a

Surya Paloh Tegaskan Pentingnya Stabilitas Politik

Surya Paloh Tegaskan Pentingnya Stabilitas Politik

JAKARTA (30 Mei) DPP Partai NasDem menggelar Kuliah Umum sekaligus Diskusi Publik bertajuk ‘Proyeksi Ekonomi Indonesia Pascapemilu 2024’. Bertempat di Auditorium Partai NasDem, pembicara kunci adalah Ekonom Raden Pardede.

Turut hadir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Sekretaris Jenderal Hermawi F Taslim, Ketua DPP Sugeng Supartowo dan fungsionaris DPP lainnya.

Dalam sambutannya, Surya Paloh mengapresiasi paparan Raden Pardede terkait ekonomi Indonesia ke depan.

Dengan bangunan ekonomi kita yang kuat kokoh itu artinya pertahanan ekonomi kita, sebaliknya bangunan ekonomi yang terancam itu harus kita waspadai,” kata Surya Paloh, Kamis (30/5).

Surya Paloh berharap pada pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pemilu 2024 tetap dapat mempercepat pembangunan.

Jadi kita semuanya berharap pemerintahan baru, dengan seluruh dinamika yang kita lalui kita kembali pada suatu komitmen, melancarkan, dengan seluruh kemampuan kita, mempercepat progres pembangunan,” tutur Surya Paloh.

Ia menegaskan, kepentingan nasional harus di atas segala kepentingan, termasuk kepentingan partai politik.

Stabilitas nasional itu top prioritas. Kami ajak seluruh komponen bangsa untuk menempatkan bagaimana national interest harus kita tempatkan di atas kepentingan golongan dan politik,” tegas Surya Paloh.

Raden Pardede dalam penggalan materinya, ia menyebut badai global masih terus berlangsung setelah pandemi mereda. Ekonomi global akhirnya melewati pandemi dengan pengorbanan (biaya fiskal dan jutaan penduduk) yang cukup besar. Kapal Indonesia mampu mengarunginya badai dengan cukup baik.

Selain itu, badai geopolitik ekonomi teknologi masih terus berlangsung (Ukraina-Rusia, Israel-Hamas-Iran, US-China), badai utang (dan suku bunga tinggi), perubahan iklim (El nino) yang dapat mengganggu keselamatan setiap kapal yang berlayar.

Sementara itu, sebagian kapal sudah mulai menua, mesin dan komponen perlu direvitalisasi. Masing-masing kapal harus melakukan respons untuk mencoba menstabilkan kapalnya dan sambil berlayar mencapai tujuannya. Kapal Indonesia yang relatif muda, masih dapat berlayar dengan baik,” terang Pardede.

Dengan kecepatan terakhir sekitar 5 (knot perjam) lalu 5 persen pertumbuhan ekonomi dan ini cukup cepat dibanding dengan dunia sekitar 3 persen, rata-rata negara berkembang di sekitar 4 persen. Kendati demikian, Pardede menggarisbawahi Indonesia harus tetap waspada.

Namun, dapat saja mengalami persoalan dan ikut terdampar manakala nakhoda (pembuat kebijakan) ugal-ugalan terlalu populis (dominasi tujuan politik jangka pendek) dan kurang memperhatikan sasaran jangka menengah panjang yang berkesinambungan,” tandas Pardede.

(RO/RN)

Add Comment