a

Mengakhiri Ramadan dengan Penuh Makna

Mengakhiri Ramadan dengan Penuh Makna

Oleh: Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri (Umi Ayu)

Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem

 

RAMADAN tengah bersiap meninggalkan kita, seperti tamu yang telah mengunjungi rumah kita untuk sementara waktu. Tidak satupun yang mampu menghalanginya.

Semoga kita telah melewatinya dengan amalan-amalan terbaik, menggapai maghfirahNya, dan diterima semua amal ibadah kita. Sungguh, tidak terasa kita sudah berada di penghujung bulan yang penuh berkah ini.

Ramadan adalah waktu yang berlalu begitu cepat, seperti angin yang singgah sejenak sebelum meneruskan perjalanannya. Sungguh berbahagia mereka yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin secara maksimal bersama Ramadan, melaksanakan berbagai amalan, menjalani berbagai ibadah.

Di sisi lain, sungguh merugi mereka yang tidak memanfaatkan waktu bersamanya dengan baik. Banyak waktu terlewati begitu saja, dan banyak amalan yang terlewatkan.

Saatnya bagi kita untuk mengevaluasi diri selama Ramadan. Apakah kita sudah berhasil mencapai target-target yang kita tetapkan? Seperti mengkhatam Al-Qur’an, memperbanyak sedekah, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya.

Ataukah kita terlalu terjebak dalam rutinitas dunia yang seringkali mengaburkan fokus kita terhadap ibadah Ramadan? Mungkin kita merasa bahwa kita belum mencapai level yang diharapkan dalam ibadah, bahwa kita masih jauh dari kata sempurna.

Namun, yang penting adalah semangat berjuang dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ampunan Allah SWT sebelum Ramadan berlalu.

Dalam sebuah hadis, dijelaskan bagaimana Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.

Hadits ini menjadi motivasi bagi kita untuk menghidupkan kebaikan di babak final, melebihi dari biasanya, dan tidak membiarkan kesempatan itu terbuang begitu saja. Semoga kita termasuk orang-orang yang berhasil mengambil manfaat penuh dari pelajaran Ramadan.

Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya” (HR. Bukhari). Pesan ini mengingatkan kita bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita mengakhiri Ramadan, bukan bagaimana kita memulainya.

Kita tidak bisa menilai seseorang hari ini, bisa jadi esok ia husnul khatimah. Begitu juga dengan Ramadan, bertahan dengan bersungguh beramal shalih sampai penghujung adalah amalan terbaik.

Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh hikmah. Jika kita memahami keutamaan dan keberkahan dalam bulan ini, kita akan berharap bahwa semua bulan bisa menjadi Ramadan.

Namun, kita juga menyadari bahwa Ramadan akan segera berakhir. Saatnya bagi kita untuk melakukan yang terbaik saat berpisah dengannya.

Semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan Ramadan berikutnya, dan semoga kita mendapat ampunan-Nya sebelum Ramadan meninggalkan kita. Amin Ya Rabb.

(WH)

Add Comment