Firasat Sebelum Insiden Kanjuruhan Pecah
MALANG (5 Oktober): Sore itu langit agak gelap seperti biasanya, namun intuisi hati Alfian, yang setiap hari membawa ambulans Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang itu mengantarkannya ikut berjaga di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang.
Laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10) itu memang dikenal sarat gengsi dan tak ingin dilewatkan begitu saja oleh publik Malang. Ambulans Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang ikut bersiap mengantisipasi adanya penonton yang kelelahan. Namun Alfian tak menyangka situasinya bahkan lebih parah dari apa yang dia bayangkan.
Melalui sambungan telepon, Ketua Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang, yang juga Ketua Bolo Dewa (Komunitas pendukung Anggota DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakh), Agung Sanan kemudian menceritakan bagaimana aksi heroik Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang ikut membantu evakuasi para korban peristiwa Kanjuruhan.
“Ambulans Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang full membantu insiden Kanjuruhan,” kata Agung Sanan membuka percakapan kepada nasdem.id, Rabu (5/10).
Agung yang biasanya mendukung langsung tim kebanggaannya di stadion pada malam itu entah mengapa justru berhalangan dan memilih menyaksikan laga penuh prestise dari kediamannya.
Beberapa saat usai derby Jatim itu berakhir, Agung kemudian mendapat kabar dari grup-grup WhatsApp yang memuat banyak informasi seputar kejadian yang tak diinginkan di kandang kesebelasan Arema, 1 Oktober malam itu. Suasana kahar hingga kepulan asap gas air mata tampak menyelimuti tribun-tribun Stadion Kanjuruhan yang dipenuhi penonton.
Ambulans Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang yang ikut berjaga di sisi timur Stadion Kanjuruhan bahkan sempat bergeser sekitar 500 meter dari lokasi awal karena adanya situasi tak kondusif. Insiden malam itu akhirnya pecah, tangisan orang tua yang kehilangan anaknya hingga teriakan minta tolong para penonton terdengar di setiap sisi stadion.
Jelang pukul 11 malam ponsel Agung kemudian berdering, ternyata Alfian yang menghubungi untuk berkoordinasi. Dia menyampaikan bahwa korban jiwa mulai berguguran dalam insiden nahas tersebut.
Seketika Agung bersama DPD NasDem Kabupaten Malang serta Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Kresna Dewanata Phrosakh menginstruksikan ambulans NasDem untuk full melayani Aremania dan Aremanita yang butuh pertolongan segera.
“Akhirnya rekan-rekan Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang yang memegang ambulans itu berkoordinasi dengan kita. Saya instruksikan untuk segera merapat untuk membantu rekan-rekan kita Aremanita dan Aremania yang pada saat itu membutuhkan bantuan ambulans,” kata Agung.
Ambulans Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang itu kemudian mulai membantu evakuasi korban luka maupun korban jiwa ke beberapa Rumah Sakit. Alfian kemudian dibantu Erik dan Dimas selama dua hari pasca kejadian terus bekerja full mengantarkan jenazah dari rumah sakit ke rumah duka.
Hingga hari ini menurut Agung armada milik Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang itu juga masih stand by apabila sewaktu-waktu dibutuhkan mengantar jenazah korban insiden Kanjuruhan secara gratis.
“Dalam satu hari kejadian itu full sampai malam kita stand by anak-anak dan sampai sekarang pun kalau dibutuhkan sewaktu-waktu kita siap meluncur,” tukas Agung.
Sebagai Bolo Dewa dan Garda Pemuda NasDem, Agung juga menyampaikan keprihatinannya dengan adanya insiden Kanjuruhan yang merenggut kurang lebih 131 korban jiwa termasuk anggota kepolisian di dalamnya. Dia berharap kejadian tersebut tak terulang kembali. Garda Pemuda NasDem Kabupaten Malang juga ikut dalam acara doa bersama suporter dan komunitas di Malang beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi NasDem Dapil Jatim V (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu), Kresna Dewanata Phrosakh menyampaikan kesedihannya dan menyesali kejadian meninggalnya ratusan jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang.
Wakil Ketua Umum DPP Garda Pemuda NasDem itu menilai sebuah pertandingan sepak bola seharusnya mampu menghadirkan keseruan, keriangan dan atmosfir kebanggaan bukan malah menjadi tragedi nahas yang memilukan bagi dunia persepakbolaan Indonesia bahkan dunia.
“Kita berharap kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan, semoga kejadian ini juga harus segera di tangani serius untuk diusut tuntas oleh semua pihak yang berwenang untuk mencari fakta sebenarnya sehingga kejadian ini selesai dengan terang benderang tanpa meninggalkan misteri di masa yang akan datang,” kata dia.
(WH)