a

Sugeng Dorong Pengembangan Produk Berbasis Kearifan Lokal

Sugeng Dorong Pengembangan Produk Berbasis Kearifan Lokal

GIANYAR (29 Januari): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengapresiasi kesuksesan produk herbal minyak Kutus-Kutus hasil produksi PT Tamba Waras. Produk tersebut mampu bersaing dengan produk herbal sejenis hingga berhasil menembus pasar domestik, bahkan pasar internasional.

“Kutus-Kutus adalah produk herbal yang memiliki banyak khasiat. Ini sebuah fenomena luar biasa. Kutus-Kutus mampu menembus pasar seluruh Indonesia dengan jumlah reseller-nya lebih dari 5000, bahkan sudah ke mancanegara,” ujar Sugeng saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR meninjau Pabrik Minyak Kutus-Kutus di Gianyar, Bali, Kamis (27/1).

Legislator NasDem itu menegaskan produk seperti itu layak menjadi perhatian dan mendapat dukungan untuk terus dikembangkan. Ia mengungkapkan, semua bahan baku yang digunakan dalam produk minyak Kutus-Kutus adalah jenis herbal.

“Ada 69 komponen herbal yang digunakan, sehingga menghasilkan suatu produk minyak oles atau baluran yang berkhasiat untuk kesehatan dan sudah dikenal masyarakat luas. Ini merupakan produk industri yang sama sekali tidak ada limbahnya karena bahan sisa atau ampas olahannya dikelola menjadi produk lain, seperti sabun,” jelasnya.

Sugeng melihat produksi yang sederhana namun supply chains atau mata rantainya panjang. Bahan baku herbal yang digunakan juga dibeli secara langsung dari masyarakat dengan kualitas yang terkontrol.

“Bambang Pranoto selaku pemilik dan pendiri Kutus-Kutus, juga sekaligus menjadi herbal tester atas produknya. Pada intinya mereka ingin pemerintah atau negara hadir menertibkan mereka yang melanggar aturan yang berlaku. Sedangkan bagi yang tidak melanggar dan patuh pada peraturan yang ada biarkanlah berkembang,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, upah yang diberikan pada para karyawan terhitung besar. Bahkan mencapai dua kali UMR daerah tersebut.

“Yang menarik di sini adalah upah yang diberikan dua kali UMR, bahkan take home pay-nya mencapai Rp7 juta. Sekali lagi, ini adalah sebuah keterampilan menghasilkan produk yang luar biasa,” tuturnya.

Sugeng berharap, produk-produk yang dimulai dari kearifan lokal dan ada sentuhan-sentuhan emosional, bisa terus berkembang dan terbangun kreativitasnya.

“Silakan gali kreativitas-kreativitas yang berdimensi kearifan lokal semacam itu. Toh nanti ada standar-standarnya yang secara kasat mata dan dirasa itu tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan,” pungkas Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah VIII (Kabupaten Cilacap dan Banyumas) itu.

(dpr.do.id/*)

Add Comment