Dalam kesempatan itu, Dwi mengatakan keterlibatan perempuan menjadi aspek penting dalam upaya mewujudkan pembangunan yang adil dan sejahtera. Maka dari itu, kesenjangan gender dalam berbagai sektor kehidupan harus semakin dipersempit sehingga perempuan memiliki peran lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kaum perempuan sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan sehingga proses pembangunan bisa berjalan secara utuh dan menyeluruh,” ujar Dwi Astuti.

Forum W20 Summit sendiri adalah upaya yang didasari oleh kesadaran pemimpin negara anggota G20 akan pentingnya partisipasi perempuan terutama dalam ekonomi global. Forum ini sebagai perwakilan suara perempuan yang melibatkan isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi, serta kerja sama ekonomi perempuan dalam sektor ekonomi internasional.

Selain itu, ia juga menilai Forum W20 Summit ini harus menjadi momentum kebangkitan UMKN di Indonesia. UMKM selalu menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional dan pada kenyataannya, kebanyakan dari pelaku UMKM adalah perempuan.

“Untuk itu dibutuhkan ruang-ruang bagi kaum perempuan untuk berperan dalam peningkatan ekonomi nasional,” ujar wanita yang akrab disapa Ade ini.

Terakhir, Ade kembali menekankan komitmen dirinya sebagai kader Partai NasDem untuk berjuang membela hak-hak kaum perempuan.

“Penyelenggaraan W20 Summit semakin memperkuat komitmen kami untuk terus bekerja dan berjuang dalam membela hak-hak kaum perempuan, ” demikian pungkasnya.

(WH)

Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPW NasDem DKI Jakarta, Dwi Astuti Wulandari yang menjadi penanggungjawab kegiatan tersebut mengatakan kegiatan donor darah di acara Rakernas NasDem merupakan bentuk kepedulian NasDem terhadap ketersediaan stok darah di masyarakat.

Menurut dia kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa Partai NasDem memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan dan kesehatan masyarakat yang senantiasa hadir setiap saat sekaligus memberi sumbangsih melalui kegiatan donor darah.

“Antusiasnya luar biasa banget aku tuh gak nyangka ya kader NasDem ini luar biasa banget kepeduliannya buat masyarakat juga luar biasa,” kata dia saat ditemui nasdem.id.

Perempuan yang akrab disapa Ade itu menerangkan booth donor darah tersebut melayani selama Rakernas berlangsung dimulai dari Rabu (15/6) hingga Jumat (17/6). Selama pelayanan donor darah berlangsung Ade menambahkan antusias para kader NasDem sangat tinggi.

“Hari ini hari kedua dan besok sekalian penutupan Rakernas kita juga penutupan donor darah. Antusiasnya lumayan banget ya aku juga gak nyangka antusiasnya luar biasa,” tambah dia.

Ade melanjutkan banyak kader NasDem yang merupakan pendonor rutin di daerahnya masing-masing sehingga saat tiba di booth donor darah sudah memiliki kartu pendonor. Dia pun berharap makin banyak kader NasDem yang mendonorkan darahnya di hari terakhir Rakernas Jumat (17/6).

“Mudah-mudahan juga makin banyak yang mau hadir mudah-mudahan juga makin banyak yang lolos tesnya artinya kan semua sehatkan kalau lolos tesnya,” kata dia.

Masih kata Ade pihaknya menargetkan untuk dapat melayani 500 pendonor selama Rakernas berlangsung pasalnya selain memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh juga memiliki kebaikan dan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Besok kita mulai dari jam 12 Insyaallah mohon doanya mudah-mudahan lancar sampai selesai dan ini bisa bermanfaat buat masyarakat bagi negara kita juga,” demikian kata dia.

Kegiatan donor darah di arena Rakernas NasDem berlangsung meriah selain memberikan bingkisan dan hadiah kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh parade duta donor darah Partai NasDem. (WH)

Anggota Departemen Bidang Perempuan dan Anak DPP NasDem itu mendapat undangan langsung dari National Election Committee (NEC) melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kerajaan Kamboja, Centrist Asia-Pacific Democratics International (CAPDI).

“Dalam kapasitas sebagai pengamat/pengawas yang terdiri dari 110 orang meliputi 23 negara. Kami bertugas untuk ikut mengawasi keterbukaan, kebebasan, dan transparansi proses Pemilu Komunal di Kamboja,” kata Dwi dalam keterangannya, Kamis (9/6).

Perempuan yang akrab disapa Ade itu bersama delegasi lainnya mendapat kesempatan kunjungan ke TPS di daerah dan kunjungan kehormatan ke Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Ade menuturkan para delegasi juga mendapat penjelasan mengenai kebijakan menekan Covid-19, sehingga Kamboja tidak lagi menerapkan pembatasan dan warga Kamboja di luar negeri dapat kembali untuk memberikan hak suara.

“Dalam kunjungan itu, kami mencatat tingkat partisipasi pemilih lebih dari 85% dan profesionalisme serta integritas penyelenggara Pemilu,” ungkap Ade.

Ade menambahkan Pemilu Komunal di Kamboja terselenggara dengan damai dan tanpa kekerasan. Dengan adanya kegiatan tersebut Ade juga berharap hubungan bilateral Indonesia dan Kamboja juga akan bertambah baik.

“Kami juga mendengar bagaimana upaya pemerintah mengontrol Covid-19 sehingga Pemilu dapat terlaksana dengan baik,” demikian kata Ade.

(WH)