Willy Apresiasi Capaian Imigrasi Kota Batam Himpun PNBP Rp143 Miliar
BATAM (7 Februari): Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, mengapresiasi akselerasi yang diraih Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Kota Batam yang mampu meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp143,19 miliar pada 2024.
Pencapaian itu melebih target yang dicanangkan sebesar Rp59,35 miliar. Peningkatan signifikan tersebut merupakan dampak optimalisasi layanan dan efisiensi.
“Kami mendalami bagaimana efisiensi berpengaruh terhadap imigrasi, dan luar biasa, PNBP meningkat drastis. Ini menunjukkan kinerja positif dalam meningkatkan pendapatan negara sekaligus menjaga kualitas layanan dengan volume in-out yang sangat tinggi, mencapai hampir Rp9 juta per tahun,” ujar Willy di Kanwil Dirjen Imigrasi Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2025).
Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI (Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep) itu mengungkapkan, di tengah capaian PNBP yang melampaui target, Kanwil Imigrasi Kota Batam disarankan untuk meningkatkan infrastruktur dan sumber daya manusia di perbatasan.
Terutama, terkait kesejahteraan pegawai di perbatasan agar tak mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Jangan sampai ada pelanggaran HAM, hanya karena petugas di pulau-pulau terluar tidak mendapat apresiasi yang layak. Kami di Komisi XIII akan membahas bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Willy.
Menurutnya, digitalisasi layanan keimigrasian menjadi proyeksi yang perlu diadaptasi di tengah perkembangan zaman. Bahkan, teknologi berbasis artificial intelligence (AI) menjadi solusi untuk mengupayakan efisiensi.
“Zaman sudah berubah. Banyak negara menggunakan AI dalam sistem imigrasi mereka. Batam sebagai wilayah perbatasan yang sibuk harus dilengkapi dengan sistem terbaik, baik dalam hal database maupun peralatan patroli modern,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Safar Muhammad Godam menyatakan akan segera menindaklanjuti sejumlah saran dan masukkan yang disampaikan Willy. Termasuk, langkah strategis untuk mengoptimalisasikan pengawasan menggunakan teknologi satelit, sehingga keamanan di perbatasan semakin ketat.
“Kami juga akan memperluas penggunaan autogate di seluruh terminal dan berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan untuk memastikan pelayanan keimigrasian yang optimal, sekaligus memperketat pengawasan terhadap warga negara asing,” pungkasnya.
(dpr.go.id/Safa/*)