“Parkir liar ini sudah sangat meresahkan. Kami minta Pemprov DKI Jakarta, khususnya Dinas Perhubungan melalui Unit Pengelola Perparkiran, segera menindaklanjuti keluhan warga dan menertibkan praktik-praktik parkir liar,” tegas Jupiter, Rabu (16/4).

Menurut anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai NasDem itu, keberadaan parkir liar tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu sumber kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan. Ia menyoroti lemahnya pengawasan serta dugaan keterlibatan oknum aparat dan organisasi masyarakat (ormas) dalam praktik tersebut.

“Kalau semua pihak konsisten dan berkomitmen, sebenarnya penertiban parkir liar ini bukan hal yang sulit. Tapi faktanya, praktik ini justru melibatkan oknum aparat, bahkan ada juga oknum ormas di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jupiter mengingatkan bahwa keberadaan parkir liar juga mencederai semangat Pemprov DKI dalam menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis bertaraf global. Menurutnya, potensi pendapatan dari sektor parkir belum digarap maksimal karena masih banyak kebocoran yang terjadi.

“Jakarta akan bertransformasi menjadi kota bisnis berskala global. Tapi kita masih dihadapkan pada persoalan serius seperti kebocoran PAD. Target pendapatan jauh dari potensi sebenarnya karena banyaknya kebocoran,” tambahnya.

Jupiter juga menegaskan perlunya sinergi antara Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan aparat kepolisian untuk menegakkan hukum secara tegas, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 dan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Jalan itu bukan untuk parkir. Undang-undangnya jelas, yang membina jalan raya adalah polisi dan pemerintah daerah. Tidak ada alasan untuk membiarkan jalan dipakai parkir liar, apalagi sampai mematok harga seenaknya,” tegasnya.

Sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem dan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jupiter menutup pernyataannya dengan mendesak agar langkah konkret segera dilakukan untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman masyarakat, khususnya di kawasan pusat keramaian seperti Tanah Abang.

“Kalau ini dibiarkan, tidak hanya merugikan warga, tapi juga merusak wajah kota dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap aparat,” pungkasnya.

(FM/WH/KL)

Menurutnya, hingga saat ini, para penyandang disabilitas masih belum tersentuh secara optimal oleh program bantuan pemerintah.

“Masih banyak penyandang disabilitas belum tersentuh oleh pemerintah, saat ini. Sudah waktunya pemerintah hadir untuk memberikan kesejahteraan kepada para disabilitas tunanetra,” kata Jupiter, usai acara pemberian santunan bagi ratusan penyandang tunanetra di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (1/3/2025).

Jupiter menyoroti aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Jakarta yang masih belum optimal. Ia menilai, fasilitas publik seperti trotoar, transportasi umum, serta gedung pemerintahan belum sepenuhnya ramah bagi kaum difabel.

“Penyandang disabilitas masih terpinggirkan, terutama teman-teman tunanetra. Jika aksesibilitas masih minim, tentu sulit bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini juga mengungkapkan masih minimnya jumlah penyandang disabilitas yang menerima bantuan sosial melalui Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ). Tercatat baru 21.172 penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan yang langsung disalurkan ke rekening masing-masing.

Jupiter berharap, santunan yang diberikan pada awal Ramadan 1446 H ini dapat meringankan beban para tunanetra serta memberikan kebahagiaan bagi mereka dalam menjalankan ibadah puasa.

“Saya berharap pemerintah lebih serius dalam memastikan kesejahteraan penyandang disabilitas. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perhatian dan bantuan,” pungkasnya.

(FM/WH)

Keputusan ini diambil untuk tetap memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat tanpa mengurangi akses transportasi publik yang selama ini telah berjalan baik.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jupiter, menegaskan bahwa Koridor 1 Transjakarta masih memiliki peran vital dalam mendukung mobilitas warga.

Saat meninjau ke lapangan bersama Komisi B DPRD Jakarta di Halte CSW, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025), Jupiter menjelaskan, Transjakarta sepanjang jalur dari Bundaran HI hingga Blok M masih sangat dibutuhkan masyarakat.

Rencana penghapusan Koridor 1 sebelumnya muncul untuk menghindari tumpang tindih dengan jalur MRT. Namun, hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi transportasi publik harus dilakukan dengan tetap memertahankan layanan yang sudah ada.

Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta itu mengingatkan pentingnya pencapaian target penggunaan transportasi publik oleh 60 persen warga Jakarta, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014.

Ia juga mengapresiasi capaian Transjakarta yang telah melayani 1,3 juta penumpang setiap hari.

“Kami dari Fraksi NasDem terus mendorong agar transportasi publik, termasuk Transjakarta, semakin optimal dalam mengatasi kemacetan di Jakarta,” ujar Jupiter.

Ia menekankan perlunya peningkatan aspek keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu layanan Transjakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Ke depan, Transjakarta harus terus berupaya meningkatkan kenyamanan dan rasa aman bagi penumpang, termasuk memastikan ketepatan waktu di halte-halte,” tambahnya.

Jupiter berharap pelayanan Transjakarta terus ditingkatkan agar dapat menjadi solusi efektif bagi permasalahan transportasi di Jakarta.

Menurutnya, layanan transportasi publik yang andal merupakan kunci utama dalam mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Dalam peninjauan, kami melihat layanan sudah cukup baik. Semoga ke depan, aspek keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu semakin ditingkatkan demi memberikan pelayanan terbaik bagi warga Jakarta,” kata Sekretaris DPW Partai NasDem Jakarta itu.

(RN/WH)

“Pendidikan gratis menjadi salah satu perwujudan nyata dari komitmen kita terhadap Restorasi Indonesia, sebuah visi yang diusung untuk menciptakan Indonesia yang berkeadilan, sejahtera dan berpihak pada rakyat,” kata Jupiter dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/11).

Jupiter percaya bahwa dengan pendidikan yang berkualitas dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat dapat mendorong perubahan fundamental bagi generasi mendatang.

Lebih jauh Jupiter menilai, faktor kemiskinan terjadi bukan hanya dari faktor ekonomi, tetapi lantaran adanya kesenjangan di masyarakat antara yang dapat bersekolah dan tidak bisa bersekolah. Salah satu penyebab ialah akibat syarat PPDB yang begitu rumit, termasuk syarat zonasi sekolah.

“Salah satu cara keluar dari kemiskinan adalah pendidikan. Pemimpin harus hadir dalam memberikan kesejahteraan untuk seluruh warga Jakarta,” katanya.

Dalam Manifesto Restorasi Indonesia, Partai NasDem menempatkan pendidikan sebagai sektor strategis yang perlu mendapat perhatian khusus.

Visi ini kata Jupiter mencerminkan cita-cita untuk merestorasi tatanan pendidikan nasional yang inklusif, merata, dan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.

“Di Jakarta, langkah ini diwujudkan melalui kebijakan pendidikan gratis yang mulai diterapkan dari tingkat SD hingga SMA pada tahun ajaran 2025. Kebijakan ini adalah langkah nyata dari NasDem Jakarta untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena kendala ekonomi,” tukas Jupiter.

Dia melihat pendidikan gratis bukan hanya sebagai program bantuan, melainkan sebagai hak fundamental setiap anak bangsa. Melalui kebijakan ini, diharapkan masyarakat Jakarta dapat memiliki akses yang setara dalam memperoleh pendidikan formal yang layak.

“Pendidikan gratis ini juga mencerminkan keberpihakan NasDem terhadap kesejahteraan masyarakat serta penguatan modal sosial yang berkelanjutan. Dengan dukungan anggaran APBD DKI Jakarta yang mencapai Rp91,1 triliun untuk tahun 2025, program ini berupaya untuk melibatkan masyarakat, meningkatkan kualitas infrastruktur, dan menghadirkan sistem yang transparan serta akuntabel,” papar Jupiter.

Jupiter percaya, melalui pendidikan yang merata dan berkualitas akan mampu melahirkan generasi yang kompeten, mandiri dan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.

“Di bawah semangat “Restorasi Indonesia,” pendidikan gratis ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, menciptakan kesempatan yang setara bagi semua anak dan memberikan harapan baru bagi keluarga-keluarga di Jakarta yang sebelumnya terpinggirkan oleh biaya pendidikan yang tinggi,” imbuhnya.

Jupiter menegaskan, sebagai partai yang berpijak pada asas kemanusiaan dan kemaslahatan rakyat, NasDem Jakarta berkomitmen untuk terus mengawal implementasi kebijakan pendidikan gratis ini, agar dapat berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

“NasDem tidak hanya memerjuangkan pendidikan gratis, tetapi juga mendorong peningkatan mutu pengajaran, ketersediaan fasilitas belajar yang memadai serta keterlibatan semua pihak dalam pengembangan kebijakan pendidikan,” tambahnya lagi.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Restorasi Indonesia ke dalam kebijakan pendidikan gratis, Jupiter mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam menciptakan generasi yang cerdas, berbudi luhur, dan berdaya saing.

“Melalui pendidikan gratis ini, Fraksi NasDem ingin memastikan bahwa setiap anak Jakarta dapat tumbuh menjadi pribadi yang siap menyongsong masa depan dengan penuh keyakinan,” pungkasnya.

(FM/WH)

Demikian ditekankan Sekretaris DPW Partai NasDem Jakarta, Jupiter, dalam acara tasyakuran bersama masyarakat di RW 03, Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (28/10).

Jupiter menyampaikan bahwa pasangan RIDO berkomitmen meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta melalui berbagai program yang dirancang dengan solusi konkret.

Diyakini Jupiter, berkolaborasi dengan Suswono, mantan Menteri Pertanian, Ridwan Kamil yang dikenal luas dengan berbagai inovasinya berkomitmen untuk mengatasi berbagai masalah krusial di Jakarta.

“Dari peningkatan infrastruktur hingga penguatan sektor pendidikan dan kesehatan, program-program RIDO dirancang untuk memberikan dampak langsung kepada warga,” ujarnya.

Jupiter juga menambahkan bahwa pasangan RIDO hadir dengan ide-ide segar untuk menjawab tantangan di Jakarta. Acara tasyakuran ini, katanya, merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan program RIDO sekaligus menyerap aspirasi warga secara langsung.

Pasangan RIDO lanjut dia menyoroti beberapa program unggulan, termasuk subsidi pangan dan transportasi, serta upaya perluasan lapangan kerja.

Menurut Jupiter, subsidi pangan diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok, sedangkan subsidi transportasi publik bertujuan memudahkan mobilitas warga dengan harga terjangkau.

“Subsidi pangan diberikan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, sementara subsidi transportasi publik membantu masyarakat mengakses mobilitas yang lebih terjangkau,” demikian tutup dia.

(FM/WH)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino ditunjuk sebagai Koordinator Komisi D, Nova Harivan Paloh memegang jabatan Ketua Komisi B, dan Muhammad Idris menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D.

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Jupiter, menyatakan bahwa penunjukan ketiganya merupakan hasil dari Rapat Pimpinan Penyusunan Komposisi Pimpinan dan Anggota pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Provinsi DKI Jakarta Masa Jabatan 2024-2029.

“Kami sudah memiliki pimpinan yang ditempatkan di Komisi D, komisi yang sangat strategis terutama dalam hal pembangunan di Jakarta, seperti penanggulangan banjir dan pemerataan di wilayah kumuh. Ini akan menjadi prioritas Partai NasDem untuk mengatasi ketimpangan sosial di Jakarta,” ujar Jupiter setelah mengikuti rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (7/10).

Selain itu, dengan ditempatkannya Nova Harivan Paloh sebagai Ketua Komisi B, Jupiter menegaskan bahwa partainya akan fokus menurunkan tingkat pengangguran di Jakarta.

Fraksi NasDem lanjut dia berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra kerja DPRD DKI Jakarta, khususnya Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi (Nakertrans) serta Dinas UMKM, untuk mengadakan berbagai pelatihan kerja bagi masyarakat.

“Kami dari Fraksi NasDem akan mendorong mitra-mitra kerja, seperti Dinas Nakertrans dan Dinas UMKM, agar lebih banyak memberikan pelatihan kepada masyarakat sehingga mereka memiliki keterampilan yang memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan,” tutup Jupiter.

(FM/WH)