos yang sangat tinggi, tulus dan dermawan serta pemikir yang cerdas berwawasan luas, berjiwa nasionalis, agamis dan moderat, negarawan sejati anti penjajahan di atas bumi Allah SWT.

Berjiwa toleransi, pemersatu umat, pencipta kedamaian, budayawan dan sastrawan ulung, berorientasi dengan tokoh-tokoh nasional dan mancanegara, peduli terhadap kemaslahatan bangsa, negara dan masyarakat Indonesia tanpa pilih kasih, penggagas bendera merah putih, pahlawan nasional tokoh pendidikan sukses, pendiri yayasan pendidikan Alkhairaat membangun sarana pendidikan dari tingkatan taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi yang mencapai 1561 cabang sekolah tersebar di Indonesia Timur hingga di DKI, Bekasi, Depok dan Bandung.

Kehadiran sosok Guru Tua dan Alkhairaat adalah salah satu contoh toleransi antar umat beragama di Kota Palu, bahkan Sulteng.

Sejak masa Guru Tua misalnya, sudah ada sekolah-sekolah Alkhairaat yang menggunakan guru non muslim sebagai tenaga pengajar dan murid non muslim bersekolah di Madrasah Alkhairaat.

Mempererat tali persaudaraan antar umat pada acara haul sebagai tanda bukti ajaran Guru Tua masih diteladani oleh abnaul khairaat hingga kini. Seperti yang diungkapkan Sumiati asal Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong. Dirinya hadir dalam setiap Haul Guru Tua, karena ingin lebih menjalin kebersamaan dengan sesama umat muslim lainnya.

Bahkan mereka sudah berada di kota Palu sejak 26 April 2023 sebelum sepekan acara puncak di mulai.

Sementara itu Ikram T. asal Kecamatan Tinombo mengaku, hampir setiap tahun menghadiri Haul Guru Tua, karena dulunya pernah tinggal di Pondok Pesantren Alkhairaat dan tamat di sekolah Alkhairaat.

Hal itu kata dia membuat dirinya selalu terpanggil untuk menghadiri Haul Guru Tua, karena sosoknya sebagai pahlawan dan panutan bagi semua.

Senada dengan itu, Hendra asal Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, mengaku hal yang membuat dirinya hadir dalam setiap Haul Guru Tua, karena dirinya sejak dulu merupakan Abnaul Khairaat dari Kabupaten Bualemo, Provinsi Gorontalo dan di tempat itu, dirinya mengenyam pendidikan di pondok pesantren kurang lebih 7 tahun, sehingga kecintaan kepada figur Guru Tua itu sudah ada sejak dahulu.

Belum lagi kata dia Karomah yang dimiliki oleh Guru Tua membuat dirinya senantiasa berupaya untuk hadir dalam Haul Guru Tua.

Menurut alumni alkhairaat Dr. Lindanur Sipatu, mengatakan bahwa Sayid Habib Idrus Bin Salim Al-Jufri merupakan orang pertama yang menyebarkan pendidikan modern di Sulawesi Tengah dan di luar Sulawesi Tengah. Sebelumnya, masyarakat Sulawesi Tengah hanya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga.

Guru Tua, itulah gelar yang diberikan kepada Sayid Habib Idrus Bin Salim Al-Jufri. Seorang pemangku adat tanah Kaili mengungkapkan bahwa Guru Tua menurut bahasa Kaili, memiliki makna “Gurunya Guru”.

 

GURU TUA DAN PENDIDIKAN AKHLAK

Pandangan pendidikan menurut Guru Tua Sayid Idrûs bin Sâlim Al-Jufrî adalah menuju manusia sempurna yang dapat mencapai tujuan hidupnya, yakni kebahagian di dunia dan di akhirat kelak adalah upaya untuk mencerdaskan secara
komprehensif semua potensi yang ada dalam diri manusia itu sendiri.

Diantaranya meliputi: akal, akhlak, spritual dan sosial, dan itu dilakukannya secara terus menerus karena pendidikan adalah proses yang harus dilalui manusia sepanjang hidupnya.

Untuk mempertahankan pemikiran pendidikan yang sudah dibangunnya, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri melakukan pengembangan yang dilakukan oleh pada Lembaga pendidikan Alkhairaat, secara umum dapat digambarkan ke dalam tiga aspek yaitu: aspek kelembagaan, aspek organisasi dan aspek kurikulum.

Dengan demikian maka akan terbentuklah nilai-nilai akhlak islami ditengah masyarakat seperti: kepatuhan terhadap aturan terutama aturan yang telah digariskan oleh Allah SWT, saling beramar ma’ruf dan bernahi mungkar, saling mengajak untuk beramal shaleh, menunjukkan identitas sebagai seorang muslim.

Itu semua tidak terlepas dari metode pendidikan yang dilakukan oleh Sayyid Idrus bin Salim Aljufri melalui integrasi antara ilmu dan akhlak serta sifat Washathiyah atau tawazun/moderat.

Guru Tua Sayid Idrus bin Salim Aljufri sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Jauh sebelum pemerintah Indonesia secara nasional mencanangkan pemerataan pendidikan sampai ke seluruh pelosok tanah air.

Sebuah syair tentang mencerdaskan kehidupan bangsa dan memotivasi generasi muda untuk menuntut ilmu dan berkarya, Bagi Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, pendidikan yang ideal dan islami bukanlah pendidikan yang hanya mencerdaskan otak, tetapi keseluruhan potensi yang ada dalam diri manusia itu sendiri, meliputi: akal, akhlak, spritual dan sosial.

Jelas bahwa pencerdasan akal semata tidak bisa membawa kepada kebahagiaan dan keselamatan, bahkan boleh jadi bisa menjadi bumerang bagi diri dan kehidupan seseorang. Untuk itu, pendidikan akhlak-spritual perlu dikembangkan secara maksimal agar peserta didik bisa bertahan hidup dan memberikan makna dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Dalam sebuah syair disebutkan, “Suatu bangsa hanya bisa tegak jika akhlaknya tegak, jika akhlak hilang maka bangsa itu pun akan roboh.” Karena itu, Sayid Idrus bin Salim Aljufri benar-benar menekankan pembinaan akhlak, perbaikan tauhid dan ibadah.

Namun demikian, yang menjadi basis epistemologi dalam pembinaan akhlak dan pendidikan Islam adalah Al-Qura’an, Sunnah Nabi, dan tradisi para salafus salih. Dia tidak pernah keluar dari skema ini.

Ketiga skema ini dijabarkan secara luwes dalam konteks masyarakat Islam di Palu. Guru Tua menyadari bahwa pendidikan tidaklah bersifat temporer karena terkait dengan masalah perbaikan moral dan spritual individu yang tidak pernah selesai, sehingga pendidikan bersifat seumur hidup (long-life education).

Di mana pun, kapan pun dan dalam situasi bagaimana pun, pendidikan harus terus berjalan. Bahkan ketika madrasah Alkhairat dilarang dibuka oleh pemerintah Jepang, pengajaran ilmu tetap dilaksanakan di rumahnya.

Ditutup dan dilarangnya pembelajaran di madrasah bukan berarti penyebaran ilmu harus berhenti. Menurut data saat ini jumlah Madrasah Alkhairaat mencapai 1.561 buah, dengan rincian sebagai berikut:

Wilayah Jumlah Madrasah Alkhairaat
Sulawesi Tengah 1.109 madrasah/sekolah
Sulawesi Utara 195 madrasah/sekolah
Sulawesi Selatan 26 madrasah/sekolah
Sulawesi Tenggara 3 madrasah/sekolah
Kalimantan Timur 53 madrasah/sekolah
Maluku 162 madrasah/sekolah
Irian Jaya 12 madrasah/sekolah
Kalimantan Selatan 1 madrasah/sekolah
Total 1.561 madrasah/sekolah

Sumber data: Laporan Muktamar Majelis Pendidikan Alkhairaat pada Muktamar IX di Palu, 2008

 

PATUNG MONUMEN GURU TUA DI LIBRARY NASDEM TOWER

Sebagai tanda bukti keberadaan patung monumen Guru Tua di Library Itam di NasDem Tower menunjukkan dan sekaligus memperingati dan mengenang peristiwa bersejarah atau jasa pahlawan besar bagi seorang pahlawan pendidik yang mencerdaskan masyarakat Indonesia khususnya di daerah Bagian Timur yang dikenal dengan Guru Tua.

Sungguh merasa kagum dan bangga kepada perjuangan Guru Tua dengan gigih tanpa mengenal lelah bahkan tanpa pamrih dikerjakan dengan penuh tulus dan ikhlas hingga beliau menyatakan dalam bentuk bait syairnya:

– Aku ajak setiap muslim kepada ilmu dan takwa- Dengan keadaanku, hartaku, penaku dan juga lisanku.
– Aku ajak mereka menuju Allah dan inilah Kitab-Nya- Menjelaskan tentang cahaya-Nya kepada setiap kegelapan.
-Sunah sebaik-baik Rasul aku ajak untuk dipelajari-Di dalamnya terdapat petunjuk, cahaya, dan ilmu yang patut diketahui.
– Selamat bagi bagi yang menyambut dan bergegas mencarinya -Ridha Allah derajat bagi kesuksesan dan keberuntungan.
– Sungguh aku perhatikan kebodohan merajalela pada manusia-Tidak ada ketakutan kepada Allah ataupun jahannam
– Obatilah dengan ilmu agama kebodohan hatimu- Siapa yang enggan mengobati dengan ilmu pasti menyesal.
– DenganMu wahai kekasih Allah aku mengharap syafaat-Dan dengan Almurtadha, Hasan, dan Husein dan keduanya
– Bahtera Nuh maka selamat siapa yang berada di dalamnya-Demi hidupku, mereka telah mendapatkan kemenangan dan keamanan
-Berpegang teguhlah dengan kelompok Fatimah pasti mendapat petunjuk-Siapa yang bukan dari kelompoknya sungguh telah melepas ridhoNya.
– Tiada khawatir di dunia siapa yang mencintai mereka -Tiada ketakutan melihatnya di akherat tidak pula bersedih.

Bait-bait syair ini diterjemahkan oleh abnaulkhairaat oleh Dr. Ahmad Bahmid dan dilantunkan oleh Habib Mohsen Hasan Alhinduan dalam bentuk kaset sebuah album spesial Syair Guru Tua dipersembahkan untuk mengenang perjuangan Sayid Habib Idrus bin Salim Aljufri yang dikenang, diteladani dan dicintai.

Saya sebagai cucunya langsung berusaha mentauladani dan berangan-angan mewujudkan perjuangan Guru Tua melalui Partai NasDem yang saya cintai untuk maju sebagai Bakal Calon DPR RI 2024. Semoga Allah SWT merestui dan meridaiNya. aamiin ya rabbal alamin.

 

]]>
https://partainasdem.id/2023/08/17/meneladani-guru-tua-sang-penggagas-sang-saka-merah-putih/feed/ 0
Umi Ayu: Esensi Berkurban Sebagai Bukti Kepasrahan dan Ketaatan https://partainasdem.id/2022/07/14/umi-ayu-esensi-berkurban-sebagai-bukti-kepasrahan-dan-ketaatan/ https://partainasdem.id/2022/07/14/umi-ayu-esensi-berkurban-sebagai-bukti-kepasrahan-dan-ketaatan/#respond Thu, 14 Jul 2022 08:16:36 +0000 https://nasdem.id/?p=40378 DEPOK (14 Juli): Masyarakat Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok, Jabar antusias mengurus tiga ekor sapi kurban bersama Anggota Dewan Pertimbangan DPP NasDem, Hj. Ayu Alwiyah Aljufri dan Anggota Dewan Pakar DPP NasDem, Habib Mohsen Alhinduan. Hewan kurban itu berasal dari Wakil Ketua Umum DPP NasDem, H. Ahmad Ali.

“Kepedulian kita terhadap masyarakat Depok kita wujudkan dalam esensi berkurban sebagai suatu pembuktian dari kepasrahan dan ketaatan kita kepada Allah SWT atas segala perintahNya,” kata Anggota Dewan Pertimbangan DPP NasDem, Hj. Ayu Alwiyah Aljufri, kepada nasdem.id, Kamis (14/7).

Menurut Founder Ayu Alwiyah Aljufri Center (A3C) itu berkurban juga memiliki nilai ibadah sosial dimana terdapat hubungan timbal balik antarsesama manusia dalam bentuk kepedulian melalui kegiatan berbagi dengan sesama.

“Sebagai mana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, begitu pasrahnya beliau adalah bukti keteguhan jiwa terhadap totalitas perintah Allah SWT,” kata dia.

Perempuan yang kerap disapa Umi Ayu itu kurban juga akan mengikis ego yang akan menimbulkan rasa cinta kasih diantara sesama melalui perwujudan dari rasa sayang kepada saudara-saudara masyarakat yang kurang mampu. Hal itu kata dia yang akan menjadi tolak ukur keimanan kepada Allah SWT.

“Kepedulian kita terhadap sesama kita wujudkan dalam esensi berkurban bukti dari kepasrahan dan ketaatan kita kepada Allah SWT atas segala perintahNya sebagaimana ketaatan Nabi Ibrahim AS saat menyembelih putranya,” kata dia.

Umi Ayu melihat kepasrahan dan keimanan Nabi Ibrahim AS membuktikan keteguhan jiwa terhadap totalitas perintah Allah SWT. Umi Ayu pun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua masyarakat dan para panitia yang telah membantu menyukseskan kegiatan tersebut.

“Terima kasih juga kepada seluruh Tim Relawan Ayu Alwiyah Aljufir Center juga ibu-ibu Rumah Kreasi sebagai panitia kurban sehingga acara dapat terlaksana dengan sukses,” demikian kata dia.

(WH)

]]>
https://partainasdem.id/2022/07/14/umi-ayu-esensi-berkurban-sebagai-bukti-kepasrahan-dan-ketaatan/feed/ 0