Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara anggota DPR Aceh dan generasi muda serta mendorong mahasiswa agar lebih aktif dalam komunikasi dan pengembangan organisasi mereka.

Dalam sambutannya, Nurchalis menegaskan pentingnya membangun komunikasi yang baik, tidak hanya di antara sesama mahasiswa, tetapi juga dengan generasi penerus mereka.

“Kalian semua adalah calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, komunikasi yang kuat dan kebersamaan sangat penting agar kalian bisa terus berkembang dan berkontribusi bagi daerah masing-masing,” ujar Nurchalis.

Ia juga menekankan bahwa mahasiswa tidak boleh bersikap apatis terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Dengan membangun jejaring yang solid, generasi muda diharapkan lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Selain itu, legislator asal Dapil 10 meliputi Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya serta Kabupaten Simeulue itu berharap melalui acara buka puasa bersama ini dapat semakin mempererat hubungan antara keempat paguyuban mahasiswa yang hadir.

“Saya ingin melihat kalian terus bersinergi, tidak hanya dalam organisasi, tetapi juga dalam membangun persahabatan dan kerja sama yang lebih luas. Kalian adalah harapan Aceh di masa depan, dan saya siap menjadi corong aspirasi kalian,” tegasnya.

Sebagai Ketua Fraksi NasDem di DPRA, Nurchalis menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program-program yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat Aceh secara keseluruhan.

“Silaturahmi seperti ini harus terus dijaga. Komunikasi antara mahasiswa, pemangku kebijakan, dan masyarakat harus tetap terjalin agar kita bisa bersama-sama membangun Aceh yang lebih maju,” imbuhnya.

Acara yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa ini diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan serta kemajuan bagi Aceh. Dengan semangat kebersamaan dan komunikasi yang kuat, diharapkan generasi muda Aceh dapat berperan lebih aktif dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi provinsi ini.

(Arif/WH/GN)

Fevi menyebutkan, stereotip yang mengaitkan Aceh dengan konflik masa lalu dan penerapan hukum syariat yang ketat sering menjadi penghalang utama bagi wisatawan, khususnya dari luar negeri, untuk menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata.

“Persepsi mengenai keamanan, keberagaman sosial, serta penerapan hukum syariat yang lebih ketat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, seringkali menjadi hambatan bagi wisatawan asing untuk berkunjung,” ujarnya, Jumat (10/1/2025).

Menurutnya, persepsi negatif ini kerap ditampilkan melalui komentar di media sosial. Setiap unggahan terkait Aceh, kata Fevi, sering diwarnai dengan komentar yang mempertanyakan keamanan serta aturan-aturan yang diterapkan di daerah tersebut.

“Tentu ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat luar masih kurang memahami kondisi sebenarnya di Aceh,” katanya.

Fevi menegaskan, penting untuk mengubah stigma negatif tentang Aceh dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi yang efektif. Ia mengajak masyarakat untuk aktif membagikan informasi positif mengenai Aceh, seperti keramahan masyarakat, keindahan alam, dan keberagaman budaya.

“Kita bisa mengajak turis yang berkunjung untuk memberikan testimoni positif tentang Aceh, mulai dari keramahan warganya hingga keindahan alam yang dimiliki,” sarannya.

Selain memperbaiki citra, Fevi juga mendorong adanya inovasi dalam pengembangan produk pariwisata di Aceh. Menurutnya, diversifikasi pariwisata, seperti wisata kuliner, olahraga, hingga wisata berbasis komunitas, sangat penting untuk menarik minat wisatawan dari berbagai latar belakang.

“Dengan mengatasi tantangan-tantangan itu, Aceh memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi kreatif berbasis pariwisata, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta mendorong kesejahteraan masyarakat,” pungkas Fevi.

Upaya memperbaiki persepsi dan mengembangkan potensi pariwisata di Aceh diharapkan dapat membawa dampak positif, tidak hanya untuk sektor pariwisata, tetapi juga bagi perekonomian daerah secara keseluruhan.

(WH)

Acara ini diawali dengan prosesi peusijuek (tepung tawar) terhadap Ketua DPW NasDem Aceh sekaligus anggota DPR RI dari Dapil Aceh 2, Irsan Sosiawan Gading (ISG).

Prosesi adat ini dipimpin langsung oleh Ketua Pemangku Adat Majelis Adat Aceh (MAA), Abdul Hadi Zakaria, sebagai bentuk doa dan harapan atas keberlanjutan kepemimpinan Irsan.

Selanjutnya, prosesi peusijuek dilakukan terhadap seluruh anggota DPRA dan DPRK dari Fraksi NasDem yang berhasil meraih kursi pada Pemilu 2024.

Selain itu, prosesi serupa juga dilakukan kepada Bupati Aceh Tengah terpilih, Haili Yoga, dan Wakil Bupati Simeulue terpilih, Nusar Amin, yang merupakan kader unggulan Partai NasDem Aceh.

Dalam momen ini, Irsan Sosiawan Gading turut melakukan peusijuek kepada seluruh kader NasDem Aceh yang terpilih sebagai anggota legislatif, kepala daerah, maupun wakil kepala daerah. Hal ini menandakan restu dan harapan atas kontribusi mereka dalam memerkuat eksistensi Partai NasDem di Aceh.

Dalam pidatonya, Ketua DPW NasDem Aceh, Irsan Sosiawan Gading, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan partainya pada Pemilu 2024. Ia menilai kemenangan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Aceh kepada Partai NasDem.

“Keberhasilan ini adalah hasil perjuangan kolektif dari seluruh kader NasDem di Aceh. Ini merupakan rahmat dari Allah yang harus kita syukuri bersama. Kepercayaan masyarakat adalah amanah besar yang harus kita jaga dengan baik,” ujar Irsan.

Acara syukuran ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Partai NasDem untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat sekitar.

Pada Pemilu 2024, Partai NasDem Aceh mencatat pencapaian signifikan, dengan meraih dua kursi DPR RI, 10 kursi DPRA, serta posisi Wakil Ketua I DPRA.

Di tingkat kabupaten/kota, NasDem berhasil mengamankan 70 kursi DPRK, termasuk satu kursi Ketua DPRK dan enam kursi Wakil Ketua DPRK. Selain itu, NasDem sukses mengantarkan satu kader sebagai bupati terpilih dan dua kader sebagai wakil bupati terpilih.

Irsan berharap seluruh anggota legislatif dan kepala daerah dari NasDem Aceh dapat bekerja dengan baik demi kemaslahatan masyarakat.

“Harapan kami seluruh anggota legislatif dari NasDem Aceh terus bekerja dengan baik serta memberikan manfaat sesuai tugasnya untuk kemaslahatan masyarakat selama lima tahun ke depan. Begitu juga dengan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang akan dilantik awal tahun depan,” imbuhnya.

(WH)

Demikian disampaikan Wakil Ketua Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif DPW Partai NasDem Aceh, Fevi Desy Noliza, SE.

Menurut dia selain sebagai ajang olahraga bergengsi, PON juga memberikan kesempatan emas bagi sektor-sektor kreatif lokal untuk berkembang.

Fevi menilai kehadiran para atlet, official, dan pengunjung dari berbagai daerah diharapkan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal serta meningkatkan visibilitas Aceh sebagai destinasi wisata.

“Hal ini tentunya membuka peluang baru bagi para pelaku pariwisata, pengrajin, dan pelaku industri kreatif,” ujar Fevi, Sabtu (3/8).

Dia melanjutkan selain mempromosikan Aceh sebagai tujuan wisata, PON juga memberikan dorongan besar bagi ekonomi kreatif.

“Kami melihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan pelaku usaha kreatif untuk terlibat,” tambah Fevi.

Fevi juga mendorong pemerintah daerah dapat memanfaatkan momentum PON dengan melanjutkan pengembangan infrastruktur dan mendukung kegiatan pariwisata yang dapat memperkuat ekonomi daerah dalam jangka panjang.

“Pengembangan infrastruktur merupakan kunci untuk memperkuat ekonomi daerah dalam mendukung kegiatan pariwisata. Dengan investasi yang meningkat dalam pembangunan jalan, fasilitas umum, dan sarana pendukung lainnya, maka dampak positifnya akan terasa dalam jangka panjang,” sebut Fevi.

Fevi menyebutkan, pengembangan ini juga melibatkan pembenahan area wisata yang sering dikunjungi, seperti wisata pantai, wisata pegunungan, wisata kuliner, taman nasional, dan situs sejarah.

Peningkatan fasilitas di lokasi seperti transportasi lokal, tempat parkir, toilet bersih, sarana akomodasi, dan pusat informasi, kata dia juga akan meningkatkan kenyamanan dan pengalaman wisatawan selama berkunjung.

“Proyek-proyek infrastruktur ini tidak hanya mendukung pariwisata tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Pembangunan ini menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan daerah, serta dapat mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah,” tambahnya.

Fevi juga menambahkan, selama ini di Aceh sudah banyak bermunculan produk-produk ekonomi kreatif yang menarik, tetapi masih butuh sentuhan tangan-tangan profesional dan pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan guna dapat bersaing dengan produk-produk dari luar Aceh, misalnya menambah varian dan kualitas produk untuk oleh-oleh, mendukung tumbuhnya wisata kuliner khas masing-masing kabupaten/kota dan produk-produk lainnya.

“Harapannya para pelaku ekonomi kreatif untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas produknya agar produk ekonomi kreatif Aceh dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang datang ke Aceh, sehingga akan berdampak bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah,” demikian tutupnya.

(WH)

Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPW Partai NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana mengatakan saat ini sudah ada sedikitnya 13 Calon Kepala Daerah yang mendapat rekomendasi dari DPP Partai NasDem.

Pihaknya pun memastikan seluruh proses dan mekanisme yang disyaratkan oleh partainya telah dijalankan maksimal diantaranya adalah komunikasi berjenjangi mulai dari tingkat daerah, provinsi, hingga pusat. Selain itu pihaknya juga melakukan survei optimal.

“Calon-calon ini merupakan calon-calon terbaik di setiap kabupaten kota telah kita jaring, ada inkamben, dan proses survei merupakan orang-orang yang memiliki survei tertinggi,” kata Anggota DPRA terpilih itu di NasDem Tower Jakarta Pusat, Rabu (17/7).

Raji yang terpilih dari Dapil Aceh V (Aceh Utara – Lhokseumawe) itu pun bersyukur DPP Partai NasDem telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada calon-calon kepala daerah di Pilkada Aceh. Dia pun optimistis para calon tersebut dapat membawa kemenangan di Pilkada serentak tahun ini.

“Setelah ini kami sudah memerintahkan kepada seluruh calon kepala daerah untuk melakukan konsolidasi kepada DPD Partai NasDem untuk melakukan dan mempergunakan seluruh mesin partai untuk memastikan kemenangan Partai NasDem di Provinsi Aceh,” tukas dia.

(WH)

SK kepengurusan tersebut dikeluarkan menyusul SK DPP Partai NasDem Nomor : 33-Kpts/DPP-Nasdem/III/2024 tentang Pengangkatan Irsan Sosiawan sebagai Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Aceh periode 2024 – 2029 pada bulan Maret 2024 lalu.

Dalam SK tersebut Ketua Umum Partai NasDem diantaranya menugaskan Irsan Sosiawan untuk menyusun struktur definitif DPW Partai NasDem Aceh.

Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Irsan Sosiawan membenarkan keberadaan SK kepengurusan baru tersebut. Irsan berharap, para kader yang telah ditunjuk menjadi pengurus agar memiliki komitmen yang tinggi untuk membesarkan Partai NasDem di Aceh.

Dirinya juga mengajak kepada semua kader dan simpatisan di seluruh Aceh untuk memberikan dukungan penuh serta dapat bekerja sama dengan pengurus baru. Untuk itu DPW NasDem Aceh akan segera melakukan konsolidasi internal agar ke depan mesin partai dapat bergerak maksimal.

Di sisi lain, kepada pengurus baru diharapkan untuk melaksanakan deskripsi tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab. Apalagi ke depan akan ada agenda politik strategis, terutama Pilkada.

“NasDem tentu saja siap membangun komunikasi dan bekerjasama dengan semua komponen dan kekuatan politik yang ada di Aceh,” kata Irsan, dalam keterangannya, Sabtu (27/4).

Termasuk juga dalam konteks Pilkada. Sehingga kerja-kerja politik Partai NasDem di Aceh ke depan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh. Semua sesuai dengan spirit restorasi dan gerakan perubahan sebagai bagian dari manifesto politik Partai NasDem.

Sementara itu, Surya Paloh menunjuk mantan sekretaris DPW Nasdem Aceh, H. Muslim Ayub, SH.,MM sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah NasDem.

Anggota DPR RI terpilih itu juga didampingi oleh puluhan Wakil Ketua dan anggota lainnya. Sedangkan untuk Dewan Pakar Wilayah NasDem, Surya Paloh memberikan amanah tersebut kepada Ir. H.Nassaruddin, MM.

(RO/Arif Aceh)

Wakil Ketua DPW Nasdem Aceh yang karib disapa Cutngoh Khalis itu menerangkan bahwa kegiatan tersebut diprakarsai para simpatisan dan relawan sebagai bentuk rasa syukurnya atas amanah yang diberikan masyarakat Dapil 10 (Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Simeulue dan Aceh Jaya).

“Kegiatan ini diprakarsai oleh relawan dan dibantu para Ketua DPC NasDem,” terang Nurchalis kepada nasdem.id.

Kepada para hadirin dia juga menyampaikan salam hormat dari Ketua DPW NasDem Aceh, Irsan Sosiawan yang seyogyanya sangat ingin hadir, namun bersamaan dengan agenda lainnya sehingga tak dapat hadir langsung.

“Titip salam dari Ketua DPW Partai NasDem Aceh Bapak Irsan Sosiawan, MBA. Salam beliau untuk keluarga besar NasDem dan masyarakat Nagan Raya,” tambah Nurchalis.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah memberikan amanah kepada NasDem di bawah nahkoda Surya Paloh yang juga putra Aceh sehingga kali ini dapat mengantarkan dua kader terbaiknya ke DPR RI.

Begitu juga kata dia untuk DPR Aceh, masyarakat Aceh setiap Dapil memberikan amanah untuk kader NasDem duduk di kursi DPR Aceh (10 Dapil masing masing Dapil 1 orang hingga NasDem berhak mendapatkan kursi wakil pimpinan 1 DPR Aceh periode 2024-2029).

“Terakhir untuk DPR Kabupaten/Kota NasDem juga mendapatkan amanah dari rakyat Aceh hingga mendapat 70 kursi untuk para kader terbaik Partai NasDem,” demikian tutup dia.

(WH)

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh tersebut, Irsan yang juga Caleg DPR RI terpilih Dapil Aceh 2 turut didampingi Muslim Ayub (Caleg DPR RI terpilih Dapil Aceh 1), Nurcholis dan M Raji Firdana, keduanya merupakan Caleg DPRA terpilih dari Dapil 10 dan Dapil 5.

Irsan Sosiawan mengucapkan selamat atas penunjukan Bustami Hamzah sebagai Penjabat Gubernur Aceh oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Dirinya juga mendoakan agar kepemimpinan Bustami Hamzah dapat berjalan dengan sukses dalam memberikan pelayanan dan mengurus hajat hidup rakyat Aceh.

Sebaliknya, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah juga mengucapkan selamat atas penunjukan Irsan Sosiawan sebagai Ketua DPW NasDem Aceh. Tidak lupa Bustami juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Irsan Sosiawan dan Muslim Ayub sebagai Anggota DPR RI periode 2024 – 2029 yang akan mewakili rakyat Aceh di Senayan.

Bustami juga mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi atas pencapaian yang diraih oleh Partai NasDem Aceh pada Pemilu 2024 ini. Di mana Partai NasDem Aceh selain sukses mengirim 2 wakilnya ke Senayan, juga berhasil meraih 10 kursi DPRA dan 70 kursi DPRK. Hasil tersebut meningkat signifikan dibanding hasil Pemilu 2019 yang lalu.

Lebih lanjut Pj Gubernur Aceh berharap adanya masukan, dukungan dan kerjasama dari Pimpinan Partai NasDem Aceh untuk kesuksesan beberapa agenda strategis yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh pada tahun ini. Terutama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pilkada 2024.

Bustami menyebut sukses tidaknya pelaksanaan PON di Aceh akan menjadi pertaruhan bagi nama baik Aceh ke depan. Jika PON sukses, maka akan banyak event-event besar lainnya dapat diselenggarakan di Aceh. Karena itu Pemerintah Aceh sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk Partai NasDem Aceh.

Menanggapi harapan Pj Gubernur Bustami tersebut, Irsan mengatakan bahwa Partai NasDem Aceh siap memberi dukungan penuh kepada Pj Gubernur dan jajaran Pemerintah Aceh dalam menjalankan agenda strategis nasional tersebut. Dia berharap pelaksanaan PON dan Pilkada 2024 dapat berjalan dengan sukses. (RO/*)

Taufiqulhadi dalam penjelasannya, Jumat (3/11) mengatakan kegiatan silaturahmi bertajuk “Anies Saweu Aceh” yang berlangsung beberapa hari lalu itu lokasinya terbilang sulit dijangkau bahkan membutuhkan sekitar satu jam perjalanan dari Lhokseumawe.

“Faktanya, justru pendukung dari berbagai daerah justru dipadati puluhan ribu orang, di Desa Tanah Luas, Aceh Utara,” kata Taufiqulhadi kepada awak media.

Sementara itu Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dalam kunjungannya di Lhokseumawe beberapa hari lalu menyebut Aceh merupakan provinsi yang kaya raya dengan sumber daya alamnya. Tetapi sampai hari ini masih merasakan ketimpangan dalam kesejahteraan.

Menurut Anies, Aceh bahkan sudah memperjuangkan kemerdekaan sebelum negara ini merdeka. Bahkan, ketika Indonesia merdeka Aceh menjadi sebagai daerah modal untuk republik ini.

“Justru di sini kita merasakan ada banyak pembangunan yang tidak berjalan cepat, pembangunan yang tidak dirasakan oleh semua. Jadi kami prioritaskan untuk mempercepat pembangunan di Aceh,” katanya.

Anies pun menyatakan komitmennya berjuang menghadirkan keadilan, kesejahteraan yang setara bagi masyarakat Indonesia, termasuk di tanah rencong.

“Saya datang ke sini untuk menyapa masyarakat Aceh, dan kembali menyampaikan kami berkomitmen menghadirkan keadilan, kesejahteraan, khususnya untuk masyarakat Aceh,” kata Anies.

(WH)

Surya Paloh hadir langsung dalam acara Konsolidasi dan Orientasi para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai NasDem seluruh Aceh di Tower NasDem Aceh pada Minggu (6/8) malam. Surya merasa begitu bangga dengan semangat juang yang digelorakan keluarga besar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Aceh.

“Saya berbesar hati sekali karena antusiasme, kesungguhan, keuletan dan militansi yang mereka tampilkan ini memberikan satu rasa kebanggaan tersendiri kepada saya,” kata Surya Paloh.

Di sisi lain Surya juga mengaku bisa merasakan langsung bagaimana denyut nadi dan napas emosi publik di wilayah Provinsi Aceh yang begitu luar biasa dalam rangka memberikan apresiasinya dan rasa empati kepada NasDem. Dia pun menilai hal tersebut menjadi modal sosial yang luar biasa.

Surya Paloh yakin dengan seluruh kerja keras yang diiringi doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat membawa Partai NasDem menjadi partai nasional yang memenangkan Pemilu 2024 di wilayah Aceh.

“Saya yakin Insyaallah dengan seluruh kerja-kerja keras diiringi dengan doa kita pada sang Mahapencipta mudah-mudahan partai ini sebagai partai pemenang nasional artinya partai nasional yang memenangkan Pemilu di wilayah Aceh,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut sedikitnya 750 bakal calon legislatif mulai dari DPR RI hingga DPRD provinsi dan kabupaten kota se Provinsi Aceh. Dalam pidato politiknya, Surya Paloh juga meminta para Bacaleg Partai NasDem dalam berkompetisi harus memiliki modal utama yakni optimisme.

Para bakal caleg juga diberikan sejumlah materi pembekalan oleh Bappilu Partai NasDem mulai dari materi strategi pemenangan hingga isu-isu strategis dan regulasi sekitar penyelenggaraan Pemilu.

Pada kesempatan itu Surya Paloh tampak didampingi sejumlah pengurus DPP Partai NasDem antara lain Ahmad Ali, Hermawi Taslim, Prananda Surya Paloh, Rachmat Gobel, Jakfar Sidik, dan Willy Aditya.

Rombongan DPP NasDem diterima langsung Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 1 (Aceh, Sumut), Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Maluku, Maluku Utara, Rosita Usman. (WH)

Memasuki hari kedua, ikut mendampingi konsolidasi Sekretaris DPW NasDem Aceh, Muslim Ayub untuk roadshow ke berbagai wilayah seperti Bireun, Pidie dan Pidie Jaya. Sebelumnya Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi juga turut hadir menemui kelompok tani yang akan menanam kedelai.

“Hari ini kami ke Bireun, kemudian ke Pidie dan Pidie Jaya. Tujuannya sama, melakukan konsolidasi sekaligus sosialisasi kegiatan Program Penanaman Kedelai satu juta hektare,” kata Sekretaris DPW NasDem Aceh, Muslim Ayub.

Meski sudah tidak muda lagi, Gubernur ABN NasDem, IGK Manila tetap semangat bekerja dan terus berjuang selama apa yang dilakukannya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Dia berharap perjalanan bersama tersebut dapat membuahkan hasil yang maksimal bagi para petani makin sejahtera dan NasDem makin memberi arti keberadaannya.

“Seribu langkah tetap harus dimulai dari langkah pertama. Ini baru mulai segera akan menanam kita tunggu 90 hari berikutnya datang ke sini lagi untuk melihat hasil panen mereka, ” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Ayep Zaki menuturkan, perjalanan dua hari di Aceh Besar kemudian Pidie, Pidie Jaya dan Bireun mendapat antusias luar biasa dari seluruh petani, kelompok tani dan gapoktan untuk budidaya kedelai di Aceh.

“Dan sejarah di Provinsi Aceh ini salah satu lumbung kedelai. Bersama NasDem lumbung kedelai Aceh akan dikembalikan lagi pada situasi semula itu target awal kita. Target selanjutnya agar menjadi basis lumbung pangan kedelai,” kata Ayep.

Ayep menambahkan para petani yang telah bersedia untuk bergabung dalam program ini akan dibuatkan KTA NasDem untuk menjadi petani binaan NasDem.

“KTA NasDem ini perlu dilakukan agar lebih terkoordinir dalam memberikan bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya program penanaman kedelai satu juta hektare ini,” ungkap Ayep Zaki.

Untuk di wilayah Aceh sendiri, tambah Ayep Zaki, pada tahap awal ini sedikitnya sudah bergabung sejumlah kelompok tani dari berbagai daerah. Bahkan diakui Ayep, petani di Aceh menyambut baik program NasDem ini dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Ini implementasi, komitmen pembangunan ekositem pertanian 1 juta ha kita buktikan. Sebelum sampai di satu juta hektare, satu hektar dulu yang akan kita tanam di Aceh,” kata dia.

Ayep menuturkan program ini juga sudah dilaksanakan di setidaknya lima provinsi.  Mulai dari Jawa Barat, Lampung, Papua, Papua Selatan dan NTT.

Dalam kegiatan konsolidasi dan sosialisasi program ini setidaknya telah tercatat di wilayah Kabupaten Aceh Besar diwakili lima Ketua Kelompok Tani dari berbagai desa di wilayah tersebut. Setidaknya kelompok tani di sana akan siap tanam kedelai di bulan Oktober 2022 nanti sebanyak 125 ha.

Kemudian di Kabupaten Bireun, konsolidasi dan sosialisasi juga diikuti oleh lima Ketua Kelompok Tani dengan luas lahan yang akan siap tanam kedelai di bulan Oktober 2022 sebanyak 500 ha sehingga total menjadi 625 ha.(WH/*)

Surya menilai dengan seluruh karunia yang dimiliki, tanah yang subur, posisi yang strategis, kekayaan sumber daya alam yang melimpah serta catatan sejarah yang luar biasa seharusnya dapat mengantarkan Aceh jauh lebih hebat lagi.

“Dan ini tentu memprihatinkan, apa yang salah, apa yang kurang pada diri kita sebagai rakyat Aceh ini harus kita jawab bersama,” kata Surya saat meresmikan gedung baru DPW NasDem Aceh di Jalan Prof Ali Hasyimi, Pango, Banda Aceh, Senin (27/6).

Surya menilai, masyarakat Aceh yang sebelumnya kaya akan jiwa sahabat, saling menghormati, dan penuh dengan rasa kebanggaan sekarang justru menjadi masyarakat yang seakan kehilangan kepercayaan diri.

“Entah bagaimana dalam pengamatan saya interaksi keseharian anggota masyarakat kita, saya tidak katakan semuanya tapi itu tidak membesarkan hati kita, tidak membikin hati kita besar,” ucapnya.

Dalam acara yang turut dihadiri para abu (tokoh ulama) itu Surya menilai kemunduran telah terjadi di dalam seluruh aspek kehidupan baik secara fisik maupun non fisik. Dia pun merasa sangat prihatin dengan adanya proses demoralisasi di tanah kelahirannya tersebut.

“Ini merupakan lampu merah. Saya katakan bukan lampu kuning sudah lampu merah,” tegas Surya.

Dirinya menilai apabila Aceh tertinggal dalam pembangunan fisik seperti gedung maupun infrastruktur lain, hal itu mungkin dapat dikejar dengan perencanaan dan percepatan pembangunan. Namun dia khawatir apabila masyarakat justru tertinggal oleh cara berpikir dan perkembangan zaman.

“Ini yang membikin seorang putra Aceh seperti saya harus berduka dan bersedih hati. Untuk itu kita tidak boleh biarkan itu. Ini jadi warning bagi kita semua termasuk diri saya kita harus bangun kembali Aceh,” tambah Surya.

Surya menegaskan saat ini bukan saatnya lagi untuk saling menyalahkan satu sama lain karena faktor kecemburuan diri melainkan telah menjadi tugas bersama baik para tokoh masyarakat, pemuka agama hingga para akademisi dan para politisi untuk membangun Aceh dengan sebaik-baiknya.

“Kita semuanya berkewajiban bahu membahu menyingsingkan lengan baju dan mengatakan Aceh segera akan bangkit,” kata dia.

NasDem yang didirikannya dengan semangat rakyat Aceh itu juga, kata Surya sangat menyadari bahwa perjuangkan bersama masih sangat panjang. Untuk itu lanjut dia tidak ada saatnya lagi untuk saling menyalahkan.

“Kita sudah jauh tertinggal. Kita harus segera bangkit mengejar ketertinggalan dan saya memberikan tugas dan misi besar ini pada seluruh kader Partai NasDem di wilayah ini,” kata dia.

Surya berharap dengan gerakan perubahan restorasi Indonesia NasDem bisa memberikan sumbangsih lebih berarti pada pembangunan di bumi Serambi Mekkah itu. Dia pun lagi-lagi memacu semangat para kader NasDem Aceh agar terus membumikan gerakan perubahan secara nyata di masyarakat.

“Tempatkan posisi saudara-saudara untuk tetap menjadi juru penerang kepada masyarakat yang menyatakan kalian adalah penyambung lidah rakyat Aceh untuk membangun Aceh itu sendiri,” kata Surya.

Surya juga mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama membangun dan menempatkan Aceh menjadi lebih baik lagi.

“Dengan segala kerendahan hati dengan segala ketulusan hati izinkan saya memohon beri kami kekuatan bantuan doa, beri kami kekuatan dukungan moral, berikan kami peringatan kalau kami salah katakan kami salah supaya kami tetap berada di jalan Sirotol Mustaqim,” kata dia.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh “Pulang Kampung” menghadiri Peresmian dan Peusijuek Gedung Baru DPW NasDem Aceh. Tepung Tawari atau Peusijuek dipimpin oleh Tgk. Muhammad Yusuf (Tu Sop).

Hadir mendampingi Ketua Umum NasDem Surya Paloh yakni Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad HI Ali, Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPP NasDem, Felly Estelita Runtuwene, dan Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP NasDem, Rusdi Masse Mappasesu.

Hadir pula Ketua Bidang Digital dan Cyber DPP NasDem, Donny Imam Priambodo, Ketua DPP NasDem Bidang Pemenangan Pemilu Teritorial Sumatera 2, Willy Aditya dan Ketua DPP NasDem Bidang Pemenangan Pemilu Teritorial Sulawesi, Rachmat Gobel. (WH)

“Kader Partai NasDem di wilayah ini sewajarnya berbangga hati dengan partai ini karena ini adalah partai nasional yang didirikan oleh anak yang punya kampung di tempat ini,” kata Surya dalam sambutannya.

Surya menekankan Partai NasDem terus berjuang mensosialiasikan gagasan serta pikiran-pikiran perubahan yang disebut restorasi Indonesia sebagai komitmen merawat persatuan dan kesatuan bangsa ini.

“Partai ini telah menunjukkan eksistensinya memberikan sesuatu yang berarti meneruskan cita-cita besar tidak hanya datang dari para pendahulu bangsa ini, proklamator bangsa ini tapi juga para pemimpin-pemimpin Aceh yang telah mendahului kita,” kata Surya.

Dalam rangka semangat mewujudkan gerakan perubahan itu Surya menegaskan NasDem tidak bisa melakukannya sendiri. Diperlukan kolaborasi dan konsistensi termasuk dukungan berarti dari seluruh tokoh masyarakat, termasuk para guru hingga para abu atau pemuka agama.

“Agar saya bisa konsisten menjalankan perjuangan yang saya anggap tidak hanya berkepentingan untuk pribadi saya sebagai anak Aceh, tidak juga bagi keluarga saya, tidak juga bagi Partai NasDem ini,” kata dia.

Surya mengatakan bahwa semua upaya tersebut diniatkan untuk memberikan sesuatu yang lebih berarti bagi bangsa Indonesia. Di sisi lain Surya juga mengatakan secara terus terang sebagai putra Aceh dirinya mempunyai pandangan tersendiri dalam melihat Aceh hari ini.

“Karena sesungguhnya kita tidak bisa mengharapkan kebanggaan itu akan datang dari mana pun kecuali diri kita,” kata Surya.

Surya menaruh perhatian lebih ke kampung halamannya itu. Dia tidak ingin Aceh yang punya kekayaan alam dan posisi strategis hingga sejarah luar biasa di mata dunia justru tertinggal dari provinsi lain.

“Restorasi kita maksudkan itu untuk menjaga semua apa yang sudah ada yang kita miliki sebagai suatu bangsa yang harus kita rawat mulai dari kearifan lokal, adat istiadat kita punya itu semua seperti tarian Ranup Lampuan itu tidak boleh hilang,” kata Surya.

Surya melanjutkan NasDem sangat menyadari peran tersebut. Dia melihat tidak ada artinya NasDem yang dia dirikan dengan membawa semangat rakyat Aceh apabila tidak memberikan arti bagi masyarakat Aceh itu sendiri. Dia pun mengajak semua pihak berjuang bersama membawa Aceh lebih baik lagi.

“Kita semuanya berkewajiban bahu membahu menyingsingkan lengan baju dan mengatakan Aceh segera akan bangkit,” kata Surya.

(WH)

“Buat apa pemilu jika bangsa ini terpecah. Lebih baik tidak ada pemilu kalau itu memberikan konsekuensi membuat perpecahan,” kata Surya Paloh saat meresmikan gedung baru DPW Partai NasDem Aceh di Jalan Prof Ali Hasyimi, Pango, Banda Aceh, Senin (27/6).

Menurut Surya, pada gelaran Pemilu 2019 sudah terjadi perpecahan, bukan hanya sesama partai politik, bahkan merambah ke masyarakat hingga keluarga. Ia meyakini ada polarisasi dan adu domba antarsesama yang membuat proses demokrasi di Indonesia tercoreng.

Surya mengajak semua pihak terutama partai politik untuk sama-sama belajar dari proses pemilu sebelumnya. Menurutnya, semua pihak harus ikut menjaga keutuhan bangsa.

“Ini untuk menjaga keutuhan bangsa. Ini jadi pelajaran dan kita harus memperbaiki sistem pemilu dari sebelumnya, jika kita tidak ingin terpecah,” ujarnya.

Ia berharap sekaligus mengajak seluruh elemen bangsa bisa arif dan bijaksana dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Jadi kita berupaya untuk memetik pelajaran, ada polarisasi hingga membawa adu domba di antara kita. Itu tidak boleh terulang kembali. Pemilu ke depan harus kita songsong dengan baik dan arif,”  tandas Surya.

(medcom/*)