a

Sulaeman Minta Pemerintah Dukung Inovasi Pertanian Biosaka

Sulaeman Minta Pemerintah Dukung Inovasi Pertanian Biosaka

KLATEN (20 November): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sulaeman Hamzah, meminta pihak terkait memberi dukungan terhadap inovasi pertanian organik berupa biosaka yang terbukti menyuburkan tanaman.

Hal itu dikemukakan Sulaeman saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke daerah pertanian terdampak kekeringan akibat El Nino. Salah satu yang dikunjungi adalah Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sulaeman menilai salah satu cara efektif untuk mengatasi kekeringan tersebut adalah dengan cara penerapan metode biosaka agar padi dapat tumbuh subur, tahan terhadap hama, dan mempercepat masa panen. Bahkan, para petani setempat dapat meramu sendiri semacam pupuk organik yang diberi nama Biosaka.

“Kita mendengar dari petani di Klaten yang menggunakan metode biosaka, ternyata hasilnya lebih maksimal, tahan terhadap hama dan panen lebih cepat, ini harus menjadi perhatian,” ungkap Sulaeman, di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (16/11).

Menurut Sulaeman, peran kementerian terkait untuk pengembangan biosaka penting dilakukan. Sebab, elisitor tersebut terbukti mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, bahkan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90%. Sehingga, hal ini bermanfaat untuk pertanian yang menghadapi kekeringan dampak dari El Nino

Sulaeman menjelaskan, biosaka sangat mudah dan murah diproduksi. Biosaka dibuat dari bahan-bahan organik, seperti daun dan rerumputan yang diambil dari lahan yang akan ditanami dan dicampur air, kemudian diperas. Cairan hasil perasan inilah yang bisa diaplikasikan untuk tanaman perkebunan. Para petani di Klaten sudah mengaplikasikan biosaka pada tanaman padinya dengan hasil maksimal.

“Hal ini menjadi perhatian kami dan harus dibicarakan dengan pemerintah agar ada regulasi dan supporting system untuk mendukung masyarakat dalam memanfaatkan Biosaka,” ujar legislator dari dapil Papua itu.

Lebih lanjut Sulaeman mengatakan, biosaka sendiri sebetulnya bukan pupuk atau pestisida, tapi elisitor yang mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Biosaka juga terbukti meminimalisasi serangan hama dan menjadikan lahan lebih subur. Tanaman padi di Klaten juga tak terpengaruh dengan iklim cuaca.

“Biosaka bukan produk pabrikan yang diproduksi secara masal. Tapi, masih diproduksi secara terbatas dan mandiri oleh para petani. Kementerian terkait harus segera melakukan riset agar dapat ditindaklanjuti,” ungkapnya.

(dpr.go.id/*)

Add Comment