a

Kader NasDem Jangan Permisif Menjadi Pemenang dengan Halalkan Segala Cara

Kader NasDem Jangan Permisif Menjadi Pemenang dengan Halalkan Segala Cara

Oleh: Habib Mohsen Alhinduan

Anggota Dewan Pakar Pusat Partai NasDem  

 

MENANGGAPI pidato Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh pada acara peresmian Gedung NasDem dan Pelantikan Ketua DPD NasDem Kota Minahasa di Sulawesi Utara, beliau mengatakan jangan mencapai kemenangan dengan segala cara dihalalkan.

Istilah politik disebut Permisif artinya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dengan sarana canggih.

Metodologi Pragmatisme menurut Robert S Pierce dan William James pragmatisme adalah sebuah metodologi yang hanya mengacu pada tujuan praktis semata. Sehingga tercapai, nilai-nilai dalam proses pencapaiannya.

Gejala yang saat ini kita rasakan dalam berbagai dimensi kehidupan termasuk dalam dunia politik. Sehingga menimbulkan kesan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Para elite politik cenderung pragmatis demi memenuhi syahwat politiknya. Begitu memegang kekuasaan politik, para politisi cenderung melupakan amanah sucinya sebagai wakil rakyat. Mereka begitu asyik untuk menikmati kekuasaan sekaligus mencoba mempertahankan kekuasaan. Dengan berbagai cara masing-masing pihak menggunakan berusaha untuk menjegal dan mengalahkan lawan politiknya.

Joyoboyo pernah menyatakan “yen wis titi wancine jaman edan, sopo sing ora melu edan ora bakal keduman” (bila sudah waktunya jaman gila, siapa yang tidak ikut gila tidak akan menjadi bagian). Prediksi Joyoboyo itu saat ini benar-benar terjadi dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam politik.

Orasi politik Ketum Partai NasDem Dr.(HC) Surya Paloh di Minahasa,Sulawesi Utara yang menyinggung jangan mencari kemenangan dengan menghalalkan segala cara, benar-benar menggugah hati yang hadir dan membangun semangat baru bagi masyarakat kota Minahasa terutama kader-kader NasDem yang hadir.

Acara peresmian gedung NasDem dan pelantikan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) NasDem di Minahasa dihadiri kader NasDem dan tokoh masyarakat yang berlimpah ruah memenuhi lokasi acara, suasana meriah, begitu juga kehadiran Surya Paloh dinanti-nantikan sehingga disambut oleh masyarakat kota Minahasa dengan senang dan penuh antusias untuk mendengar dan arahannya yang banyak memberi semangat dan makna kehidupan baru dan perubahan dalam dunia perpolitikan saat ini.

Kehadiran Surya Paloh di provinsi Sulawesi Utara itu memang di tunggu-tunggu oleh masyarakat, terlihat pada wajah mereka tampak berseri-seri ibarat hembusan angin sejuk menyentuh wajah mereka atau ibarat seseorang kehausan diberi air minum yang sejuk.

Cuplikan orasinya yang memberi harapan ialah “Kita hidup di negeri yang luar biasa. Tidak semua negeri di bumi memiliki posisi saat ini. Alam telah memberikan anugerah ini. Maka, yang patut kita syukuri posisi geografis yang strategis dan keindahan alam panorama yang indah, adat istiadat, jumlah penduduk nomor 4 terbesar dari seluruh negara,” katanya.

Melihat kekayaan alam negeri kita terutama di Sulut memiliki tanah yang subur, alam yang indah, masyarakat yang sejahtera semuanya itu wajib disyukuri, karena anugerah dari Maha Pencipta Alam Semesta Allah SWT.

Negara kita, adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki kekayaan alam yang melimpah dan bahkan melebihi Negara sekitar. Banyak kekayaan alam bangsa kita yang telah dikenal seluruh dunia, dan bahkan masih ada beberapa yang belum terekspos dan terjamah oleh manusia sedikitpun.

Salah satu kekayaan alam kita yang cukup dikenal adalah hutan-hutan hujan tropis yang sangat lebat, mulai dari Sumatra hingga Papua.

Indonesia ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tanah Air tercinta ini secara geografis terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta diapit Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Wilayah Indonesia sangat luas, di mana berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga, yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Australia.

Menurut Surya Paloh, Indonesia adalah modal besar untuk masa depan anak cucu. Sebagai kader NasDem harus memberikan kontribusi serta tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dunia. Negeri kita yang besar ini merupakan “Itu misi besar kita,” imbuhnya.

Bangsa yang besar harus memiliki jiwa dan pikiran yang besar juga, agar negeri ini bisa berkembang maju mampu menyejahterakan seluruh masyarakat kita tanpa perbedaan apapun.

Surya Paloh juga berpesan sebagai amanah kepada para kader partai NasDem khususnya agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan yang terbesar adalah Indonesia harus dipelihara dan dijaga tetap negeri yang jaya, yang bersatu, berdaulat seutuhnya.

Ingin menggapai semuanya itu harus kader pemimpin yang berjiwa kebangsaan yang kokoh, kebersamaan, cinta sesama antara putra putri bangsa dan mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri, bukan sekadar kader NasDem menonjol semata-mata seorang politikus yang mengutamakan kepentingan pribadi saja.

Kemenangan yang sejati adalah diraih dengan cara yang benar (hak) bukan dengan cara yang batil (permisif). Meraih kemenangan dengan benar (hak) akan mewujudkan kehidupan yang adil, makmur dan bahagia. Sebaliknya kemenangan dengan cara yang batil akan menciptakan kehidupan jauh dari makna kemakmuran, kebahagiaan dan ketenteraman.

Oleh karena itu Surya Paloh menegaskan kepada kader-kader NasDem di seluruh Nusantara ini, ikutilah ajang pertarungan dan kontes pemilu yang akan datang dengan kejujuran dan beretika yang luhur yang dicontohkan oleh para pahlawan bangsa ini.

Perjuangan yang luhur dikenang dengan kebaikan sementara perjuangan yang curang akan dikenang keburukannya sepanjang masa. Perjuangan yang benar akan dimenangkan dengan cara yang benar juga yaitu halal, sedangkan kemenangan yang diraih dengan cara yang haram akan menciptakan kesengsaraan sepanjang masa.

Surya Paloh berpesan capailah kemenangan itu dengan cara yang halal.

“Untuk mencapai kemenangan jangan menghalalkan semua cara,” kata Surya mengingatkan.

Buat apa kita menang dan berkuasa kalau kemenangan itu diperoleh dari jalan yang haram. Tidak ada artinya kemenangan jika berdansa di atas tangisan sesama saudara.

Maka, lakukan dengan proses dan tetap pada etika kepatutan untuk menangkan pemilu, itulah tujuan kita kenapa selalu menggaungkan kata Restorasi dalam rangka membangun negeri yang sakit ini menjadi negeri yang sehat demi masa depan anak cucu kita sebagai penerus di masa yang akan datang.

Sosok Surya Paloh menggeluti dunia politik termasuk politikus yang ulung, sehingga beliau mengetahui sepak terjang para politikus, maka beliau menilainya para politik cenderung pragmatis demi memenuhi syahwat politiknya. Begitu memegang kekuasaan politik, para politisi cenderung melupakan amanah sucinya sebagai wakil rakyat.

Mereka begitu asyik untuk menikmati kekuasaan sekaligus mencoba mempertahankan kekuasaan. Dengan berbagai cara masing-masing pihak menggunakan berusaha untuk menjegal dan mengalahkan lawan politiknya.

Dalam buku yang sama, Joyoboyo juga sempat memprediksikan jika fenomena pragmatisme tidak segera dihentikan akan memunculkan satu tragedi, pepatah Jawa mengatakan pithik jago tarung sak kandang (ayam jago bertarung satu kandang), dalam konteks saat ini prediksi Joyoboyo itu bisa berarti para putra terbaik akan saling baku bunuh untuk bertarung tampuk kekuasaan.

Dampaknya bisa ditebak, akan terjadi perseteruan dan perpecahan yang bisa menimbulkan ancaman disintegrasi bangsa. Maka menyadari potensi terjadinya perpecahan itulah, Joyoboyo sempat memberikan petuah bijak, ngono yo ngono ning ojo ngono (begitu ya begitu tapi janganlah begitu), artinya semua pihak harus bisa menahan diri dalam setiap menghadapi masalah dan jangan hanya mengikuti ego diri sendiri maupun kelompoknya.

Karena bangsa ini dibangun di atas komitmen bersama dari berbagai elemen yang sangat majemuk.

Selain itu juga, target yang diimpikan dan dicita-citakan Surya Paloh ialah setiap kader partai memiliki semangat yang tinggi agar terwujud keinginannya yaitu target di Sulawesi ini antara nomor satu atau nomor dua.

Surya Paloh meyakinkan sebagai Ketum Partai NasDem, optimistis sekali ranking NasDem pada pemilu yang akan datang secara keseluruhan Sulawesi masuk ranking satu atau dua. Alasan beliau pada Pemilu 2019 yang lalu, Partai NasDem berada di posisi tiga besar di Sulut.

Ke depan Sulut harus juara. Jika target itu dapat diraih, lalu ditambah dengan kemenangan di wilayah Jawa, maka akan mengiringi penguatan kemenangan Partai NasDem secara nasional, harapan ini akan terwujud jika dilakukan dengan penuh sungguh-sungguh, kebersamaan yang kuat, jiwa  semangat berjuang yang tinggi dan sambil berdoa kepada Allah SWT.

Lambang kita mendirikan negeri ini adalah Bhineka Tunggal Ika yang berasal dari Kitab Sutasoma dengan arti yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Dengan semboyan itu sekitar 300 etnik dan 734 suku bangsa bisa dipersatukan dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Insyaallah kita akan meraih kemenangan yang gemilang dan di ridhoi oleh-Nya, aamiin.

 

Tulisan ini dinukil dari berbagai sumber otentik dan memberi semangat kepada kader-kader NasDem untuk mewujudkan cita-cita dan impian Berjuang, Bersatu dan Menang. Salam restorasi!

Add Comment