“Pemerintah Pusat segera berkomunikasi dengan UNHCR terkait nasib pengungsi, jangan pengungsi Rohingya hanya diurus sekelas Pemerintah Kota,” kata Ketua Bidang Hubungan Internasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Martin Manurung, di Jakarta, Jumat (8/12).

Martin yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu mengingatkan, sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, Indonesia harus mengambil sikap terhadap nasib pengungsi Rohingya di Aceh. Jangan sampai masalah pengungsi dibiarkan berlarut-larut tanpa ada penyelesaian yang jelas dan tegas.

“Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia harus segera mengambil sikap terhadap nasib pengungsi. Pemerintah Pusat harus cari solusi,” tegas Martin.

Sebelumnya di media sosial ramai beredar rekaman terjadinya aksi demo yang melibatkan warga Kota Sabang yang menolak adanya pengungsi Rohingya di wilayahnya. Dalam aksi tersebut sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara warga Kota Sabang dan aparat kepolisian di sekitar Kantor Dermaga Pelabuhan BPKS Sabang.

Warga Kota Sabang beramai-ramai melakukan aksi protes di depan Kantor BPKS Sabang dan meminta para pengungsi Rohingya segera dipindahkan. Sebelumnya, warga setempat sudah mengultimatum pihak berwenang untuk merelokasikan 139 imigran Rohingya yang ditempatkan di DCT-1 BPKS.

Gelombang kedatangan ribuan imigran pengungsi Rohingya yang mendarat di sejumlah pantai Provinsi Aceh sejak pertengahan November 2023 menjadi polemik. Belakangan, masyarakat Aceh juga banyak yang melakukan penolakan dan berharap pemerintah mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. (RO)

Demikian disampaikan Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate usai menerima kunjungan persahabatan delegasi Parlemen Republik Ukraina bersama Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (7/10).

“Kita mendukung perjuangan agar pedamaian dunia selalu dikedepankan melalui dialog dan diplomasi,” kata Johnny.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Parlemen Ukraina, Olena Kondratiuk bersama Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri dan Kerja Sama Antarparlemen, Oleksandr Merezhko serta Duta Besar Republik Ukraina untuk Republik Indonesia, H.E. Dr. Vasyl Hamianin.

Kedatangan delegasi parlemen Ukraina tersebut berlangsung usai gelaran 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20). Kunjungan persahabatan tersebut disambut Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem Martin Manurung, Sekretaris Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem Sondang Tampubolon serta sejumlah pengurus DPP NasDem lainnya.

Johnny menegaskan, NasDem mendukung penuh perdamaian dunia agar seluruh pertengkaran, peperangan, dan ketidakstabilan yang terjadi di Ukraina dapat segera selesai sehingga masyarakat dan pemerintah Ukraina bisa membangun negaranya.

“Pada prinsipnya pertemuan ini untuk membangun relasi dan hubungan yang lebih dekat antara Indonesia dan Ukraina antara Partai NasDem dengan rekan-rekan partai yang saat ini sudah bersatu di Ukraina,” kata Johnny.

Pada kesempatan tersebut Johnny juga menyampaikan dukungan partainya dengan mendorong kerjasama bilateral antara Indonesia dan Ukraina di berbagai sektor seperti industri, perdagangan, hingga investasi.

Masih kata Johnny, NasDem memiliki Badan Rescue NasDem yang didorong untuk dapat mengambil bagian kecil sekalipun dalam pemulihan masyarakat Ukraina.

“Kami juga akan mencari berbagai jalan untuk berpihak kepada kepentingan rakyat Ukraina sebagaimana apa yang telah dicontohkan Bapak Presiden (Jokowi) memberikan atau mendorong bantuan humanitarian agar rakyat Ukraina yang sedang kesulitan saat ini dapat terbantu,” tambah dia.

Sementara itu Wakil Ketua Verkhovna Rada Ukraina (Parlemen Ukraina) Olena Kondratiuk menyampaikan rasa terimakasihnya dari rakyat, parlemen, hingga Presiden Ukraina kepada masyarakat dan Pemerintah Indonesia atas dukungan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Olena menambahkan pertemuan dengan NasDem juga turut membahas berbagai bidang untuk kerjasama antara Ukraina dan Indonesia baik antar partai dan antar parlemen. Pihaknya melihat kerjasama di antara kedua pihak bisa berkembang ke depannya.

“Kami tertarik untuk mendalami kerjasama terutama di bidang perdagangan, ekonomi, maupun sosial, edukasi dan pertukaran mahasiswa. Kami juga bertukar pendapat untuk kerjasama di bidang informasi melawan disinformasi dan keamanan informasi,” kata dia.

Delegasi Parlemen Ukraina tiba di NasDem Tower sekitar pukul 15:00 WIB. Rombongan juga berkesempatan berkeliling dan melihat langsung berbagai fasilitas yang ada di NasDem Tower mulai dari ruang kerja Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem hingga Panglima Itam Library of NasDem.

Rombongan juga diperkenalkan dengan sederet tokoh pahlawan nasional Indonesia yang patung dan foto-fotonya terpampang di NasDem Tower hingga mendengarkan suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi. (WH)

Delegasi Parlemen Ukraina diwakili oleh Wakil Ketua Verkhovna Rada Ukraina (Parlemen Ukraina) Olena Kondratiuk dan Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri dan Kerja Sama Antarparlemen, Oleksandr Merezhko.

Hadir pula Duta Besar Republik Ukraina untuk Republik Indonesia, H.E. Dr. Vasyl Hamianin.

Delegasi Parlemen Ukraina tiba sekitar pukul 15:00 WIB dan diterima langsung Sekjen DPP NasDem, Johnny G. Plate dan Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Martin Manurung, Sekretaris Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Sondang Tampubolon serta sejumlah pengurus DPP NasDem lainnya.

“Ibu Olena Kondratiuk tadi menyampaikan bagaimana kita antara dua negara terus membangun hubungan yang baik, kami berharap agar perang yang terjadi di Ukraina dapat segera berakhir dan penyelesaian dapat dilakukan melalui penyelesaian damai,” kata Johnny G Plate.

NasDem menurut Johnny sangat memahami bagaimana sulitnya masyarakat Ukraina di tengah situasi perang yang dahsyat. Namun menurut dia akan selalu ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik dan NasDem menurut dia mendapat tawaran untuk ikut ambil bagian dalam rebuilding pembangunan kembali Ukraina.

“Kerjasama antara Indonesia dan Ukraina di berbagai bidang, di bidang investasi, di bidang teknologi informasi, di bidang talenta digital, di bidang infrastruktur digital, di bidang perdagangan dan industri dan di berbagai bidang,” kata dia.

Johnny melanjutkan NasDem terus mendukung perjuangan agar pedamaian dunia selalu dikedepankan melalui dialog dan diplomasi. Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak juga saling mendorong terjalinnya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Ukraina baik itu di sektor industri, perdagangan, maupun investasi.

“Pada prinsipnya pertemuan ini untuk membangun relasi dan hubungan yang lebih dekat antara Indonesia dan Ukraina antara Partai NasDem dengan rekan-rekan partai yang saat ini sudah bersatu di Ukraina,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Johnny, NasDem akan mendorong hasil diskusi dan pemikiran-pemikiran dalam pertemuan tersebut untuk ditindaklanjuti melalui diteruskan kepada kementerian terkait.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Verkhovna Rada Ukraina (Parlemen Ukraina) Olena Kondratiuk menyampaikan rasa terimakasihnya dari rakyat, parlemen, hingga Presiden Ukraina kepada masyarakat dan Pemerintah Indonesia atas dukungan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Olena menambahkan pertemuan dengan NasDem juga turut membahas berbagai bidang untuk kerjasama antara Ukraina dan Indonesia baik antar partai dan antar parlemen. Pihaknya melihat kerjasama di antara kedua pihak bisa berkembang ke depannya.

Pihaknya kemudian turut mengundang semua perusahaan Indonesia yang tertarik dengan pasar Ukraina dan tertarik menjalin kerjasama dengan Ukraina di bidang investasi maupun di bidang lain untuk berinvestasi dan bekerjasama dengan Ukraina.

“Kami tertarik untuk mendalami kerjasama terutama di bidang perdagangan, ekonomi, maupun sosial, edukasi dan pertukaran mahasiswa. Kami juga bertukar pendapat untuk kerjasama di bidang informasi melawan disinformasi dan keamanan informasi,” demikian kata dia.

(WH)

Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Martin Manurung mengatakan dalam kunjungan persahabatan itu akan dihadiri Wakil Ketua Verkhovna Rada Ukraina (Parlemen Ukraina) Olena Kondratiuk dan Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri dan Kerja Sama Antarparlemen, Oleksandr Merezhko.

Selain itu, kata dia juga akan hadir Duta Besar Republik Ukraina untuk Republik Indonesia, H.E. Dr. Vasyl Hamianin dan Penasihat Diplomatik untuk Wakil Ketua Verkhovna Rada Ukraina, Kateryna Shydenko.

Kunjungan tersebut rencananya juga akan diterima langsung oleh Sekjen DPP NasDem Johnny G Plate (Menkominfo RI), Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem Martin Manurung (Anggota DPR RI), serta Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP NasDem Charles Meikyansah (Anggota DPR RI) dan Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Garda Pemuda NasDem (GPND) Rian Umbara Firmansyah (Anggota DPR RI).

Martin menerangkan kunjungan tersebut merupakan momentum dalam membangun jembatan dan peluang jaringan antara anggota parlemen Ukraina dengan partai politik di Indonesia serta memperkuat kolaborasi lebih lanjut baik di tingkat bilateral maupun dalam bingkai internasional.

“Kami informasikan bahwa delegasi parlemen Republik Ukraina bersama Duta Besar Ukraina untuk RI akan berkunjung ke DPP Partai NasDem. Kunjungan dalam rangka membina persahabatan menjelang KTT G20,” demikian kata Martin.

(WH)

Ungkapan bela sungkawa tersebut disampaikan langsung Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Martin Manurung, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/9).

Menurut Martin, selama lebih dari 70 tahun mendiang Ratu Elizabeth II telah mencontohkan kepemimpinan tanpa pamrih dan terus melayani publik dengan prima.

“Atas nama Partai NasDem, kami ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada Keluarga Kerajaan dan rakyat Persemakmuran selama masa duka yang penuh tantangan ini,” kata Martin.

Martin melanjutkan, Yang Mulia Ratu Elizabeth II di mata dia merupakan seorang pemimpin yang luar biasa dan menghabiskan masa hidupnya untuk membangun bangsa dan rakyatnya.

“Yang Mulia Ratu Elizabeth II adalah seorang pemimpin yang luar biasa dan menghabiskan masa hidupnya untuk membangun bangsa dan rakyatnya,” ujarnya.

Menurut Martin mendiang Ratu Elizabeth II akan terus diingat sebagai pendukung zaman kita, dan warisannya akan tampak besar di halaman sejarah Inggris dan kisah dunia kita.

“Selama 70 tahun menjabat sebagai Kepala Negara, Yang Mulia Ratu Elizabeth II bekerja tanpa lelah dan memimpin Inggris dengan cara terbaik, memastikan pertumbuhan dan kemakmuran transformasional bangsanya,” pungkas dia.

(WH)

Delegasi NasDem diwakili Ketua Bidang Hubungan Internasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Martin Manurung, Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Garda Pemuda NasDem (GPND) Rian Umbara Firmansyah, dan Sekretaris Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Sondang Tampubolon serta Ketua NasDem Malaysia, Tengku Adnan.

SDGs merupakan Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan.

“Pada konferensi ini hadir anggota parlemen dari 10 negara dan merupakan pertemuan pertama setelah dua tahun Pandemi Covid-19,” kata Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Martin Manurung dalam keterangannya, Kamis (25/8).

Martin yang juga menjadi Keynote Speech pada forum tersebut menjelaskan, NasDem menawarkan berbagai gagasan dalam rangka mengangkat kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.

“Kami bertukar pikiran tentang kebijakan-kebijakan tiap negara untuk memerangi kemiskinan, pangan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, sanitasi dan air bersih, energi, pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, industri dan infrastruktur, kesenjangan, lingkungan hidup, keadilan dan perdamaian,” kata dia.

Dalam forum tersebut Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Garda Pemuda NasDem (GPND) Rian Umbara Firmansyah juga menjabarkan capaian dan tantangan Indonesia dalam rangka semangat mengakselerasi tujuan SDGs dapat terwujud pada tahun 2030.

“Kami saling berbagi informasi seputar capaian Indonesia dalam mengimplementasikan SDGs dan tantangannya, termasuk peran partai politik dan parlemen di dalam mendorong akselerasi SDGs yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030,” pungkas dia.

Dalam tantangan dunia pasca Pandemi ini NasDem menyoroti beberapa hal diantaranya perang dan ketegangan antar negara, kemudian krisis pangan dan energi, kemiskinan dan pengangguran hingga stabilitas politik.

Kemudian direspon dalam forum tersebut diantaranya dukungan untuk sektor produktif dan perempuan, ketahanan pangan dengan menanam yang bisa tumbuh di dalam negeri, transformasi ke energi alternatif, menciptakan lapangan kerja hingga mendukung dialog dan kerja sama internasional.

Pada konferensi tersebut juga menyediakan platform untuk peluncuran SocDem Asia dan Kemitraan SDP dalam Membangun Kapasitas SocDem Asia dalam Memajukan SDGs.

Melalui kemitraan ini, partai-partai anggota SocDem Asia akan melibatkan anggota parlemennya dalam diskusi kebijakan dan pejabat terpilih lokalnya tentang implementasi SDGs di akar rumput dan akan berbagi pengetahuan serta pengalaman praktis dalam mewujudkan SDGs. (WH)

“Hari ini kami sangat gembira dari Partai NasDem kedatangan sahabat kami dari Partai Sosial Demokrat Denmark yang juga merupakan partai yang sedang memerintah di Denmark dan antara NasDem dan Partai Sosial Demokrat ini memiliki kedekatan dan berada pada suatu jaringan yang sama Progressive Alliance,” kata Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Martin Manurung.

Dalam pertemuan tersebut SocDem Asia diwakili oleh Marlon dan SDP diwakili oleh Marianne Hansen.

Hadir pula Sekretaris Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Sondang Tampubolon, Anggota Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Putri Bilanova, Damianus Bilo, Wakil Ketua Garda Pemuda NasDem, Rian Umbara Firmansyah dan perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta, Hendi Pradesta.

Martin yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu melanjutkan pihaknya juga bertukar pikiran bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dan Denmark khususnya pasca Pandemi Covid-19 ini.

“Karena memang kita menghadapi satu situasi global yang tidak mudah juga dan sekarang juga Denmark sama-sama menghadapi situasi yang sama sehingga kita perlu tukar pengalaman bagaimana Denmark menghadapi kondisi global sekarang,” kata dia.

Selain itu menurut Martin dalam pertemuan itu juga membahas potensi ke depan bagaimana meningkatkan peran dan kerjasama dalam perdamaian dunia.

“Karena kita tahu sekarang ada perang juga di Rusia dan Ukraina dan bagaimana kita harus bersama-sama mempromosikan kerja sama antar negara dialog yang lebih baik dan juga terus menerus mendukung proses perdamaian untuk dunia ke depan yang lebih aman lagi,” kata Martin.

Senada dengan Martin, Perwakilan SDP, Marianne Hansen mengatakan pihaknya melihat jauh ke depan dalam rangka memperkuat kerjasama terbaik dengan jaringan dan anggota Social Democracy. (WH)

Kunjungan tersebut diterima langsung Ketua Bidang Hubungan Internasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Martin Manurung.

Dalam pertemuan itu SocDem Asia diwakili oleh Marlon dan SDP diwakili oleh Marianne Hansen.

Hadir mendampingi Martin, Sekretaris Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Sondang Tampubolon, Anggota Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Putri Bilanova, Damianus Bilo, Wakil Ketua Garda Pemuda NasDem, Rian Umbara Firmansyah dan perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta, Hendi Pradesta.

Martin menyebutkan, partainya sangat gembira mendapat kunjungan dari sahabat lamanya dari Partai Sosial Demokrat Denmark yang saat ini sedang memerintah di Denmark.

“Dan antara NasDem dan Partai Sosial Demokrat ini memiliki kedekatan dan berada pada suatu jaringan yang sama Progressive Alliance,” kata Martin.

Pada kesempatan yang sama delegasi SDP, Marianne Hansen menuturkan pihaknya merasa terhormat dapat berkunjung ke NasDem Tower. Menurut dia NasDem Tower menjadi salah satu gedung partai terbesar yang pernah disambangi.

Delegasi SocDem Asia dan SDP tiba di Jakarta pada Selasa (16/8) dan berkesempatan mengunjungi Kampus Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Selain itu juga turut mengikuti peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di ABN NasDem, Rabu (17/8).

Perwakilan SocDem Asia dan SDP Denmark juga mendapat kesempatan melakukan NasDem Tower Tour sebelum melakukan pertemuan resmi dengan Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem. (WH)

“Semua negara memang lagi banyak masalah. Bahkan, dalam sejarah, banyak terjadi negara gagal. Kita (Indonesia) belum, kita masih tertata dengan baik dan bagus,” ungkap Martin Manurung dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/7).

Negara yang baru mengalami kebangkrutan adalah Sri Lanka. Kebangkrutan karena gagal membayar utang luar negeri senilai 51 miliar dolar AS (Rp 764,79 triliun). Sri Lanka juga kehabisan stok dolar, sehingga tidak mampu membiayai impor barang-barang pokok termasuk BBM, akibatnya berbagai harga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Wakil Ketua Komisi VI DPR ini menegaskan jika posisi Indonesia tidak akan seperti Sri Lanka karena sistem perekonomian Indonesia masih cukup baik untuk mengantisipasi berbagai gejolak ekonomi global.

“Indonesia masih bagus, masih jauh (dari kebangkrutan),” tegas Martin.

Agar Indonesia tetap kokoh menghadapi situasi yang serba sulit, jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengajak kepada seluruh pihak agar menjaga bangsa dengan menunjukkan sikap yang taat pajak serta kondusifitas keamanan dalam negeri.

“Kita harus sama-sama saling jaga, jangan mau di adu domba. Jangan mau ribut sesama kita sendiri karena akan berdampak buruk,” katanya.

Politisi kelahiran 31 Mei 1978 ini mencontohkan Sri Lanka yang mengalami kebangkrutan karena rakyatnya sudah tidak percaya dengan pemimpinnya. Akibatnya, rakyat bergejolak dan menurunkan pemerintahan.

“Supaya kita tidak seperti Sri Lanka, kita harus tenang, jangan mudah terprovokasi dan juga kita harus jaga negara kita ini,” tandas Martin.

Sebagai data, lembaga kajian ekonomi, Visual Capitalist melakukan survei mengenai situasi perekonomian berbagai negara. Hasilnya, ada 25 negara di dunia terancam mengalami kebangkrutan.

Ke 25 negara yang terancam kebangkrutan versi Visual Capitalist yakni El Salvador, Ghana, Tunisia, Pakistan, Mesir, Kenya, Argentina, Ukraina, Bahrain, Namibia, Brasil, Angola, Senegal, Rwanda, Afrika Selatan, Costa Rika.

Negara selanjutnya adalah Gabon, Moroko, Ekuador, Turki, Republik Dominika, Ethiopia, Colombia, Nigeria dan Meksiko. (RO/RN)