a

Diperlukan Kebijakan Baru Atasi Kendala Investasi Rusia di Bidang Migas

Diperlukan Kebijakan Baru Atasi Kendala Investasi Rusia di Bidang Migas

SURABAYA (11 Desember): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyoroti proyek kilang minyak kerja sama Pertamina dengan Rusia yang terkendala masalah geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang memengaruhi iklim investasi di Indonesia.

Sugeng menekankan, dengan nilai investasi sebesar US$23 miliar atau hampir Rp500 triliun, tentu membutuhkan kebijakan baru yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

“Jika ditinjau dari aspek ketahanan migas, proyek tersebut layak dibangun karena kompleks Petro Cemical menjadi proyek strategis nasional yang sangat kita butuhkan,” ujar Sugeng Suparwoto saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Surabaya, Rabu (6/12).

Legislator Partai NasDem itu menyampaikan bahwa terkait proyek tersebut akan dibahas secara mendalam dengan pihak-pihak yang berkepentingan karena menyangkut investasi yang besar dan politik internasional.

“Pertamina juga sepakat untuk melakukan komunikasi yang lebih intens dengan pemerintah setempat karena ada fenomena yang unik di mana Tuban banyak sekali proyek strategis, khususnya infrastruktur migas, tetapi faktanya sebagaimana disampaikan oleh DPRD Tuban, Tuban adalah daerah miskin,” ujarnya.

Sugeng sebagai Ketua Komisi VII bersama Pertamina akan merumuskan agar investasi di bidang industri dapat menyejahterakan masyarakat di sekitarnya.

“Inti dari pertemuan ini juga adalah jika Rusia tidak mampu meneruskan proyek ini maka harus dicari alternatifnya seperti apa,” jelas Sugeng.

(dpr/dis/*)

Add Comment