Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Kongres ke III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (25/8) malam.

Presiden kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 itu mengatakan secara pribadi memang memiliki sejarah dan cerita panjang bersama Surya Paloh dan Partai NasDem. Hubungan baik itu kata dia dimulai sejak tahun 2014.

“Saya ingat betul NasDem saat itu adalah partai pertama yang mendeklarasikan saya dalam pencalonan sebagai calon presiden. Kemudian tahun 2019 NasDem juga kembali mencalonkan saya dengan dukungan tanpa mahar, politik tanpa mahar itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di negara kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Selain itu dia menambahkan dari sekian banyak pimpinan partai politik di tanah air, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh lah yang paling banyak bertemu dengannya untuk bertukar pikiran akan gagasan masa depan Bangsa Indonesia.

Meski di Pemilu 2024 kata dia sempat berbeda jalan dengan NasDem, ada yang mengusung perubahan dan ada yang mengusung keberlanjutan, namun menurut dia itu merupakan hal yang wajar dalam perjalanan politik tanah air. Dia meyakini semua itu memiliki cita-cita yang sama yakni menggapai Indonesia Emas di 2045.

Pasalnya kata Jokowi dengan Paloh dia bisa sangat memahami dan bisa saling mengerti mengenai perbedaan apalagi hubungannya dengan Paloh diakui dia sangat natural, nyata dan apa adanya.

“Terimakasih Bang Surya, Pak Surya Paloh terimakasih dan terimakasih juga saya ucapkan untuk Partai NasDem, karena 2014, 2019 mulai pencalonan setelah terpilih dan dalam menjalankan pemerintahan dalam sepuluh tahun ini saya sangat merasa didukung penuh oleh Partai NasDem,” kata dia.

(WH)

Dalam munajat yang berlangsung Sabtu (24/8) itu dihadiri jajaran pengurus DPP Partai NasDem antara lain Lestari Moerdijat, Rachmat Gobel, dan Charles Meikyansah serta pengurus lainnya.

Dalam unggahan Instagram resminya Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari Moerdijat mengatakan doa bersama dan pemotongan tumpeng merupakan agenda rutin tiap kali NasDem menggelar hajatan akbar.

“Semoga seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan nantinya memberikan sumbangsih pemikiran yang diharapkan dalam kerja kolektif membangun negeri Indonesia tercinta,” kata dia.

Sebagai informasi Kongres ke III Partai NasDem bakal dihadiri puluhan ribu kader NasDem. Mereka semua nantinya, akan diminta untuk menggodok sejumlah rekomendasi program aksi ke depan dan juga pemilihan Ketua Umum Partai NasDem. (WH)

Tenaga Ahli Wakil Ketua DPR-RI/Korinbang

Mencari calon pemimpin yang berkualitas dan mumpuni itu bukanlah semudah membuka telapak tangan. Prosesnya panjang dan harus penuh kehati-hatian. Hal inilah terlihat ketika Partai NasDem mengumumkan tiga nama bakal calon presiden yang diumumkan Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh, dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Jumat (17/6) lalu.

Rakernas NasDem 2022 adalah proses awal dimulainya regenerasi calon pemimpin internal partai dan juga suatu proses dalam menyiapkan calon pemimpin nasional mendatang yang berasal dari internal Partai NasDem.

Proses ini harus benar-benar dimanfaatkan para kader NasDem untuk menunjukkan kualitas dan integritas masing-masing agar suatu saat pemimpin-pemimpin nasional di masa mendatang di republik tercinta ini berasal dari internal Partai NasDem.

Tahapan proses ini sudah terlihat jelas dari keinginan perwakilan dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Indonesia Partai NasDem dengan adanya calon presiden 2024 berasal dari internal partai. Kita sebut saja nama-nama seperti Rachmat Gobel, Prananda Paloh, Lestari Moerdijat, Ahmad Ali, hingga Syahrul Yasin Limpo adalah yang paling banyak disebut untuk dicalonkan sebagai capres mendatang dari internal partai.

Walaupun pada akhirnya ketum mengumumkan capres dari Partai NasDem adalah: Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo, bukan artinya menutup peluang capres dari internal partai. Namun justru memberikan dorongan agar mempersiapkan diri mulai sekarang, karena waktu masih panjang dan banyak kesempatan untuk mempersiapkan diri meningkatkan integritas dan kapabilitas masing-masing. Jika tidak untuk 2024, masih ada lima tahun berikutnya dan seterusnya.

Proses yang dilakukan Ketum Surya Paloh untuk mencari dan mendapatkan generasi penerus internal partai dan calon pemimpin nasional yang berbobot, berprestasi dan berdedikasi itu adalah dalam upaya mendorong meritokrasi politik.

Surya Paloh tidak sedang dalam mempersiapkan membentuk dinasti politik di internal partai. Walaupun hal itu bisa ia lakukan. Namun itu bukan tujuannya. Walaupun toh dimanapun di dunia ini termasuk di Indonesia dinasti politik itu tidak dilarang dan sah – sah saja.

Inti dari rencana besar regenerasi di Partai NasDem adalah bagaimana mencari kader – kader yang berprestasi dan memiliki kemampuan yang banyak memberikan manfaat bagi partai baik dari segi loyalitas, profesionalitas, kinerja, dan prestasi bukan berdasarkan koneksinya dalam partai.

Inilah yang disebut meritokrasi politik. Sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan untuk meraih suatu jabatan tertentu baik dalam partai maupun pemerintahan.

Hal ini juga dipertegas dengan pernyataan Ketua DPP NasDem Willy Aditiya yang menyatakan kekuatan NasDem terletak pada caleg, bukan pada elektabilitas partai. Ia menegaskan kekuatan NasDem terletak pada individunya.

Meritokrasi politik telah berlangsung ratusan lampau bahkan telah diaplikasi sejak zaman dinasti Utsmani dimana ketika itu telah dilakukan seleksi ketat orang-orang pilihan dalam upaya menaklukkan Eropa.

Contoh lain adalah meritokrasi Jepang yang telah ada sejak restorasi Meiji. Ketika itu pemimpin Jepang melihat perlunya memberikan beasiswa ke luar negeri bagi siswa yang berprestasi agar dapat berlangsungnya regenerasi kepemimpinan pada masa berikutnya di negeri matahari tersebut.

Dari negeri jiran Singapura meritokrasi politik tengah berlangsung dengan mempersiapkan tongkat estafet kepemimpinan dari Perdana Menteri Lee Hsien Loong kepada generasi berikutnya yang disebut generasi keempat (4G).

PM Lee Hsien Loong, Senin (6/6) lalu menunjuk Menteri Keuangan, Lawrence Wong, sebagai wakil perdana menteri yang baru, dan merupakan rangkaian persiapan regenerasi kepemimpinan mendatang.

Salah satu  yang membuat kembalinya Mahathir Mohamad mencalonkan dirinya sebagai Perdana Menteri Malaysia dan memenangkan pemilu Mei 2018 adalah gagalnya meritokrasi politik di negeri itu. Kekecewaan Mahathir adalah ternyata para calon yang ia gadang-gadang sebagai calon pemimpin mendatang Malaysia, tidak memenuhi kriteria sebagai pemimpin yang berintegritas tinggi.

Meritokrasi politik di Indonesia

Indonesia tercatat pernah menerapkan meritokrasi politik di era pemerintahan Sutan Sjahrir (1945-1947). Ketika itu menerapkan sistem meritokrasi dalam memilih menteri-menteri yang ahli dan berkualitas di bidangnya.

Bahkan dalam kabinet Ir Juanda (1957-1959), beliau menerapkan meritokrasi melalui Zaken Cabinet.

Ketika menjabat sebagai presiden Republik Indonesia ketiga menggantikan presiden Soeharto yang mengundurkan diri, presiden B.J. Habibie pernah berusaha menerapkan pola dan sistem yang mengarah kepada meritokrasi dalam pemerintahan Indonesia.

Kita masih ingat ketika mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, yang tampil sebagai keynote speaker dalam kuliah umum di Rakernas NasDem, Jumat (17/6) lalu, beliau mengatakan rakyat harus jeli memilih calon pemimpin negara dengan melihat rekam jejak yang dimilikinya.

Menurut Mahathir rekam jejak ini sangat penting karena nantinya jika si calon pemimpin terpilih ia harus memahami kebutuhan masyarakat dan harus memiliki empati.

Ini jelas tergambar bahwa mencari pemimpin bangsa kita harus jeli dan teliti terhadap track record yang dimilikinya. Melalui apa? Salah satunya adalah meritokrasi politik. Jika Partai NasDem serius ingin para kader internal muncul di permukaan percaturan nasional maka meritokrasi politik harus dimulai sekarang.

Meritokrasi politik adalah upaya kepada mencari orang-orang yang berprestasi dan memiliki kemampuan yang banyak memberikan manfaat baik kepada partai maupun bangsa dan negara.

Namun, bukan berarti dengan sistem meritokrasi politik ini tidak memberikan kesempatan kepada orang-orang yang tidak berprestasi dan berpendidikan cukup untuk memimpin partai maupun menjadi calon pemimpin nasional mendatang. Lebih baik kita menyiapkan dari sekarang daripada kita lambat melakukan regenerasi kepemimpinan partai atau tidak melakukan sama sekali.

Tenaga Ahli Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel/Korinbang

Salah satu momen penting dalam Rapat Kerja Nasional NasDem 2022 yang ditunggu – tunggu para kader peserta rakernas, selain pengumuman nama-nama calon presiden 2024 mendatang, adalah kuliah umum Tun dr. Mahathir bin Mohamad, Jumat (17/6).

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu menjadi tamu kehormatan dan menjadi keynote speaker di acara yang dipandu Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G. Plate dan Ketua DPP Partai NasDem, Martin Manurung.

Ketika terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia Mei 2018, Mahathir yang populer dipanggil dr. M, membuat sejarah sebagai pemimpin negara tertua di dunia (92 tahun, 304 hari), disusul oleh Ratu Elizabeth II (92 tahun, 19 hari). Ia juga tercatat pernah menjadi perdana menteri terlama di Malaysia, yaitu mulai tahun 1981 hingga 2003.

Walaupun beberapa kalangan menyebutnya sebagai salah satu sosok otoriter karena menggunakan undang-undang keamanan kontroversial untuk mengunci lawan politiknya, di bawah kepemimpinan Mahathir, Malaysia mengalami perkembangan ekonomi yang pesat pada 1990-an.

Mahathir adalah negarawan yang amat disegani, memiliki kharisma dan gagasan politik yang mumpuni membuatnya disegani dan dikenal luas di seluruh dunia.

Tidak beralasan jika NasDem mengundangnya memberikan kuliah umum yang dapat menginspirasi dan memotivasi lebih dari 7.000 kader seluruh Indonesia yang hadir menyesaki gedung Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta.

Pertemanan antara Mahathir Mohamad dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sendiri telah berlangsung lama lebih dari 40 tahun.

Ini dipertegas Surya Paloh ketika memberikan kata sambutannya, dengan mengatakan Mahathir Mohamad adalah sahabat lamanya dan undangan untuk memberikan kuliah umum dalam rakernas NasDem dijawab langsung tidak lebih dari 2×24 jam.

Paloh menegaskan Mahathir adalah seorang patriotik, dan tokoh kebangsaan Malaysia dan dunia.

Ketika akan memulai kuliah umum yang disampaikan dalam bahasa Melayu, rupanya dr. M menyadari ada sedikit perbedaan makna dengan bahasa Indonesia, untuk itu ia minta maaf jika ada kejanggalan dan kata yang lucu terdengar oleh peserta rakernas.

“Terlebih dahulu saya juga sedar bahawa mungkin antara perkataan yang saya guna agak janggal dan lucu pada pendengaran saudara-saudari. Tapi perbedaan ini saya pasti tidak besar seperti hadirin semua tahu bahawa asasnya-bahasa, budaya, adat resam dan nilai-nilai kita berasal dari rumpun yang sama,” kata Mahathir dalam bahasa Melayu yang disambut tepuk tangan meriah para kader NasDem. 

Dalam paparan kuliah umum dengan tema “Kepimpinan Nasional dan Kemajuan Negara”, Mahathir Mohamad memulai di bagian pertama pidatonya, langsung menohok ke pokok utama dari tema pidatonya yang secara tegas mengatakan, dalam sistem demokrasi kontemporer sebuah negara, rakyat harus jeli memilih calon pemimpin negara dengan melihat rekam jejak yang dimilikinya.

Menurut Mahathir rekam jejak ini sangat penting karena nantinya jika si calon pemimpin terpilih ia harus memahami kebutuhan masyarakat dan harus memiliki empati.

“Pemimpin itu adalah penyambung lidah rakyat dan harus membela kepentingan rakyat dan sistem demokrasi membawa masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat berdasarkan pilihannya,” sambung Mahathir.

Mahathir yang tutur katanya masih terdengar jelas dalam usia mendekati 100 tahun itu menambahkan, terpenting apa yang harus dilakukan seorang calon pemimpin negara adalah rasa tanggung jawab kepada masyarakat dan tidak memihak suatu kelompok manapun, karena kepemimpinan nasional harus berada di atas semua golongan dan butuh keberanian serta bekerja demi kepentingan rakyat dan negara.

Ia sendiri mengakui, ketika masih menjabat sebagai perdana menteri Malaysia, kadang melakukan keputusan yang tidak populer. Namun, keputusan tepat dan cepat segera ia lakukan karena jika tidak, akan ada penyakit lain yang lebih parah diderita rakyat dan negara.

“Kita perlu remedi. Penyakit yang parah itu perlu diamputasi untuk menyelamatkan bagian tubuh yang lain,” jelas Mahathir.

Ketika ia melanjutkan pidatonya dalam kalimat bahasa Melayu, dengan mengatakan kepemimpinan yang terpilih harus diberi peluang untuk memberi fokus kepada pembangunan nasional dan tidak terganggu dengan isu-isu politik. Ini memberikan kematangan berpolitik di pihak yang menang dan tewas, peserta rakernas NasDem dari seluruh Indonesia tertawa dengan kalimat ‘tewas’ yang disebutkan, dalam bahasa Indonesia artinya adalah mati secara mengenaskan (dalam perang, bencana, kecelakaan dan sebagainya). Sedangkan yang dimaksud Mahathir Mohamad dengan kalimat ‘tewas’ adalah kalah.

Di bagian lain isi pidatonya, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, memuji keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam memimpin Indonesia, karena sukses menjalankan program-program pembangunan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Indonesia – kata Mahathir – di bawah kepemimpinan Pak Jokowi sedang berjalan di atas landasan yang sewajarnya, Surya Paloh dan NasDem turut berperan dalam pembangunan di Indonesia yang membawa pembangunan yang tercapai.

Dalam sesi tanya jawab dengan kader NasDem di kuliah umum tersebut, Tun Mahathir Mohamad tidak lupa menyemangati para kader muda agar memiliki semangat kebangsaan seperti yang ia lakukan ketika berusia 17 tahun dan masih sebagai mahasiswa kedokteran.

Ia juga mendorong kader perempuan memiliki peran strategis dalam politik, dan mendapatkan komposisi politik yang sama dengan kader laki-laki.

“Dalam komposisi politik jika tidak dimanfaatkan secara baik, maka politisi perempuan akan kekurangan separuh tenaga buat negara,” kata Mahathir.

Kepada para kader NasDem ia menjelaskan tentang bukunya yang berjudul The Malay Dilemma dimana dalam buku tersebut ia membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa kebangsaan yang tinggi kepada kaum muda Melayu untuk lebih maju dalam bidang pendidikan dan teknologi.

“Buku tersebut sempat dianggap kontroversial dan dianggap lebih fokus kepada golongan Melayu, karena memang ketika itu anak muda Melayu tertinggal dalam segala aspek, ini perlu dorongan yang kuat agar mengejar ketertinggalan tersebut,” jelas Mahathir.

Mahathir tiba di Bandara Soekarno Hatta disambut oleh para petinggi Partai NasDem. Diantaranya Rachmat Gobel, Johnny G. Plate, dan Martin Manurung, Jumat (17/6) dan langsung menuju NasDem Tower yang merupakan kantor DPP NasDem guna mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Surya Paloh.

Mahathir Mohamad pun menyempatkan diri melakukan sholat Jumat berjamaah di  auditorium utama NasDem Tower, Gondangdia Lama, Jakarta Pusat.

“Tim juri seragam tidak mudah loh menentukan sang juara. Banyak yang harus kami pertimbangkan salah satunya kepatuhan, kepatutan dan kreativitas dalam berbusana,” kata salah satu Dewan Juri dalam lomba tersebut, Lusyani Suwandi ketika dihubungi nasdem.id dari Jakarta, Senin (20/6).

Dalam lomba yang menjadi side event Rakernas NasDem 2022 itu DPW NasDem Sulawesi Selatan terpilih menjadi juara pertama, disusul DPW NasDem Jateng di peringkat kedua dan DPW NasDem Bengkulu di posisi ketiga.

“Selamat kakak-kakak sekalian. Sampai lomba berikutkan ya dan yang penting hasilnya langsung terasa hampir 100% warna seragam sudah midnight blue, dengan logo warna yang sesuai ketentuan,” tambah politisi cantik asal Pangkal Pinang itu.

Lusy menambahkan, lomba kepatuhan berseragam itu memang tujuan awalnya adalah untuk keserasian dan keseragaman kader NasDem dalam menggunakan tone warna yang senada. Okky Asokawati, Lusyani Suwandi, Tita Syahrul, Chossylatu dan Arief Suditomo didaulat menjadi dewan juri pada ajang tersebut.

“Nah Bapak kita kan sudah punya NasDem Tower jadi pingin semuanya rapih indah, makanya dibuat lomba ini karena kalau rapi dan indah kan sesuai dengan NasDem Tower jadi dibikinlah lomba ini dengan total hadiah 1 miliar, 500 juta untuk juara 1, 300 juta untuk juara dua dan 200 juta untuk juara tiga,” tambah Lusy.

Lusy yang juga Ketua Bidang Lingkungan Hidup DPP NasDem itu menambahkan, para kader dari berbagai daerah sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti ajang tersebut mulai dari mencari warna dan bahan hingga mendatangkan desainer dari ibukota ke daerah masing-masing.

Dalam menentukan pemenang kata Lusy meliputi berbagai aspek penilaian mulai dari inovasi, kreativitas hingga perpaduan unsur budaya daerah dalam menggunakan seragam pada acara Rakernas NasDem lalu.

“Jadi kreativitas itu misalnya mereka jalannya tuh kaya orang-orang yang sedang catwalk atau mereka pakai dulu tari-tarian dulu gitu kan macam-macam variasi itu semua dinilai. Itu juga kreativitas namanya kita sebutnya kreativitasnya dinilai juga,” kata dia.

Para dewan juri pun lanjut Lusy, dibuat kagum lantaran antusias dan kreativitas para kader NasDem sangat luar biasa dalam mengikuti lomba tersebut.

“Karena pendapat lima orang dewan juri itu kan beda-beda ya jadi kita tuh juga sampai jam 1 pagi kita masih melakukan penilaian dan akhirnya kita ambil keputusan bulat besoknya kita ngecek-ngecek acara mereka berperilaku dalam berseragam terus kita lihat memang warnanya itu memang hampir sama 99 persen sudah cocok dengan yang kita harapkan,” kata Lusy.

(WH)

“Betapa saya bisa merasakan antusiasme, keinginan, spirit, sungguh membesarkan hati saya terhadap saudara-saudara peserta Rakernas semuanya. Ini adalah modal kita, sebuah modal yang cukup berarti untuk kita berjalan,” kata Surya di penutupan Rakernas Partai NasDem, Jumat (17/6).

Surya menyebut, suasana Rakernas NasDem kali ini merupakan paling heboh dalam perjalan partai politik di negeri ini. Ia mengapresiasi Organizing Committee dan Streering Committee yang bekerja optimal dalam menyukseskan gelaran Rakernas NasDem 2022.

Sebagai institusi partai politik yang akan mengikuti kompetisi di tingkat nasional, Surya menegaskan NasDem perlu menggerakkan potensi dan kemampuan yang ada di dalam diri keluarga besar Partai NasDem sebagai modal utama.

“Maka betapa berbesar hatinya saya, yang terus menerus saya upayakan untuk saya lakukan dan diikuti oleh saudara-saudara semuanya, yaitu ajakan untuk terus membesarkan hati. Inilah NasDem,” tambah dia.

Surya berharap, suasana kebatinan dan kejujuran yang senada seirama antara perkataan dan perbuatan dalam menjalani kehidupan menjadi kekuatan NasDem.

“Energi positif seperti inilah yang saya yakini akan memberikan arti ketika kita ikut memberikan kontribusi pemikiran-pemikiran kepada masyarakat,” tandasnya.

Orang nomor satu di Partai NasDem itu juga menegaskan, gerakan perubahan yang digagas NasDem menjadi kunci dalam memberikan arti pada kehadiran NasDem di tengah kehidupan masyarakat. Arah angin sejalan dengan keinginan NasDem membawa perubahan di masyarakat.

“Partai ini terus bergerak membawa politik gagasan yang ada, diiringi dengan niat baik. Kalau kita mau menang bekerjalah dengan kejujuran hati,” ucap Surya.

Surya menegaskan akan terus menancapkan komitmennya bersama dengan keluarga besar NasDem untuk mendahulukan kepentingan nasional dibanding kepentingan NasDem itu sendiril.

“Saya harus berikhtiar sepenuh hati, harus jujur pada diri sendiri dan akal sehat saya apa yang terbaik bagi bangsa ini, bukan yang terbaik untuk NasDem semata-mata. Saya berjanji akan hal itu,” kata Surya.

Dia mengajak seluruh kader NasDem untuk dapat menangkap harapan masyarakat terkait estafet kepemimpinan nasional mendatang.

“Tetaplah kita dengan apa yang ada seperti kita hari ini. Kita bisa menjaga komunikasi pada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak secara lebih luwes. Buang itu praktik kesombongan, merasa paling hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri. Itu bukan NasDem,” kata dia.

Betapapun besar tantangan yang akan dihadapi ke depan, Surya tetap yakin apabila segala sesuatunya diawali dengan ketulusan, kejujuran dan niat yang baik untuk mengabdi kepada masyarakat maka semua akan meraih hasil terbaik.

“Ketika itu dimulai dari sebuah nawaitu, niat baik, keikhlasan, ketulusan, betapapun besar tantangan yang ada di depan, insyaallah kita akan bisa menghadapinya,” kata dia.

Surya melanjutkan, hingga hari ini NasDem masih berutang pada negeri ini untuk dapat mewujudkan komitmen NasDem dalam rangka membawa gerakan perubahan di Indonesia.

“Insyaallah kita akan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Pemilu 2024 adalah momentum yang amat sangat berharga bagi kita sebagai institusi partai politik,” kata dia.

Tidak pernah lupa Surya secara pribadi maupun Ketua Umum NasDem menyampaikan salam hangat kepada keluarga dari ribuan peserta Rakernas NasDem yang datang dari seluruh wilayah Tanah Air dan perwakilan luar negeri. Menurut dia, dukungan keluarga dan masyarakat merupakan kekuatan untuk terus melangkah. Dia juga menekankan semangat kesungguhan dan komitmen kader NasDem menjadi modal utama meraih kemenangan.

NasDem, kata Surya,  akan teguh pada komitmen dan pendiriannya sebagai partai yang konsisten mengawal pluralisme di Indonesia.

“Saya percaya kita punya semangat yang sama. Saya percaya kitalah benteng pluralisme Indonesia,” tegasnya.

(Dis/*)

“Suasana Rakernas ini merupakan ekspresi kita semuanya. Ini adalah Rakernas yang paling terheboh dalam perjalanan partai-partai politik di negeri ini,” kata Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh saat menyampaikan orasi politiknya.

Surya juga mengapresiasi seluruh kader dan relawan yang telah menyukseskan gelaran yang menghasilkan berbagai rekomendasi dan pemikiran-pemikiran untuk Indonesia ke depan, termasuk tiga nama bakal calon presiden di Pilpres 2024mendatang. Tiga nama itu masing-masing adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.

Tak lupa secara spesial Surya juga mengapresiasi jajaran Organizing Committe yang dinahkodai Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni berkat kepiawaiannya ikut menyukseskan gelaran Rakernas NasDem.

“Luar biasa jadi tidak salah kalau Organizing Committee sekali lagi saya ajak saudara-saudara berikan tepuk tangan,” kata Surya.

Sementara itu Ketua Organizing Committee Ahmad Sahroni berharap torehan pada Rakernas NasDem dapat terus dimatangkan dan dijaga semangatnya dalam rangka menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang.

“Rakernas ini dihadiri oleh 12 ribu kader dari Sabang Sampai Merauke, yang tidak hanya datang secara fisik, namun membawa jiwa dan semangat yang menggelora untuk terus membesarkan NasDem di wilayah masing-masing,” kata Sahroni.

Dijelaskan Sahroni, Rakernas yang berlangsung 15-17 Juni 2022, diisi dengan musyawarah, diskusi, dan bertukar pikiran tentang berbagai hal. Mulai dari peluang harapan target hingga tantangan yang dihadapi DPD dan DPW masing-masing daerah.

Selain itu pada side event Rakernas NasDem juga menampilkan berbagai parade kebudayaan dari setiap daerah dan juga pameran produk UMKM binaan NasDem dari Sabang sampai Merauke.

“Semua ini tak lain adalah bentuk komitmen dan kesungguhan kita untuk kejayaan Partai NasDem di Pemilu 2024,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Formula E itu.

Sahroni juga merasa bangga melihat optimisme dan semangat kader NasDem. Khususnya dalam memaparkan progres yang telah dicapai di DPD dan DPW

“Masing-masing ada yang sudah punya gedung baru dan banyak KTA yang sudah melebihi 100 persen. Semua memasang target hebat untuk terus memperkuat struktur yang akan menghasilkan kenaikan jumlah kursi di parlemen,” ucap Sahroni.

Rakernas dimulai dengan apel siaga Garda Pemuda NasDem dan diikuti oleh 3.000 orang. Kegiatan itu juga dilaksanakan pemberian mobil operasional pemenangan pemilu kepada 34 DPW NasDem se-Indonesia.

“Mobil untuk 34 provinsi yang telah dilangsungkan oleh Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Prananda Surya Paloh,” ujar Sahroni.

(WH)

“Partai ini terus bergerak membawa political gagasan yang ada, diiringi dengan niat baik. Kalau kita mau menang bekerjalah dengan kejujuran hati,” kata Surya dalam orasi politiknya saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (17/6).

Rakernas NasDem 2022 juga telah membidani lahirnya tiga nama bakal calon presiden (Bacapres) RI. Surya pun berjanji akan terus menancapkan komitmennya bersama dengan keluarga besar NasDem untuk mendahulukan kepentingan nasional dibanding kepentingan NasDem itu sendiri.

“Saya harus berikhtiar sepenuh hati, saya harus jujur pada diri saya sendiri dan akal sehat saya apa yang terbaik bagi bangsa ini bukan yang terbaik untuk NasDem semata-mata saya berjanji akan hal itu,” kata Surya.

Dalam kesempatan itu Surya juga mengapresiasi kemeriahan Rakernas NasDem yang menjadi gelaran terakbar di Indonesia. Dirinya pun mengajak seluruh kader NasDem untuk dapat menangkap harapan masyarakat terkait estafet kepemimpinan nasional mendatang.

“Tetaplah kita dengan apa yang ada seperti kita hari ini. Kita bisa menjaga komunikasi pada seluruh komponen masyarakat secara lebih bijak secara lebih luwes. Buang itu praktik kesombongan merasa paling hebat sendiri, merasa paling mantab sendiri, itu bukan NasDem,” kata dia.

Betapapun besar tantangan yang akan dihadapi ke depannya Surya tetap yakin apabila segala sesuatunya diawali dengan ketulusan, kejujuran dan niat yang baik untuk mengabdi kepada masyarakat maka semua akan meraih hasil terbaik.

“Ketika itu dimulai dari sebuah niat baik, keikhlasan, ketulusan. Betapapun besar tantangan yang ada di depan kita Insyaallah kita akan bisa menghadapinya,” ujar Surya.

Diakui Surya, NasDem hingga saat ini juga masih berhutang pada negeri ini untuk dapat mewujudkan komitmen NasDem dalam rangka membawa gerakan perubahan di Indonesia.

“Insyaallah kita akan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Pemilu 2024 adalah momentum yang amat sangat berharga bagi kita institusi partai politik,” katanya.

Surya juga menyampaikan salam hangat kepada keluarga dari ribuan peserta Rakernas NasDem. Menurut dia dukungan keluarga dan masyarakat merupakan kekuatan untuk terus melangkah. Dia juga menekankan semangat kesungguhan dan komitmen kader NasDem menjadi modal utama meraih kemenangan.

Kemudian Surya juga menegaskan bahwa NasDem akan teguh pada komitmen dan pendiriannya sebagai partai yang konsisten mengawal pluralisme di Indonesia.

“Saya percaya kita punya semangat yang sama. Saya percaya kitalah benteng pluralisme Indonesia,” ujar Surya Paloh.

(WH)

“Betapa saya bisa merasakan antusiasme keinginan spirit semangat sungguh membesarkan hati saya terhadap saudara-saudara peserta Rakernas semuanya. Ini adalah modal kita sebuah modal yang cukup berarti untuk kita berjalan,” kata Surya, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (17/6).

Surya menyebut suasana Rakernas NasDem merupakan Rakernas yang paling terheboh dalam perjalanan partai politik di Indonesia. Dia pun mengapresiasi Organizing Committe yang terus bekerja optimal dalam menyukseskan gelaran Rakernas NasDem 2022.

“Tapi bukan hanya itu pemikiran-pemikiran konsepsi pemikiran hingga melahirkan rekomendasi yang ada di tangan saya ini,” kata dia.

Sebagai institusi partai politik yang akan mengikuti kompetisi di tingkat nasional, Surya menegaskan NasDem perlu menggerakkan potensi dan kemampuan yang ada di dalam diri keluarga besar NasDem sebagai modal utama.

“Maka betapa berbesar hatinya saya yang terus menerus saya upayakan untuk saya lakukan dan diikuti oleh saudara-saudara semuanya yaitu ajakan untuk terus membesarkan hati inilah NasDem,” tambah dia.

Surya berharap suasana kebatinan dan kejujuran yang senada seirama antara perkataan dan perbuatan dalam menjalani kehidupan telah menjadi kekuatan NasDem, terutama dalam semangat kekitaan untuk terus saling membesarkan hati menjadi suasana kebatinan yang ada di Partai NasDem.

“Energi positif yang seperti inilah yang saya yakinin akan memberikan arti ketika kita ikut memberikan kontribusi pemikiran-pemikiran kita kepada masyarakat,” kata dia.

Di penghujung amanatnya, Surya juga membuka map hasil rekomendasi usulan bakal calon presiden dari seluruh provinsi di tanah air dan melahirkan tiga nama secara abjad. Masing-masing yakni Anies Baswedan, Muhammad Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo.

Map tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Steering Committee Rakernas NasDem Prananda Surya Paloh yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP NasDem kepada Ketum Partai NasDem, Surya Paloh.

“Tiga nama itu tentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh Ketua Umum dan pasti persyaratan yang diajukan oleh Partai NasDem. Rekomendasi Rakernas ini saya mewakili anggota steering committee menyerahkan kepada Ketua Umum,” kata dia.

Penutupan Rakernas NasDem juga berjalan meriah dengan berbagai parade budaya dan perlombaan sebagai cermin bahwa kader NasDem merayakan pesta demokrasi dengan suka cita dan kegembiraan.

(WH)

“Pertama, Anies Rasyid Baswedan, kedua Muhammad Andika Perkasa, ketiga Ganjar Pranowo,” kata Surya Paloh disambut riuh tepuk tangan peserta Rakernas yang hadir.

Surya menegaskan, dengan amanah Rakernas kali ini yang memutuskan dan menetapkan rekomendasi nama-nama bakal calon presiden yang akan diusung oleh Partai NasDem pada Pemilu 2024 mendatang. Dirinya optimis dengan semangat kekitaan, NasDem akan menancapkan semangatnya pada restorasi Indonesia.

 

“Dan saya mau menyatakan komitmen saya dan saya membutuhkan dukungan saudara-saudara semuanya dan saya akan buktikan, Insyaallah NasDem tidak salah, NasDem adalah pilihan yang terbaik,” kata Surya.

Suasana meriah dan penuh khidmat sangat terasa saat Surya akan membuka map berisi rekomendasi tiga nama tersebut. Surya menegaskan dari ketiga nama yang ada memiliki kualifikasi yang sama di mata dirinya sebagai Ketua Umum NasDem. Urutan nama dibacakan berdasarkan abjad.

“Tiga nama ini adalah pilihan saudara-saudara pilihan Rakernas saya harus mengingatkan tidak ada yang kurang satu sama lain dari tiga nama ini tidak ada yang kurang nilainya sama di mata saya sebagai Ketua Umum DPP NasDem,” kata dia.

Surya menegaskan dari tiga nama tadi NasDem akan memilih satu calon presiden yang akan ditetapkan pada waktu dan tempat terbaik.

“Bagi kita tidak ada satu pun hal yang amat sangat terdesak karena sekali lagi apapun keputusan kita, kita ingin mencalonkan yang terbaik untuk kepentingan bangsa ini,” ujarnya.

Surya bertekad dan mengajak seluruh kader untuk terus meyakini dan jujur untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Pemilu 2024 adalah momentum yang amat sangat berharga bagi NasDem sebagai institusi partai politik.

“Saya percaya kita punya semangat yang sama, saya percaya kitalah benteng pluralisme Indonesia,” kata dia.

(WH)

Kepada peserta Rakernas NasDem 2022, Ustaz Das’ad juga menyampaikan bahwa dirinya memiliki kedekatan emosional dengan NasDem. Kedekatan itu menurut dia sudah terjalin lama bahkan kerap mengisi ceramah pada kegiatan-kegiatan NasDem baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

“Mari gunakan Partai NasDem ini untuk berfastabiqul khairat berlomba lomba dalam kebaikan,” kata dia, di Balai Pertemuan JCC Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Umum (Ketum) Parrtai NasDem Surya Paloh serta sederet elit Partai NasDem itu, Ustaz Das’ad menyampaikan pesan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat dan membawa harapan baru bagi masyarakat.

“Tidak semua orang bisa dibeli tapi kalau kalian sudah menyampaikan hatimu kapada rakyatmu kau tak punya uang kau bisa menang. Maka tolong cintai rakyatmu, jangan kau bodohi rakyat Indonesia,” ujarnya.

Ustaz Das’ad juga secara rutin menyampaikan dan mengajak para mubaligh tanah air betapa berharganya persatuan di Indonesia. Menurut dia tidak ada negara lain yang lebih kaya dibandingkan dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia.

“Inilah sebabnya kita penting perlu mencintai Republik Indonesia dan tidak ada alasan tidak mencintai Republik Indonesia. Hubbul Wathon Minal Iman cinta negara adalah bagian dari iman,” kata dia.

Masih kata Ustaz Das’ad, dirinya berkomitmen untuk ikut mengajak kebaikan kepada masyarakat bersama Partai NasDem dalam rangka menyebarkan gerakan perubahan di Indonesia.

“Dan siap digunakan untuk pemenangan anda tapi kontennya bukan kampanye kontennya amar maruf nahi munkar,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama Ustaz Das’ad juga memimpin pembacaan doa demi lancarnya derap langkah gerakan perubahan di Indonesia. Ustaz Das’ad juga mengajak ribuan peserta Rakernas untuk mengirimkan suratul fatihah kepada baginda Rasulullah dan saudara-saudara bangsa Indonesia yang gugur pada masa krisis pandemi Covid-19. (WH)

“Sistem demokrasi kontemporari yang kita ikuti secara terus membolehkan rakyat memilih menerusi pilihan raya, siapakah calon atau pemimpin yang dirasakan layak dan berkemampuan menjadi teraju negara,” kata Mahathir.

Menurut Mahathir, kepemimpinan nasional bakal tercapai apabila seorang pemimpin memiliki kemampuan merasakan setiap detak jantung dan degup nadi rakyat, terutama memahami keresahan dan harapan publik.

“Untuk seseorang itu mencapai tahap kepemimpinan nasional, dia perlu berdampingan dan memahami pemikiran rakyat dan akhirnya mempunyai empati terhadap rakyat yang mau dia perjuangkan nasib dan masa depan mereka,” kata dia.

Mahathir menekankan, seorang pemimpin harus mampu menjadi penyambung lidah rakyat untuk terus membela masyarakat secara konsisten sejak sebelum hingga setelah terpilih.

“Menjadi tanggungjawabnya untuk memastikan apa yang diperjuang untuk rakyat semasa di luar kerajaan (pemerintahan) terus diperjuangkan,” kata Mahathir.

Lebih penting lagi, lanjut Mahathir, seluruh keputusan serta dasar-dasar pemikiran yang ditawarkan kepada masyarakat mesti bisa merangkum seluruh kepentingan masyarakat luas tanpa ada sedikitpun meminggirkan, apalagi mementingkan satu kelompok tertentu.

Pasalnya, apabila hal tersebut diberlakukan maka pemimpin itu akan kehilangan aspirasi sebagai pemimpin nasional dan menjadi pendukung kaum elitis.

Karena itu, katanya, kepemimpinan nasional memerlukan keberanian membuat keputusan dan tindakan walau pahit sekalipun.(ND/Dis/*)

Ketua Komunitas Layang-layang NasDem H. Ayep Zaki menuturkan, hadirnya layang-layang NasDem menjadi bagian pelestarian budaya sekaligus kebinekaan. Menurut dia kebinekaan di Indonesia merupakan kekuatan untuk terus dihormati dan terus dilestarikan.

“Setelah saling menghormati diantara kebinekaan kita, di situlah akan lahir saling kasih sayang kalau sudah kasih sayang terjelma diantara kebinekaan bangsa ini. Maka di situ akan saling memakmurkan menyejahterakan,” kata dia kepada nasdem.id, Jumat (17/6).

Untuk itu lanjut Ayep kemajemukan Indonesia harus terus dirawat. Pasalnya keberagaman tersebut dapat membawa Indonesia lebih hebat dengan Pancasilanya menuju negara yang paling kuat di dunia ini.

“Karena sudah terbukti kebinekaan ini diikat oleh Pancasila kebinekaan ini diikat dengan saling memberikan satu kasih sayang saling memberi saling sejahtera dan saling memakmurkan,” ujarnya.

Sementara itu Koordinator Kegiatan, Roni Uron menekankan layang-layang NasDem merupakan cerminan restorasi Indonesia. Dia berharap gagasan Restorasi Indonesia yang diinisiasi langsung Ketua Umum NasDem, Surya Paloh tersebut dapat ikut menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan nusantara.

“Jadi bendera NasDem dibentuk layangan atas inisiatif teman-teman komunitas layangan di situ perlu kesabaran, kejujuran, keikhlasan,” kata dia.

Masih kata Roni Uron layang-layang tersebut juga menjadi cerminan bahwa bangsa ini senantiasa membutuhkan pimpinan yang jujur, rendah hati dan bisa menjadi contoh untuk semua orang seperti layang -layang yang bisa dilihat semua orang.

“Ini bagian dari gerakan moral karena kami bukan orang pejabat politik kami sebagai simpatisan dan kader untuk mendukung gagasan gerakan perubahan lewat gerakan layang-layang untuk seluruh Indonesia,” ucapnya.

Dia juga menargetkan layang-layang NasDem dapat mengudara dari seluruh wilayah Indonesia pada tahun ini.

“Dan harapan kami sebagai komunitas bahwa ingin ini berkibar di seluruh wilayah Indonesia dari tingkat nasional hingga ke tingkat RT maupun tingkat kampung sebagai gerakan moral yang bisa dilakukan kapan saja tergantung kehendak alam yaitu namanya angin,” demikian pungkas dia.

(WH)

“Apa yang saya sampaikan terkait kepemimpinan suatu negara bukanlah sesuatu yang baru. Semua perencanaan pembangunan itu harus dilaksanakan oleh pemimpin yang baik yang mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan diri sendiri,” kata Tun Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia, dalam kuliah umumnya pada Rakernas Partai NasDem yang direlay dalam diskusi daring Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12, Jumat (17/6). FDD 12 adalah sebuah forum diskusi yang digagas Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.

Diskusi yang dimoderatori Luthfi Assyaukanie (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR) itu menghadirkan Suryopratomo (Duta Besar RI untuk Singapura), Muhammad Farhan (Anggota Komisi I DPR RI), Saur Hutabarat (Jurnalis Senior/Penerima Bintang Tanda Jasa Nararya), Fachry Ali (Pengamat Politik) dan Connie Rahakundini Bakrie (Pengamat Pertahanan) sebagai penanggap.

Menurut Mahathir, setelah dipilih oleh rakyat pemimpin harus mampu memenuhi apa yang diinginkan rakyatnya.

Menjadi pemimpin nasional, tegas Mahathir, harus mampu memahami apa yang dipikirkan rakyat sehingga pada akhirnya menimbulkan empati dalam melaksanakan pembangunan.

Sebelum terpilih, ujarnya, calon pemimpin harus mampu menjadi penyambung lidah rakyat untuk mengatasi sejumlah persoalan yang dihadapi rakyat.

Pada kesempatan itu, Mahathir juga mengungkapkan cara mengatasi berbagai masalah negara yang pernah dihadapinya.

Sebagai seorang dokter, ujarnya, Mahathir menegaskan dirinya selalu melakukan diagnosa dalam proses mengatasi masalah, untuk kemudian menghadirkan solusinya.

Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo berpendapat untuk menjadi pemimpin suatu negara itu bukan hal yang mudah. Tantangannya, ujar Suryopratomo, adalah mengendalikan ego dirinya sendiri. Jadi, pemimpin harus sudah selesai dengan dirinya.

Sedangkan pengamat politik, Fachry Ali menilai yang disampaikan Mahathir dalam kuliah umum itu tidak ada yang baru. Tetapi kehebatan Mahathir adalah dia tokoh dari Asia Tenggara yang tidak hanya mampu memperbaiki  Malaysia, tetapi juga mempengaruhi pandangan dunia terhadap Malaysia secara keseluruhan.

Selain itu, tambah Fachry, Mahathir unggul lewat sejumlah aksi kepemimpinannya. Seperti pada awal kepemimpinannya, Mahathir mengedepankan sikap Look East atau lebih condong ke budaya Timur daripada budaya Barat.

Mahathir, ujarnya, ingin menegaskan bahwa Malaysia merupakan bagian dari budaya Timur dan bukan pembebek dari negara Barat. Langkah itu, merupakan langkah yang strategis dalam proses pembangunan ekonomi, politik dan sosial budaya, bukan semata  berkiblat ke Barat.

Hal itu, ujarnya, membuat kehadiran Mahathir di Rakernas Partai NasDem sangat penting sebagai alternatif pandangan.

Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan berpendapat sebagai sebuah partai yang mengusung politik kebangsaan, Partai NasDem menginginkan sosok pemimpin yang sangat kuat di negeri ini, yaitu kepemimpinan yang mengedepankan kepentingan rakyat.

Mahathir, kata Farhan, merupakan pemimpin yang memiliki legitimasi yang tinggi untuk menyatakan dirinya sebagai pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat.

Mahathir, ujar Farhan, juga mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat lewat metode dengan mendiagnosa dan segera memberi solusi atas masalah yang dihadapi.

Pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie menilai tidak adanya pemimpin nasional yang disegani di kancah global, karena kita tidak memiliki partai politik yang berani mengusung calon pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya.

Karena, jelas Connie, bila sudah selesai dengan dirinya, calon pemimpin itu mampu stand up dengan apa yang diperjuangkannya.

Jurnalis senior, Saur Hutabarat mengungkapkan dalam kuliah umum yang dibawakan Mahathir Mohamad yang menarik bagi publik yaitu yang tewas dalam pemilihan umum harus sadar akan ketewasannya.

Mahathir, ujar Saur, menegaskan bahwa pemimpin negara harus memiliki empati yang tinggi terhadap rakyat. Kehadiran mantan Perdana Menteri Malaysia itu pada Rakernas Partai NasDem, ujar Saur, memberi perspektif terhadap kepemimpinan bangsa.(*)

“Alhamdulillah, dari pemerhatian saya dan juga apa yang saya dengar, Indonesia, di bawah kepemimpinan Pak Jokowi sedang berjalan di atas landasan yang sewajarnya,” kata Tun Mahathir saat mengisi kuliah umum dalam rangkaian Rakernas NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

Di hadapan ribuan kader NasDem peserta Rakernas 2022 yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu Mahathir juga menuturkan bahwa Surya Paloh yang merupakan sahabat lamanya yang sudah dikenal puluhan tahun itu telah banyak memberikan sumbangsih pada kemajuan bangsa Indonesia.

“Pastinya, Parti (Partai) NasDem dan kepimpinannya Bapak Surya Paloh turut berperanan membantu memastikan kepimpinan nasional Indonesia terus berbakti kepada rakyatnya supaya kemajuan yang lebih baik tercapai,” kata mantan Perdana Menteri Malaysia itu.

Dalam forum bertajuk “Politik Membangun Peradaban Hubungan ASEAN dan Tantangan ke Depan” itu Mahathir menegaskan, demi tercapainya stabilitas nasional dan karakter kepemimpinan nasional harus diberikan kepercayaan penuh dan menyingkirkan berbagai campur tangan negatif.

“Kemajuan dapat dicapai apabila pemimpin mempunyai idea dan perancangan yang teratur untuk pembangunan negara. Perancangan-perancangan ini perlu pendekatan jangka panjang dan jangka pendek,” tambah dia.

Masih kata Mahathir, semua yang telah sampaikan memang bukanlah sesuatu yang baru. Namun begitu, di balik semua saran tersebut akan dapat dicapai apabila terdapat kepemimpinan yang baik dan tidak pernah berhenti memikirkan nasib rakyat, daripada nasib diri sendiri dan keluarga.

“Kerana itu, pemimpin yang mahu menerajui (memimpin) kepemimpinan nasional perlu kepada seseorang yang mempunyai jati diri yang tinggi dan berpegang kepada nilai-nilai murni,” demikian kata Mahathir.

(WH)

“Bahagian pertama ialah berkait dengan kepimpinan nasional. Sistem demokrasi kontemporari yang kita ikuti secara terus membolehkan rakyat memilih menerusi pilihan raya siapakah calon atau pemimpin yang dirasakan layak dan berkemampuan menjadi teraju negara,” kata Tun Mahathir Mohamad.

Menurut Mahathir, kepemimpinan nasional tersebut bakal tercapai apabila seorang pemimpin tersebut memiliki kemampuan merasakan setiap detak jantung dan degup nadi rakyat, terutama memahami keresahan dan impian serta harapan publik.

“Untuk seseorang itu mencapai tahap kepimpinan nasional, dia perlu berdamping dan memahami pemikiran rakyat dan akhirnya mempunyai empati terhadap rakyat yang mau dia perjuangkan nasib dan masa depan mereka,” ujarnya.

Mahathir menekankan, seorang pemimpin harus mampu menjadi seorang penyambung lidah rakyat untuk terus membela masyarakat secara konsisten sejak sebelum terpilih hingga setelah terpilih.

“Menjadi tanggunjawabnya untuk memastikan apa yang diperjuang untuk rakyat semasa di luar kerajaan terus diperjuangkan,” kata Mahathir.

Lebih penting lagi lanjut Mahathir seluruh keputusan serta dasar-dasar pemikiran yang ditawarkan kepada masyarakat mesti bisa merangkum seluruh kepentingan masyarakat luas tanpa ada sedikitpun meminggirkan apalagi mementingkan satu kelompok tertentu.

Pasalnya, lanjut Mahathir apabila hal tersebut berlaku maka pemimpin itu akan hilang aspirasi sebagai pemimpin nasional dan menjadi pendukung kaum elitis.

“Karena itu, kepimpinan nasional memerlukan keberanian membuat keputusan dan tindakan walau bagaimana pahit sekalipun, jika hanya dilakukan untuk kepentingan majoriti rakyat dan Negara,” ujarnya.

(WH)

“Jadi yang kita muliakan Tun Dr. Mahathir Mohamad hari ini melakukan kunjungan persahabatan guna memenuhi undangan daripada Partai NasDem untuk spesial akan memberikan kuliah umum beliau pada event Rakernas Partai NasDem hari ini,” kata Surya di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (17/6).

Menurut Surya, kedatangan Tun Dr. Mahathir itu merupakan suatu momentum yang sangat berharga terutama bagi Partai NasDem dalam rangka menambah spirit dan motivasi untuk terus hadir mewarnai belantika politik tanah air.

“Dan kita tahu bersama Tun Dr. Mahathir Mohamad ini adalah seorang tokoh bangsa lebih khusus lagi yang selalu memberikan inspiring bagi siapa saja dengan kondisi keadaan seperti ini dengan usia yang beliau miliki kita menaruh rasa hormat yang sehebat-hebatnya kepada beliau,” kata Surya.

Surya yang sudah 40 tahun bersahabat dengan Tun Mahathir itu pun menyampaikan rasa terimakasihnya atas kedatangan Tun Mahathir dan hubungan baik yang sudah terjalin berpuluh tahun belakangan ini.

“Nah itulah arti kunjungan beliau kita berterimakasih untuk kunjungan persahabatan dimana saya secara pribadi berhubungan dan mengenal beliau lebih dari 40 tahun yang lalu jadi sekali lagi inilah arti kunjungan Tun Dr. Mahathir Mohamad,” kata Surya.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Tun Mahathir Mohamad menuturkan, dirinya sangat bersyukur dapat berjumpa kembali dengan sahabat lama dan melihat kemajuan yang dicapai khususnya untuk Indonesia. Dia juga menilai banyak kemajuan yang dicapai oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

“Tapi Bapak Surya Paloh pun sudah maju ke hadapan dan ini menggembirakan saya ya saya harap kita dapat persahabatan ini di masa-masa hadapan,” kata Tun Mahathir.

Tun Mahathir menuturkan, pertemuan yang digelar banyak diisi dengan nostalgia dari cerita persahabatan yang sudah berpuluh-puluh tahun dilalui bersama. Selain itu juga membahas berkenaan keadaan terkini diantara negara sahabat Malaysia dan Indonesia.

“Dan kita harap kita boleh menyumbang kepada persahabatan antara Malaysia dan Indonesia,” kata dia.

Usai melaksanakan Shalat Jumat berjamaah dan makan siang bersama, keduanya pun melanjutkan perjalanan ke Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta guna menghadiri Kuliah Umum Tun Dr. Mahathir Mohamad pada rangkaian kegiatan Rakernas Partai NasDem 2022.

Tun Mahathir didaulat menjadi Narasumber Utama dalam Kuliah Umum di Rakernas NasDem 2022 yang berlangsung di Balai Pertemuan Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

Melalui Forum Diskusi Denpasar 12 edisi khusus Rakernas NasDem itu mengambil tajuk Politik Membangun Peradaban Hubungan ASEAN dan Tantangan ke Depan.

Pertemuan itu juga rencananya bakal menghadirkan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Luthfi Assyaukanie, Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Singapura, YM Suryopratomo, Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, Pakar Pertahanan dan Keamanan, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, dan Jurnalis Senior, Saur Hutabarat, serta Pengamat Politik, Fachry Ali sebagai Penanggap. (WH)

“Usulan keempat capres dari DPW Jogja berdasarkan dua faktor, yakni survei dan aspirasi dari struktur maupun elemen partai yang sudah kita musyawarahkan,” kata Ketua DPW NasDem DIY Subardi, usai pembacaan pandangan umum di Rakernas, Kamis (16/6).

Politisi yang akrab disapa Mbah Bardi itu menambahkan kedua faktor tersebut menegaskan bahwa Partai NasDem berpegang teguh pada asas demokrasi dan musyawarah mufakat. Mbah Bardi mengatakan, mekanisme pencapresan dalam Rakernas bukan berdasarkan selera elit partai, melainkan aspirasi seluruh elemen partai.

“Mekanisme pencapresan NasDem bukan selera elit. Di NasDem, Rakernas merupakan proses demokrasi yang melibatkan seluruh elemen maupun struktur Partai. NasDem tidak mau struktur hanya jadi penonton,” terang dia.

Lebih jauh Mbah Bardi menambahkan perjalanan menuju Rakernas juga membuktikan bahwa Partai NasDem di tingkat wilayah turut meramaikan jagat pemberitaan menuju Pemilu 2024.

Menurut Mbah Bardi, ajang Rakernas seperti rekrutmen terbuka kepada putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden. Rekrutmen dilaksanakan secara demokratis, terbuka dan partisipatif.

“Ini adalah wujud politik partisipatif. NasDem mendobrak pakem bahwa urusan Capres itu instruksional dari pusat. Buktinya, tiap daerah usulannya bermacam-macam sesuai aspirasi daerah itu. Nanti Ketua Umum akan memilih bakal calon itu berdasarkan usulan dari 34 DPW,” demikian pungkas Mbah Bardi.

(WH)

Surya dan Mahathir tampak mengambil barisan paling depan untuk menyimak dengan seksama materi khotbah yang disampaikan. Suasana berlangsung khidmat diikuti bersama ratusan jamaah lainnya.

Pada kesempatan tersebut khatib mengingatkan untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.  Selain itu juga masyarakat memiliki tanggungjawab dalam menjunjung tinggi persatuan.

“Berpegang teguhlah pada tali agama Allah dan jangan bercerai berai,” kata Khatib dalam Khotbah Jumatnya di Ballroom NasDem Tower, Jumat (17/6).

Khatib melanjutkan, dalam ajaran Islam mengajak untuk selalu bersatu terhadap umat manusia di muka bumi tanpa memandang latar belakang apapun untuk selalu memberikan kebaikan dan kemaslahatan kepada sesama. Hal itu pun yang juga sudah tertuang dalam semangat dan nafas Pancasila.

“Ini menjadi tugas bersama karena Islam itu adalah pondasi dasarnya adalah akhlak,” tambah dia.

Khatib melanjutkan sebagai manusia pada diri kita terdapat dua hal yang senantiasa melekat yang pertama adalah sebagai seorang pemimpin atau pemegang amanah kemudian sebagai seorang hamba.

Untuk itu Khatib Jumat menekankan dibutuhkan tekad dan pengabdian dan penghambaan dalam diri manusia untuk senantiasa meniatkan segala langkah sebagai ibadah.

Termasuk lanjut dia dalam berbagai profesi seperti menjadi negarawan, politisi maupun pengusaha agar setiap posisi diniatkan sebagai ibadah untuk terus menerus mengurus kepentingan orang banyak.

“Semoga dalam setiap derap jantung kita selalu berikhtiar untuk merawat dan menjaga negeri ini,” kata dia.

(WH)

Mahathir yang tiba mengenakan baju berkelir abu-abu itu tiba sekitar pukul 11:30 WIB dan langsung disambut Surya yang sudah menunggunya di halaman depan NasDem Tower.

Mahathir juga disambut Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad HI Ali, Ketua Majelis Tinggi Partai NasDem, Jan Darmadi, Ketua Mahkamah Partai NasDem, Saur Hutabarat, Ketua Dewan Pakar NasDem, Siti Nurbaya Bakar, Wakil Ketua Dewan Pakar NasDem, Pieter F Gontha.

Hadir pula Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, serta Sekretaris Utama (Settama) Akademi Bela Negara (ABN) NasDem Eusebio Hornai Rebelo.

Sejumlah pengurus NasDem seperti Syahrul Yasin Limpo, Martin Manurung dan Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Roberth Rouw juga tampak mendampingi Mahathir sejak mendarat di Jakarta.

Kehadiran Tun Mahathir ke NasDem Tower merupakan kunjungan silaturahmi antar dua sahabat lama. Mahathir juga bakal menjadi Narasumber Utama dalam Kuliah Umum di Rakernas NasDem 2022 yang berlangsung di Balai Pertemuan Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

Melalui Forum Diskusi Denpasar 12 edisi khusus Rakernas NasDem itu mengambil tajuk “Politik Membangun Peradaban Hubungan ASEAN dan Tantangan ke Depan”.

Pertemuan itu juga rencananya bakal menghadirkan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Luthfi Assyaukanie, Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Singapura, YM Suryopratomo, Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, Pakar Pertahanan dan Keamanan, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, dan Jurnalis Senior, Saur Hutabarat, serta Pengamat Politik, Fachry Ali sebagai Penanggap. (WH)