Sebanyak 364 pelajar di Kecamatan Sesean yang menerima beasiswa PIP jalur aspirasi tahap satu.

Eva Stevany Rataba dalam sambutannya menyampaikan bahwa bantuan PIP diberikan kepada pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Saya harap orang tua siswa penerima PIP ini menggunakannya dengan tepat sasaran, utamakan keperluan sekolah anak-anak kita,” kata Eva.

Eva Rataba juga menjelaskan beasiswa PIP jalur aspirasi tahun 2024 untuk pelajar SMA dan SMK mengalami kenaikan dari Rp1 juta menjadi Rp1,8 juta.

“Terima kasih buat bapak, ibu, orang tua siswa yang tetap mendukung dan mendoakan saya. Semoga di tahun – tahun ke depannya saya akan tetap perjuangkan kemajuan pendidikan di Toraja Utara,” kata Legislator NasDem yang akan kembali duduk di kursi Senayan periode 2024-2029.

Dalam kesempatan itu pula Eva Rataba mengingatkan para guru agar tidak terintimidasi dan tetap netral dalam Pilkada Serentak 2024 ini.

(media center ESR)

Beasiswa KIP Kuliah tersebut diberikan kepada 2.000 mahasiswa yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Toraja.

Pada saat pembagian, Eva didampingi Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Andi Lukman dan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Toraja Utara Yosia Rinto Kadang.

Eva di hadapan penerima KIP Kuliah mengucapkan selamat kepada para penerima. Menurutnya, beasiswa tidak diberikan secara asal-asalan, melainkan diperebutkan dengan proses perjuangan dan seleksi yang ketat.

“Kalau ditanya siapa yang mau beasiswa, semua juga pasti mau,” ujarnya.

Menurut legislator dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kota Palopo) itu, peminat KIP Kuliah sangat besar, sementara kuota terbatas.

Untuk itu, harus menyeleksi berdasarkan kriteria-kriteria bahwa calon penerima mempunyai potensi kualifikasi akademik yang baik, motivasi yang tinggi untuk maju, dan diutamakan dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Beasiswa itu diharapkan dapat membuka jalan bagi mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik di masa depan.

“Saya harapkan, adik-adik yang mendapatkan KIP ini benar-benar bisa memanfaatkan dengan baik. Melalui program ini, capai cita-cita kalian, angkat derajat keluarga dan daerah. Adik-adik harus menunjukan bahwa kalian orang terpilih, jangan sia-siakan kesempatan ini,” ucap Eva Rataba.

Kepala LLDikti Wilayah IX Andi Lukman mengutarakan, pihaknya berterima kasih kepada Eva Stevany Rataba yang selalu memperjuangkan masyarakat di bidang pendidikan. Melalui program itu pemerintah berupaya mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan kuliah.

“Saya kagum melihat Ibu Eva yang selalu berjuang untuk masyarakat di bidang pendidikan. Jujur, aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui Ibu Eva sangat membantu kami dalam mencegah anak-anak kita putus sekolah dan kuliah,” ujarnya.

(Media Center ESR/dis/*)

Di hadapan 100 peserta workshop yang merupakan guru atau tenaga pengajar tingkat SD dan SMP se Kabupaten Toraja Utara, Eva mengatakan paradigma pendidikan masa kini sudah banyak berubah. Guru tidak sekadar mencerdaskan, tetapi juga harus menjadikan siswa sebagai insan berkarakter dan berakhlak mulia untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depannya.

“Paradigma pendidikan masa kini sudah banyak berubah. Guru adalah kunci pembangunan peradaban, dan garda terdepan dengan konsep inovatif dan kreatif dalam mendidik generasi pelanjut bangsa dan negara ini khususnya di Toraja Utara,” kata Eva Stevany Rataba.

Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu juga berharap para guru penggerak dan kepala sekolah dapat menjadi agen perubahan untuk mengeksplorasi potensi diri peserta didik dengan proses belajar yang nyaman.

“Guru penggerak harus terus disupport dimana pendidikan tidak lagi dibatasi oleh sekat kelas dan ruangan. Lingkungan sekitar, dan media digital, semuanya bisa jadi sumber belajar,” ucap Eva Rataba.

Hadir dalam workshop tersebut wakil dari Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan, M Arman Taufik dan Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Toraja Utara, Atto Massora Toding Allo. (Media Center ESR/*)

Dalam kesempatan tersebut Eva Rataba menyatakan kegiatan itu untuk mendorong peningkatan kualitas destinasi desa wisata agar memiliki daya tarik atau daya pesona, maupun daya saing keberlanjutan. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan lamanya tinggal wisatawan, hingga diperlukan penguatan tata kelola destinasi desa wisata.

“Sangat diharapkan melalui momentum ini, bisa memberikan dukungan nyata dari peserta terhadap suksesnya pengembangan pariwisata, hingga tata kelola destinasi desa wisata menjadi lebih baik,” ujar Legislator NasDem tersebut.

Disampaikan pula, untuk mengembangkan destinasi desa wisata yang memiliki daya saing, mandiri serta berkelanjutan dengan mengedepankan kearifan lokal, maka dibutuhkan pelaku usaha ekonomi kreatif dan masyarakat untuk bergerak bersama, terlebih khusus pada pengembangan desa wisata dengan adanya homestay atau guest house, bertata kelola baik bagi wisatawan yang berkunjung.

“Sebab itu, berbagai upaya tata kelola destinasi desa wisata perlu ditingkatkan terutama berkaitan dengan kebersihan, demi terciptanya kunjungan wisatawan berkelanjutan. Selain itu, melalui kegiatan atraksi, produksi ekonomi kreatif seperti kuliner, mampu menjadi daya tarik wisatawan,” jelas Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) tersebut.

Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf/Baparekraf diwakili Hendri Karnoza (Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf) menyatakan kegiatan itu mampu memberikan dampak besar bagi pengembangan destinasi desa wisata di Toraja Utara yang berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar.

“Apalagi, peran pemerintah daerah sangat besar bagi berkembangnya dunia pariwisata di Toraja Utara. Kondisi ini turut memberikan dorongan terhadap iklim usaha pada setiap destinasi desa wisata. Termasuk daya tarik utama lainnya misalnya julukan kota bunga disertai dengan produksi khas dari jenis bunga,” ungkap Hendri Karnoza.

Hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara, Matius Sampelalong, dan Ketua Desa Wisata Pentingsari Ciptaningtyas.(Media Center ESR/*)

Dalam sambutannya di depan 100 kepala sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK, Eva menyampaikan pentingnya kepala sekolah aktif mengecek data siswa penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di aplikasi SiPintar.

Selain itu, yang tak kalah penting, tambahnya, setelah mengetahui data siswa penerima PIP, kepala sekolah harus segera memberitahukan kepada siswa penerima dan membantu siswa atau orangtua mereka dalam melakukan aktivasi rekening siswa penerima PIP.

“PIP itu hak siswa dari keluarga miskin, namun tidak bisa dicairkan atau direalisasikan apabila rekeningnya tidak atau belum diaktivasi. Di sinilah peran kepala sekolah sangat penting agar hak siswa tersebut dapat dinikmati,“ ungkap Eva.

Lebih Lanjut ia meminta agar koordinasi antarlembaga terkait, khususnya di Toraja harus lebih ditingkatkan lagi.

“Koordinasi antarlembaga, khususnya pihak bank penyalur agar lebih ditingkatkan lagi, jangan mempersulit penerima PIP dari daerah pelosok di Toraja,” ucap legislator dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu.

Eva juga menyampaikan sejak 2020 hingga 2023, telah mengusulkan 120 ribu peserta didik untuk menerima beasiswa PIP melalui jalur aspirasi. Dalam kaitan pengusulan calon penerima PIP, ia meminta kepala sekolah dalam pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah harus akurat, terutama mengisi kolom Nomor Induk Kependudukan (NIK) siswa, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), tanggal lahir, dan nama ibu kandung, dan menandai siswa layak PIP di Dapodik.

“Sering kali terjadi, siswa yang sebenarnya layak dapat bantuan PIP ternyata tidak terdaftar sebagai penerima karena ada ketidaksesuaian antara data di Dapodik dan data di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), KTP atau kartu keluarga,” ungkap Eva.

Turut hadir dalam sosialisasi PIP itu Kepala Puslapdik Kemendikbudristek diawakili Teguh Rahayu Slamet, Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja Andarias Lebang, Perwakilan Cabang Dinas Pendidikan SulSel Wilayah X, Bank BRI, dan Bank BNI. (Media Center ESR/*)

“Saya berharap agar bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar jalur aspirasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang kebutuhan sekolah. Utamakan keperluan sekolah yang didahulukan. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi adik-adik penerima bantuan beasiswa,” harap Eva.

Salah satu sekolah yang mendapat alokasi beasiswa adalah SMA Negeri 5 Luwu Timur. Penyerahan secara simbolis diterima langsung oleh siswa, disaksikan orangtua, kepala sekolah beserta para guru.

Kepala Sekolah SMAN 5 Luwu Timur, Ammas, berterimakasih atas perhatian dan dukungan Eva Stevany Rataba yang diberikan kepada siswanya. Ia juga mengaku bangga karena baru pertama kali anggota DPR RI datang ke sekolahnya.

“Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Eva Stevany Rataba sebagai anggota Komisi X DPR RI, yang telah memilih sekolah kami untuk melaksanakan penyerahan bantuan PIP. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak didik kami, mengingat sekitar 60% orang tua siswa mempunyai pendapatan di bawah satu juta,” ungkap Ammas.

Selain di SMAN 5 Luwu Timur, penyerahan beasiswa juga digelar di SDN 271 Apundi, SDN 272 Parahua, dan SDN 277 Palumba.(Media Center ESR/dis/*)

Eva mengatakan, sosialisasi itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para guru terkait Kurikulum Merdeka. Hingga saat ini masih banyak guru, peserta didik, dan masyarakat yang belum memahami kurikulum tersebut secara utuh.

“Kurikulum itu setiap saat dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman, karena ada pandangan baru dalam pendidikan di Indonesia,” kata Eva dalam sambutannya.

Legislator dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Kota Palopo) itu menilai pendidikan karakter yang juga ditekankan dalam Kurikulum Merdeka, harus ditanamkan dalam diri siswa-siswi. Pendidikan karakter yang kuat sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia sangat diperlukan.

“Yang perlu diperhatikan juga adalah tantangan global dengan masuknya budaya luar, sehingga perlu mempunyai karakter yang kuat sesuai jati diri bangsa Indonesia,” tandas Eva.

Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud-Ristek, Atep Kartiansyah, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang untuk penguatan karakter siswa serta meningkatkan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar yang efektif.

Selain itu, lanjutnya, Kurikulum Merdeka bertujuan memerdekakan guru untuk berkreasi memberikan layanan pendidikan yang baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik, lebih fleksibel dalam mengatur materi pelajaran, materi lebih simpel dan tidak padat karena fokus pada bidangnya.

“Kami ingin pendidikan bermakna dan bermanfaat bagi anak-anak kita. Pendidikan itu memerdekakan manusia lahir maupun batin,” ujarnya.

Hadir sebagai pemateri dari Pengembang Kurikulum Ahli Madya Kemendikbud-Ristek, Taufiq Damarjati. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Bertus Dipe dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sulsel Wilayah X, Tien Suharti. (Media Center ESR/dis/*)

Kunjungan Anggota Komisi X DPR RI itu mendapat sambutan hangat dari Ketua Taekwondo Tana Toraja, Bertyna Asherlina Tukkeng.

Eva pun mengakui kebanggaannya melihat pengurus dan atlet – atlet Taekwondo Tana Toraja yang bisa mandiri membangun pusat pelatihan dan mampu memperlihatkan prestasi yang membanggakan.

“Hal ini harus disupport oleh Pemerintah, saya heran jika pemerintah tidak memperhatikan olahraga Taekwondo ini yang telah  banyak melahirkan atlet – atlet berprestasi namun kurang perhatian, sangat memprihatinkan,” kata Eva Stevany Rataba, saat mendengar aspirasi dari pengurus Taekwondo Tana Toraja.

Di depan para pengurus dan atlet, Legislator pusat dari Toraja ini melanjutkan pihaknya akan berusaha membantu memperjuangkan aspirasi yang disampaikan pengurus.

“Kalian adalah masa depan bangsa, dan Kabupaten. Jangan putus asa saya akan ada bersama kalian. Jangan sampai ada pembiaran kepada atlet – atlet kita. Aspirasi kalian akan saya kawal. Saya tidak akan diam,” tegas Eva Rataba.

Sebelumnya pelatih utama TI Tana Toraja, Indra Batara, menyampaikan pusat latihan ini atau dojang diberi nama Tongkonan TI, yang berangkat dari unit latihan yang ada di Tana Toraja saat ini sudah berekspansi hampir di setiap Kecamatan di Bumi Lakipadada, mulai dari Tallu Lembangna dan Toraja bagian Barat.

“Dojang Tongkonan ini sebagai pusat latihan Taekwondo Tana Toraja dibangun dengan usaha mandiri dari hasil swadaya anggota dan donatur yang menaruh perhatian pada perkembangan olahraga Taekwondo Tana Toraja,” ucap Indra Batara.

Dalam kesempatan tersebut Indra menyampaikan terima kasih atas kunjungan Eva Rataba dalam menerima aspirasi Pemuda Passemba Toraya dalam membangun Insan Generasi Emas Berkarakter di Tana Toraja.

“Terima Kasih Ibu Dewan telah menjadi Saluran Berkat bagi Kami Keluarga Besar Taekwondo Tana Toraja, Tuhan Lebihkan,” ungkap Indra.

Dalam kunjungan ini pula Eva Stevany Rataba menyemangati dan mensupport para atlet Taekwondo Tana Toraja yang akan berlaga pada Open Tournament GUBERNUR CUP di Makassar. (medcen ESR/WH)