Ketua PSP Foundation, Dimas Tri Adji, yang mewakili Prananda, menjelaskan bahwa PIP merupakan program pemerintah melalui anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. PIP bertujuan membantu anak-anak dari keluarga miskin atau rentan miskin agar bisa menyelesaikan pendidikan tingkat dasar dan menengah.

“PIP adalah program rutin dari negara, bukan dari Partai NasDem. Tugas anggota DPR RI adalah mengalokasikan anggaran untuk mengusulkan program ini. Dalam satu tahun, Program Indonesia Pintar dianggarkan sebesar Rp11 triliun melalui APBN,” kata Dimas saat menyerahkan PIP secara simbolis.

Dimas tidak ingin ada kesalahpahaman terkait program itu. Dia menyampaikan pesan dari Prananda agar manfaat program itu dapat dirasakan para pelajar dan masyarakat. Diharapkan dana beasiswa tersebut dapat dipergunakan sesuai peruntukan guna membantu pendidikan anak-anak.

“Jangan sampai uang ini digunakan untuk hal yang tidak sesuai, seperti judi online. Hal ini sangat berbahaya,” tambah Dimas.

Kepala Sekolah SMA Al-Manar, Cut Atiah, yang mewakili penerima PIP, menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut. Sebanyak 100 pelajar kelas 11 dan 12 dari sekolahnya menjadi penerima PIP tahun ini.

“Kami sangat berterima kasih. Dana ini tidak hanya membantu para orangtua, tetapi juga mendukung sekolah. Ini pertama kalinya SMA Al-Manar menerima PIP, dan kami berharap program ini dapat berlanjut ke depannya,” ungkap Cut Atiah.

Penyerahan PIP pada hari itu juga dihadiri oleh Ketua Garda Pemuda NasDem Medan, Habiburahman Sinuraya; Bendahara DPW Garda Pemuda NasDem Sumut, Robby Hartono; Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPW Garda Pemuda NasDem Sumut, Mustarum; serta anggota DPRD Sumut Fraksi NasDem, Defri Noval Pasaribu. (yudis/*)

Penyerahan beasiswa ini berlangsung di Gedung Tammuan Mali, Selasa (8/10), mencakup pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK.

Dalam sambutannya, ESR menekankan bahwa dana beasiswa PIP diterima langsung oleh siswa tanpa potongan, karena disalurkan langsung ke rekening masing-masing. Dia juga mengingatkan agar dana tersebut digunakan secara bijak untuk keperluan belajar.

“Saya mengingatkan agar bantuan beasiswa ini tidak dibelikan yang bukan kepentingan sekolah anak-anak kita, gunakan sesuai peruntukan bantuan beasiswa ini,” pesan Eva Stevany Rataba (ESR).

ESR juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tana Toraja atas dukungan terhadap program PIP jalur aspirasi ini. Dia menyatakan bahwa program tersebut telah membantu ratusan ribu pelajar di Kabupaten Tana Toraja.

Sementara itu hadir pula Sekretaris Dinas Pendidikan Tana Toraja, Bertus Dipe Wantania yang berharap agar program PIP jalur aspirasi ESR terus berlanjut, mengingat manfaatnya yang sangat besar membantu para pelajar dari keluarga kurang mampu.

Beasiswa ini diharapkan mampu meringankan beban ekonomi para pelajar dan keluarga, serta mendorong semangat belajar mereka untuk meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.

(Medcen ESR/WH)

Beasiswa KIP Kuliah tersebut diberikan kepada 2.000 mahasiswa yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Toraja.

Pada saat pembagian, Eva didampingi Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Andi Lukman dan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Toraja Utara Yosia Rinto Kadang.

Eva di hadapan penerima KIP Kuliah mengucapkan selamat kepada para penerima. Menurutnya, beasiswa tidak diberikan secara asal-asalan, melainkan diperebutkan dengan proses perjuangan dan seleksi yang ketat.

“Kalau ditanya siapa yang mau beasiswa, semua juga pasti mau,” ujarnya.

Menurut legislator dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kota Palopo) itu, peminat KIP Kuliah sangat besar, sementara kuota terbatas.

Untuk itu, harus menyeleksi berdasarkan kriteria-kriteria bahwa calon penerima mempunyai potensi kualifikasi akademik yang baik, motivasi yang tinggi untuk maju, dan diutamakan dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Beasiswa itu diharapkan dapat membuka jalan bagi mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik di masa depan.

“Saya harapkan, adik-adik yang mendapatkan KIP ini benar-benar bisa memanfaatkan dengan baik. Melalui program ini, capai cita-cita kalian, angkat derajat keluarga dan daerah. Adik-adik harus menunjukan bahwa kalian orang terpilih, jangan sia-siakan kesempatan ini,” ucap Eva Rataba.

Kepala LLDikti Wilayah IX Andi Lukman mengutarakan, pihaknya berterima kasih kepada Eva Stevany Rataba yang selalu memperjuangkan masyarakat di bidang pendidikan. Melalui program itu pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan kuliah.

“Saya kagum melihat Ibu Eva yang selalu berjuang untuk masyarakat di bidang pendidikan. Jujur, aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui Ibu Eva sangat membantu kami dalam mencegah anak-anak kita putus sekolah dan kuliah,” ujarnya.

(Media Center ESR/dis/*)

Hal tersebut terungkap saat Kemendikbudristek RI yang bekerja sama dengan Komisi X DPR RI menggelar workshop pendidikan di Hotel Royal Senyiur Prigen Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (10/12).

Kegiatan yang mengambil tajuk “Merdeka Belajar sebagai Strategi Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kesetaraan dalam Pendidikan” itu dibuka langsung oleh anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri.

“Saya memiliki tanggung jawab untuk menekan indeks kemiskinan warga Pasuruan. Dari hasil data BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Pasuruan, ada kenaikan tingkat kemiskinan sebesar 0,28 persen pada 2023 menjadi 9,24 persen dari yang sebelumnya 8,96 persen pada 2022. Melalui Program Indonesia Pintar ini saya bantu anak sekolah dan kuliah dari keluarga rentan miskin agar bisa cerdas kritis dan ber-akhlakul karimah,” ungkap Gus Amri, sapaan akrab Haerul Amri.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) ini di hadapan guru honorer, meminta agar warga yang rentan miskin di Pasuruan didata anaknya, baik yang jenjang SD SMP SMA dan SMK serta yang baru lulus sekolah untuk didorong lanjut kuliah melalui pengajuan beasiswa di tahun 2024.

“Bapak ibu guru honorer yang hadir, tolong didata siswanya yang rentan miskin di sekolah, nanti saya prioritaskan siswa tersebut untuk mendapatkan beasiswa,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, tokoh pemuda pendidikan Pasuruan, Mohammad Fauzi Priyantoro, mengakui Program Indonesia Pintar (PIP) yang diberikan Gus Amri sudah menyebar di 24 kecamatan se Pasuruan.

Untuk itu, dia menyampaikan terima kasih atas bantuannya dalam meringankan beban orang tua siswa.

“Dengan adanya PIP ini yang sudah tersebar ke 24 kecamatan di Pasuruan, saya ucapakan terima kasih atas bantuannya yang telah meringankan beban orang tua. Ini sudah menjadi bukti beliau termasuk anggota DPR RI yang menekan indeks kemiskinan warga Pasuruan,” ucap Fauzi.

Acara workshop pendidikan tersebut juga dihadiri oleh pemateri dari akademisi pendidikan Mohammad Huda, praktisi pendidikan Imron Rosyadi, serta guru honorer sebagai peserta. (rls/*)

Beasiswa tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui jalur aspirasi Eva. Ini masuk dalam penyaluran tahap ke-2/2023. Eva menyerahkan secara langsung sertifikat beasiswa PIP kepada perwakilan siswa dan orang tua di Tongkonan Alla Lion, Makale Utara, Rabu (7/12).

Sebanyak 836 siswa di Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja menerima bantuan PIP tahap ke-2 tahun 2023, berkat upaya dari anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai NasDem, Eva Stevany Rataba.

“PIP bertujuan membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin atau rentan miskin agar tetap mendapatkan hak yang sama untuk layanan pendidikan hingga tamat,” ujar Eva.

Legislator NasDem dari Dapil Sulsel III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu berharap beasiswa tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan anak-anak di sekolah.

Pada tahap ke-1 tahun 2023, Eva Rataba juga telah menyalurkan PIP kepada 392 siswa di Makale Utara pada bulan Agustus.

Perwakilan orang tua siswa penerima PIP, Sande Rupang, menyampaikan apresiasi kepada Eva yang telah berjuang untuk kemajuan pendidikan di Toraja.

“Puji Tuhan, saya menyampaikan terima kasih kepada ibu Eva Stevany Rataba yang telah mengembalikan senyum masyarakat Makale Utara melalui perjuangannya dalam mewujudkan aspirasi warga Makale Utara, khususnya di bidang pendidikan. Beasiswa ini menjadi bukti konkret komitmen ibu Eva di bidang pendidikan,” ujar Sande Rupang.

(Media Center ESR)

Sebanyak 30.000 beasiswa itu masuk tahap II pada 2023 yang disalurkan Lisda. Beasiswa berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui jalur aspirasi.

“Alhamdulilah. Untuk tahap pertama sudah rampung pada September lalu sampai dengan pencairan sebanyak 18.000 siswa. Untuk tahap kedua ini, kita juga sudah mendata untuk 30.000 siswa se-Sumatra Barat,” ujar Lisda, di Painan, Pesisir Selatan, Sumbar, Minggu (3/12).

Lisda menyebut, untuk saat ini beasiswa sudah memasuki proses pencairan dan langsung ke rekening siswa penerima, tanpa adanya potongan.

“Saat ini sudah proses pencairan, dan laporan yang kami terima sudah mencapai angka 70 persen pencairan di tahap kedua,” sambungnya.

Baca juga: Cerita dari Pencipta Logo NasDem, Begini Filosofinya

Legislator NasDem dari Dapil Sumbar I I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu berharap para siswa dapat memanfaatkan bantuan pendidikan tersebut sebijak mungkin.

“Bagi yang sudah menerima, semoga dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak, serta dipergunakan untuk kebutuhan penunjang pendidikan anak-anak. Bagi yang belum menerima insyaallah segera bisa merasakan manfaatnya, karena proses pencairan sedang berlangsung,” pungkas Lisda.

Sejumlah orang tua siswa penerima bantuan PIP di Kabupaten Pesisir Selatan, mengucapkan rasa terima kasih kepada Lisda Hendrajoni yang telah menyalurkan aspirasi dan pokok pikirannya melalui bantuan PIP. Ucapan terima kasih tersebut disampaikan melalui video yang tersebar di media sosial.

“Terima kasih Bunda Lisda, bantuan PIPnya sudah kami terima. Insyaallah bantuan ini dapat bermanfaat bagi kami untuk menunjang pendidikan anak-anak kami,” ungkapnya.

Lisda Hendrajoni pada 2022 juga menyalurkan bantuan PIP sebanyak 48.000 kepada para siswa tingkat SD,SMP dan SMA. Selain itu, Lisda juga menyalurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 1.000 mahasiswa di Sumbar. (Bee/dis/*)

Kali ini yang mendapat beasiswa adalah anak-anak Suku Tengger yang bersekolah di SDN 1 Mororejo, SDN 1 Tosari, SMPN 1 Tosari dan SMAN 1 Tosari. Beasiswa diberikan saat Haerul Amri berkunjung ke Tosari, Selasa (21/11).

“Saya tidak hanya satu kali atau dua kali datang ke Tosari, bahkan lebih. Saya memenuhi janji pada Agustus lalu, tepatnya saat saya mendapatkan warga kehormatan Suku Tengger untuk menyalurkan beasiswa,” ujar Gus Amri, sapaan akrab Haerul Amri.

Gus Amri bersyukur dapat kembali bertemu dengan masyarakat dan anak-anak Suku Tengger.

“Alhamdulillah sekarang saya dapat bersilaturahmi kembali dengan menyalurkan beasiswa PIP di semua jenjang SD, SMP, SMA,” imbuhnya.

Legislator dari dapil Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) itu berharap beasiswa ini dapat bermanfaat untuk menunjang pendidikan anak-anak Tengger.

“Mohon uangnya digunakan untuk keperluan anaknya di sekolah. Saya berkomitmen untuk tetap mendorong anak didik di Kecamatan Tosari dan sekitarnya untuk terus melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang lebih tinggi,” tegas Gus Amri.

Dalam kunjungan itu, Gus Amri juga menaruh perhatian pada mata pencarian masyarakat yakni petani kentang. Ia akan bekerja sama dengan mitra kerja Komisi X yakni Kemenparekraf untuk membantu para petani menaikkan nilai jual kentang.

“Entah dikemas jadi kuliner apa saja yang terpenting memiliki ciri khas budaya Suku Tengger, dan punya nilai jual karena berkualitas. Kita akan buktikan bahwa Tosari tidak hanya menjadi jalan menuju ke Gunung Bromo, tapi juga menjadi tempat destinasi wisata kuliner,” ujarnya.

“Saya sudah usul pada Menparekraf, Bapak Sandiaga Uno, untuk memprioritaskan Kecamatan Tosari menjadi salah satu pencetus rekor Muri di bidang kuliner. Jadi kentang ini dijajar (disusun) sepanjang jalan raya kurang lebih 8 km,” imbuh Gus Amri.

(dis/*)

“Kita menginginkan anak-anak Pesisir Selatan (Pessel) menjadi anak yang berkualitas dan bependidikan tinggi. Sehingga bisa mengubah kehidupan keluarga khususnya, dan Pessel secara umum,” kata Lisda saat menjadi narasumber dalam sosialisasi PIP, di SMK Teknologi Lengayang, Pessel, Sumatra Barat, Sabtu (4/11).

PIP merupakan program pemerintah yang disalurkan langsung kepada peserta didik melalui rekening masing-masing. Bantuan pendidikan tersebut menjangkau masyarakat kurang mampu dengan jumlah bantuan senilai Rp450 ribu untuk tingkat SD, Rp750 ribu untuk SMP, dan Rp1 Juta untuk tingkat SMA.

Lisda menjelaskan, PIP terdiri dari jalur reguler yang diusulkan melalui Dinas Pendidikan, serta jalur pemangku kepentingan yang bersumber dari aspirasi anggota Komisi X DPR RI.

“Alhamdulilah untuk tahun 2023, melalui jalur aspirasi kami di Komisi X, terdapat 48.000 bantuan PIP yang kami bawa untuk peserta didik di Sumatra Barat,” ujar Lisda

Legislator dari dapil Sumbar I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) ini berharap seluruh proses penyaluran dapat terealisasi dengan baik, sehingga dapat dirasakan manfaatnya.(Bee/dis/*)

Beasiswa PIP adalah bantuan berupa uang tunai, yang diberikan langsung oleh pemerintah kepada semua peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu, dan mengalami kesulitan untuk membayar biaya pendidikan.

Dalam keterangannya Lisda mengatakan, untuk tahap pertama sebanyak 8.700-an siswa sudah menerima beasiswa PIP dari jalur aspirasinya di Komisi X DPR RI. Sedangkan untuk tahap kedua ini, ia akan menyalurkan bantuan PIP sebanyak 30 ribu untuk masyarakat Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

“Tahap kedua ini sudah ada sebanyak 18 ribuan data yang diterima dan sedang diproses,” kata Lisda di Painan, Pesisir Selatan, Minggu (8/10).

Lisda mengatakan, pemberian beasiswa tersebut merupakan bukti dan baktinya sebagai anggota DPR dalam mendukung dan memajukan dunia pendidikan di Provinsi Sumbar, khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Ini merupakan salah satu bentuk bukti dan bakti dalam menyalurkan aspirasi kepada masyarakat untuk memajukan dunia pendidikan di Sumatera Barat,” ujarnya.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu juga menjelaskan, PIP merupakan program pemerintah yang disalurkan melalui dua jalur yaitu dari dinas terkait dan jalur aspirasi di Komisi X DPR.

“Saya sekarang sudah di Komisi X DPR dan alhamdulillah mendapatkan kuota sebanyak 48 ribu. Dari kuota 48 ribu tersebut, 30 ribu untuk siswa di Kabupaten Pesisir Selatan. Saat ini data yang sudah diproses sekitar 18 ribuan. Semoga bisa diupayakan untuk membantu anak-anak yang lain,” katanya.

Lisda berharap dengan adanya program PIP itu bisa memacu prestasi para siswa di sekolah dan juga mengurangi beban orang tua siswa.

“Apalagi sekarang banyak kebutuhan dari siswa. Mudah-mudahan beasiswa PIP tersebut dapat membantu meringankan,” tutup Lisda.

(Bee/*)

Beasiswa diberikan untuk siswa jenjang SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi. Penyerahan beasiswa digelar di SMKS Al Azhar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin dan SDN Mojoparon, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (20/9).

“Saya fokus pada dunia pendidikan untuk menjalankan amanat Pasal 31 UUD 45. Beasiswa PIP yang saya berikan tidak ada potongan satu rupiah pun,” ujar Gus Amri sapaan Haerul Amri di hadapan para penerima beasiswa.

Gus Amri meminta anak-anak memanfaatkan beasiswa tersebut dengan baik. Peserta didik diharapkan semakin termotivasi dan giat dalam menuntut ilmu pengetahuan.

Di hadapan para orang tua murid, Gus Amri berpesan agar para orang tua berhati-hati dalam mendidik anak di rumah. Dunia digital yang dapat diakses anak dapat dengan mudah memengaruhi akhlak anak. Hal ini harus menjadi perhatian.

“Akselerasi digital sangat cepat. Jika kita sebagai orang tua tidak hati-hati, tentu akan memengaruhi anak-anak kita. Perhatikan betul apa yang dilihat oleh anak,” ujarnya.

(dis/*)

Penyerahan beasiswa berlangsung di Gedung Tammuan Mali Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Jumat (1/9). Penyerahan beasiswa itu disaksikan para orang tua siswa SD, SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Makale.

Eva Stevany Rataba menyatakan, beasiswa PIP tersebut berguna untuk menekan angka putus sekolah di Tana Toraja. Menurutnya, pembentukan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan adalah hal penting.

“Ini beasiswa PIP melalui jalur aspirasi. Jadi sebanyak 1.900 peserta didik SD, SMP dan SMA yang mendapat. Ini agar angka putus sekolah di Tana Toraja dapat ditekan,” ujar Eva.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu mengatakan, orang tua tidak punya lagi alasan untuk tidak menyekolahkan anaknya. Eva berharap beasiswa tersebut bisa digunakan dengan baik.

“Jangan lagi ada anak yang putus sekolah hanya karena tidak ada biaya. Apa gunanya gedung mewah, sarana dan prasarana sekolah bagus tapi tanpa SDM yang unggul,” tandasnya.

Salah satu orang tua murid penerima beasiswa, Kristina, mengaku senang mendapat bantuan tersebut.

“Senang, karena sudah bisa sedikit bantu ekonomi untuk sekolahkan anak-anak. Jadi tidak terlalu berat untuk memikirkan biaya sekolah,” katanya.

Kristina mengungkapkan, dirinya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga menyekolahkan tiga anaknya yang duduk di bangku SD dan SMP. Dengan adanya PIP tersebut, beban biaya sekolah anaknya berkurang.

“Beban sedikit berkurang karena tidak lagi pikir biaya sekolah. Apalagi kita ini hanya ibu rumah tangga. Dua anak di SD dan satu di SMP. Puji Tuhan sudah saya dapat PIP ini. Terima kasih ibu Eva Rataba” ungkapnya.

Untuk diketahui, pada tahap pertama 2023, Eva melalui aspirasinya telah menyalurkan 15 ribu beasiswa untuk pelajar di Toraja. (Media Center ESR)

Salah satu sekolah yang menerima beasiswa adalah SMKS Kristen Tagari Rantepao. Eva menyerahkan langsung PIP kepada 173 siswa, pada Jumat (11/8).

“Saya berharap beasiswa PIP ini bisa digunakan oleh siswa untuk membantu memenuhi keperluan sekolah,” ujar Eva di hadapan siswa dan para orangtua.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kota Palopo) itu menjelaskan, terdapat dua kategori bagi penerima PIP, yakni SK (Surat Keputusan) Nominasi dan SK Pemberian. Untuk siswa yang masuk kategori SK Pemberian, tidak perlu melakukan aktivasi rekening dan dapat langsung mencairkan dana PIP ke bank penyalur.

“Untuk SK Nominasi, diharapkan orangtua siswa atau siswa segera mengaktifkan rekening di Bank BNI untuk SMA/SMK dan BRI untuk SD dan SMP dengan membawa surat keterangan dari sekolah serta fotokopi KK dan KTP,” ungkap Eva.

Kepala Sekolah SMKS Kristen Tagari Rantepao, Micha Sa’ti Pairunan, berterima kasih atas perhatian Eva yang telah menyalurkan beasiswa untuk para siswa. Ia berharap ke depan kuota PIP dapat bertambah mengingat siswa di SMKS Kristen Tagari hampir 2.000.

Selain di SMKS Kristen Tagari, Eva juga telah menyerahkan langsung beasiswa PIP di SMAN 4 Toraja Utara, SMKS Rindingallo, dan SMAN 6 Toraja Utara, serta kepada 309 pelajar di Kecamatan Buntao. (Media Center ESR/dis/*)

Prananda menegaskan, ke depan akan mengusahakan tambahan 5.000 kuota PIP untuk seluruh pelajar, mulai tingkat SD hingga SMA se-Sumatra Utara.

“Jumlah PIP masih terus kita usahakan sampai masa jabatan saya berakhir. Tahun depan, kita usahakan 5.000 lagi,” ujar Prananda di hadapan para orangtua murid.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Utara I (Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, dan Kota Tebing Tinggi) ini menegaskan, pendidikan merupakan sektor penting yang harus diperhatikan. Pendidikan yang baik akan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

“Pendidikan menjadi kunci kesuksesan bangsa ini,” tukas Prananda.

(metrotvnews.com/dis/*)

Beasiswa PIP tersebut merupakan Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) atas aspirasi Eva Rataba. Penerima beasiswa PIP di SMPN 1 Wasuponda, sebanyak 126 siswa yang menerima bantuan masing-masing senilai Rp750 ribu per tahun. Sedangkan di SMK Kristen Seriti, 88 siswa menerima bantuan masing-masing Rp.1 juta per tahun.

Eva berharap bantuan beasiswa PIP itu bisa bermanfaat bagi pelajar dan para orang tua.

“Kepada orang tua siswa-siswi agar mendahulukan kebutuhan sekolah anak-anak kita. Semoga penerima PIP di tahun depan semakin bertambah,” ujar Eva di Belopa, Luwu.

Baca juga: Tiga Tahun Mengabdi, Eva Rataba Salurkan 1000 KIP Kuliah untuk Toraja

Kepala Sekolah SMK Kristen Seriti, Luwu, Marthen Luther mengungkapkan rasa syukur atas bantuan Eva Rataba.

“Selama sebelas tahun sekolah ini berjalan baru kali ini kami dikunjungi anggota DPR RI. Harapan kami, ke depannya kuota penerima PIP aspirasi dapat ditingkatkan, karena siswa kami tergolong kurang mampu. Selain itu, mohon perhatiannya juga dengan sarana dan prasarana di sekolah ini,” ungkap Marthen .

Salah seorang orang tua murid penerima PIP di SMPN 1 Wasuponda, Rita, mengaku senang dan bersyukur menerima bantuan dari aspirasi Eva Stevany Rataba.

“Semoga bantuan ini menambah motivasi anak kami untuk lebih giat belajar untuk terus bersekolah,” ucap Rita.

(Media Center ESR/*)

Beasiswa tersebut merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang disalurkan melalui aspirasi anggota DPR RI.

“Alhamdulillah, insyaallah semua 100 persen terserap. Yaitu 13.000 beasiswa untuk SD, 5.000 untuk SMP, 2.000 untuk SMA, 4.000 untuk SMK, dan 500 untuk mahasiswa,” ujar Haerul Amri saat penyerahan PIP secara simbolik di SMA Sunan Bonang, Kecamatan Kraton, Pasuruan, Selasa (20/9).

Aam, sapaan akrab Haerul Amri, menjelaskan, beasiswa PIP diberikan kepada siswa dari keluarga tidak mampu, fakir miskin, dan yatim piatu.

“PIP menjadi bukti bahwa pemerintah hadir di tengah kesulitan masyarakat. Saya hadir memberi dan membagikan beasiswa untuk generasi bangsa,” tandas Legislator NasDem dar Dapil Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) itu.

Besaran beasiswa PIP bervariasi. Untuk siswa SD sebesar Rp450 ribu/siswa, SMP sebesar Rp750 ribu/siswa, dan SMA/SMK sebesar Rp1 juta/siswa.

“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk anak-anak generasi penerus bangsa,” pungkasnya.

(RO/dis/*)

“Beasiswa diperuntukan bagi siswa tidak mampu dengan harapan meringankan beban masyarakat di tengah kesulitan ekonomi,” kata Yosia Rinto Kadang.

Mantan Wakil Bupati Toraja Utara itu menerangkan besaran bantuan beasiswa PIP yang diberikan kepada siswa berlatarbelakang keluarga kurang mampu nilainya bervariatif dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh siswa.

“Untuk siswa tingkat SD Rp. 450.000 Per Siswa, SMP Rp. 750.000 dan untuk siswa SMA taua SMK yakni Rp. 1.000.000. Dan bantuan itu bisa dialokasikan kebutuhan sekolah untuk siswa agar terwujudnya sumber daya manusia Toraja yang pintar,” kata dia.

Dia pun memastikan besaran tersebut akan sepenuhnya diterima masyarakat karena menurut dia haram hukumnya bagi NasDem memotong dana PIP dari siswa walau hanya satu rupiah sekalipun. Dengan begitu lanjut Rinto, dirinya bersama Partai NasDem akan terus konsen mendampingi masyarakat guna membantu mewujudkan pendidikan yang layak.

“Dengan adanya program PIP yang tepat sasaran kami berharap kedepan tidak ada siswa yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Karena salah satu kunci untuk memutus rantai kemiskinan yaitu dengan pendidikan, keterampilan dan Sumber daya manusia yang mumpuni,” tutup Yosia Rinto Kadang.

(DPD NASDEM TORUT/WH)

Seluruh bantuan beasiswa PIP tersebut merupakan program Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Saat menyerahkan beasiswa PIP di SMPN 1 Kapalapitu, Rantepao, Toraja Utara, Rabu (27/7), Eva mengatakan, dirinya selalu menjelaskan mekanisme pengurusan beasiswa, aktivasi rekening hingga pemakaiannya.

Ia juga terus melakukan pendampingan kepada wali murid penerima beasiswa yang mungkin mengalami kesulitan dalam proses pengurusan.

“Jadi tidak hanya selesai pada sosialisasi dan penyerahan, tapi sampai pada pencairan. Kita pastikan tidak ada potongan apapun dan dari siapapun,” ujar Eva di depan siswa penerima beasiswa PIP.

Legislator NasDem itu menambahkan, penyaluran beasiswa tersebut dilaksanakan untuk membantu program Pemerintah Pusat, yakni wajib belajar 12 tahun. Selain itu, juga untuk menyongsong Indonesia Emas pada Tahun 2045 mendatang.

“Selain itu adalah menjalankan amanah undang-undang bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan dan memutus mata rantai anak putus sekolah,” terang Eva.

Eva berpesan kepada wali murid agar dana beasiswa tersebut benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan putra-putri mereka.

“Tolong digunakan untuk kepentingan anak sekolah, agar ke depan tidak ada lagi anak putus sekolah. Anak-anak kita harus menjadi generasi penerus yang andal, karena di tangan mereka masa depan bangsa kita. Mereka yang akan menggantikan saya dan kawan-kawan semua di sini,” tutur Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) tersebut.

Beasiswa PIP merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM. Program ini berupa bantuan tunai pendidikan kepada anak sekolah usia 6-21 tahun.

PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/prioritas untuk tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah. Baik melalui jalur pendidikan formal (SD/MI hingga lulus SMA/SMK/MA), maupun pendidikan nonformal (Paket A hingga Paket C serta kursus terstandar).

Melalui program PIP, pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.

Selain itu, PIP juga diharapkan dapat meringankan biaya personal pendidikan peserta didik, baik biaya langsung maupun tidak langsung.(Media Center ESR/Dis/*)

Chepy mengatakan dana beasiswa PIP yang disalurkan merupakan hasil usulan aspirasi dari Anggota DPR RI milenial GPND yang rutin diberikan setiap tahun untuk membantu siswa kurang mampu.

“Beasiswa diperuntukkan bagi siswa tidak mampu dengan harapan meringankan beban masyarakat di tengah kesulitan ekonomi,” kata Chepy dalam acara Sosialisasi dan Penyaluran Beasiswa PIP Tahun 2022 Usulan Aspirasi Anggota DPR RI Milenial GP NasDem di SDN Mekarjaya Tambakdahan, Subang, Jumat (22/7).

Dikatakan Chepy, besaran bantuan beasiswa PIP yang diberikan kepada siswa berlatarbelakang keluarga kurang mampu nilainya bervariatif dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh siswa.

“Untuk siswa tingkat SD Rp. 450 ribu per Siswa, SMP Rp. 750 ribu dan untuk siswa SMA SMK yakni Rp. 1 juta. Dan bantuan itu bisa dialokasikan salah satunya untuk membeli asupan gizi yang baik untuk siswa agar terwujudnya Subang pintar,” ujar Chepy.

Chepy menekankan bahwa besaran uang tersebut sepenuhnya akan diterima siswa sepenuhnya tanpa potongan sepeserpun. Upaya itu menurut dia sebagai bukti kehadiran NasDem bersama Masyarakat.

“Partai NasDem haram hukumnya memotong dana PIP dari siswa walau hanya serupiah sekalipun,” kata inisiator KC Foundation itu dengan tegas.

Chepy menjelaskan dalam kurun waktu dua tahun, total bantuan beasiswa PIP yang ia salurkan di Kabupaten Subang mencapai Rp600.000.000. Dengan begitu lanjut Chepy, dirinya bersama Partai NasDem akan terus konsen mendampingi masyarakat guna membantu mewujudkan pendidikan yang layak.

“Dengan adanya program PIP yang tepat sasaran kami berharap ke depan tidak ada siswa yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Karena salah satu kunci untuk memutus rantai kemiskinan yaitu dengan pendidikan, keterampilan dan Sumber daya manusia yang mumpuni,” tutup Chepy.

(WH)

Para siswa masing-masing menerima beasiswa sebesar Rp1.000.000 per orang untuk tingkat SMA/SMK, Rp750.000 per orang untuk tingkat SMP dan Rp450.000 per orang untuk tingkat SD.

Eva menyerahkan beasiswa PIP secara simbolik kepada perwakilan siswa SMK Kristen Tagari sebagai salah satu sekolah yang bernaung di YPKT dengan disaksikan Ketua YPKT Pendeta Syukur Matasak, dan Kepala SMKS Kristen Tagari, Micha S Pairunan.

Dalam kesempatan tersebut Legslator NasDem itu menjelaskan, penyaluran beasiswa PIP kepada 5000 siswa YPKT tersebut merupakan bentuk hubungan kemitraan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan DPR RI.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu menyebut, penyaluran beasiswa PIP merupakan komitmennya dalam memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan serta membantu pengadaan kebutuhan belajar bagi para peserta didik, khususnya di Toraja.

“Saya berharap, seluruh peserta didik penerima beasiswa PIP dapat menggunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya. Sebab beasiswa PIP dapat dipakai untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi,” terang Eva.

Ketua YPKT Pendeta Syukur Matasak mengatakan, bantuan beasiswa PIP jalur aspirasi Eva Stevany Rataba di YPKT merupakan wujud nyata dari komitmen pada dunia pendidikan.

“Terima kasih kepada DPR RI dan Kementerian Pendidikan RI, terkhusus kepada ibu Eva Stevany Rataba atas perhatian terhadap dunia pendidikan khususnya kepada siswa di sekolah yang bernaung dalam YPKT,” kata Syukur Matasak.

Yayasan Perguruan Kristen Toraja (YPKT) adalah salah satu yayasan milik Gereja Toraja. Sekolah YPKT tersebar di Toraja, Luwu Raya, dan daerah lainnya di Indonesia.(MEDIA CENTER ESR/dis/*)

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Toraja Utara pun ikut memfasilitasi beasiswa PIP jalur aspirasi Eva Stevany Rataba.

“Ini program pemerintah yang ada di Komisi X DPR RI di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Program Indonesia Pintar (PIP) yang menggunakan dana APBN, tapi melalui jalur aspirasi Anggota DPR RI dan khususnya jalur perjuangan dari kader Partai NasDem kakak Eva Stevany Rataba,” kata Sekretaris DPD NasDem Toraja Utara, Samuel Kambuno, Minggu (17/7).

Dijelaskan Kambuno, saat ini fokus pemberian beasiswa dilakukan di beberapa titik di Toraja Utara.

“Puji Tuhan semua itu sudah berlangsung karena sudah ada deadline dari pemerintah untuk disalurkan dan dicairkan oleh para penerima,” ungkap Kambuno.

Untuk besaran nominal yang diterima dari beasiswa PIP jalur aspirasi per siswa SD sebesar Rp450.000, SMP Rp750.000, dan SMA dan SMK sebesar Rp1 juta.

“Saya pikir, salah satu program pemerintah yang paling efektif dan memang berdampak langsung kepada masyarakat ini adalah program ini. Program ini harus dipertahankan,” ungkap Sekretaris NasDem Toraja Utara ini.

Sementara itu, meski disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat, dikatakan Kambuno kendala tetap ditemui di lapangan. Salah satunya data-data yang tidak valid dari sekolah. Banyak anak yang seharusnya mendapatkan bantuan, tetapi namanya tidak terdaftar atau salah data di Dapodik.

“Harusnya pihak sekolah untuk setiap tahunnya meng-update data untuk dikirimkan kepada kami sehingga penyalurannya akan tepat sasaran. Ini yang harus diperhatikan dan dievaluasi kembali. Untuk mencegah hal seperti ini, harus ada sinergi  untuk menjalankan PIP dengan meng-update data siswa setiap tahunnya,” tutupnya.

(CYBER NASDEM TORUT/WH).