a

Mohammad Haerul Amri Tag

JAKARTA (4 April): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim tidak memancing kisruh. Haerul Amri mengemukakan hal tersebut merespons kebijakan Nadiem yang tidak lagi mewajibkan ekstrakurikuler Pramuka bagi murid sekolah. "Jangan memancing kisruh lah Mas Menteri. Kalau memang sudah on the track ya sudah di situ," tegas Gus Amri sapaan akrab Haerul Amri dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Menteri Nadiem di Jakarta, Rabu (3/4). Gus Amri meyakini kisruh terjadi karena

JAKARTA (8 Maret): Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Haerul Amri menolak pemotongan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratis dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Yang pasti insyaallah kami dari Partai NasDem tidak akan setuju kalau itu diambil dari dana BOS," ungkap Haerul Amri, Jumat (8/3). Gus Amri, begitu Haerul Amri akrab disapa, mengatakan masih banyak masalah dengan penyaluran dana BOS. Banyak siswa belum mendapatkan dana bantuan tersebut. "Lalu regulasi serta manajemen dana BOS masih terdapat kebocoran di sana-sini," tegas Gus Amri. Sekjend Garda

BANGIL (18 Desember): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menyalurkan puluhan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Di hadapan puluhan orang tua penerima beasiswa, Gus Amri, sapaan akrab Mohammad Haerul Amri, berjanji akan terus memperjuangkan pendidikan, terutama di dapilnya Jawa Timur II yang meliputi Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan. "Banyak sekali saudara kita yang memiliki semangat belajar tinggi, tetapi terbelenggu karena tidak adanya biaya pendidikan. Ini miris sekali. Negara

PROBOLINGGO (11 Desember): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, mendorong guru honorer se-Probolinggo untuk turut menyesuaikan kegiatan belajar-mengajar dengan teknologi digital. Menurut Gus Amri, sapaan Haerul Amri, digitalisasi pendidikan diperlukan sebagai upaya transformasi dalam mewujudkan merdeka belajar di sekolah. "Untuk meningkatkan kurikulum merdeka belajar, salah satunya saya akan mendorong guru-guru honorer untuk lakukan restorasi pendidikan anak melalui digitalisasi pendidikan," ujarnya dalam workshop bertajuk 'Penguatan Digitalisasi Pendidikan Sebagai Upaya Transformasi Pembelajaran dalam Mewujudkan Merdeka Belajar' di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu

PASURUAN (8 Desember): Hadirnya lembaga pendidikan berbasis agama seperti pesantren sangat penting untuk membentuk generasi bangsa yang cerdas, religius dan berakhlak mulia. Demikian dikatakan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, dalam kunjungan kerja reses ke Kota Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (6/7). Pasuruan memiliki julukan sebagai kota santri karena hampir di setiap desa terdapat pesantren. "Hadirnya pesantren pada zaman sekarang sangat dibutuhkan. Siswa dan siswi bukan mendapatkan kecerdasan, tetapi juga membangun karakter akhlakul karimah, tata krama, sopan santun yang baik. Apalagi ke

JAKARTA (5 Desember): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menyoroti langkah Indonesia yang melakukan naturalisasi sejumlah pemain sepak bola. Gus Amri meminta Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan PSSI menimbang ulang kebijakan tersebut. Menurutnya, negara harus memprioritaskan program pembinaan pemain muda di setiap daerah. "Apa yang telah menjadi target Pak Menteri (Dito Ariotedjo) dengan berbagai macam varian skema pembibitan, itu antara lain adalah tarkam (antar kampung). Itu saya kira jauh lebih penting ketimbang naturalisasi," kata Gus Amri dalam rapat kerja

JAKARTA (24 November): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri bangga atas ditetapkannya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). "Saya merasa bangga menjadi Warga Negara Indonesia. Pengakuan UNESCO itu merupakan kado yang indah bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Haerul Amri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/11). Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO. Hal itu ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42C/28 secara konsensus dalam sesi Pleno

BANGIL (23 November): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, kembali menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk anak-anak Suku Tengger, di Kecamatan Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini yang mendapat beasiswa adalah anak-anak Suku Tengger yang bersekolah di SDN 1 Mororejo, SDN 1 Tosari, SMPN 1 Tosari dan SMAN 1 Tosari. Beasiswa diberikan saat Haerul Amri berkunjung ke Tosari, Selasa (21/11). "Saya tidak hanya satu kali atau dua kali datang ke Tosari, bahkan lebih. Saya memenuhi janji pada Agustus lalu,

JAKARTA (16 November): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menegaskan lembaga pendidikan menjadi salah satu wadah menciptakan sikap toleransi dan saling menghargai antarsesama. "Banyak orang pintar saat ini yang menjadi 'keminter', tidak tahu tentang apa yang menjadi kewajibannya," ujar Amri dalam bedah buku Kristen-Muhammadiyah, di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (15/11). Gus Amri mengatakan, pola dan perilaku yang dilakukan Muhammadiyah telah mampu mencerminkan integrasi sosial. Pola pembangunan oleh Muhammadiyah bukan hanya mencari kesadaran atau kecerdasan fisik, tapi juga kecerdasan emosional dan

JAKARTA (7 November): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi para pemuda Indonesia. Tidak hanya cerdas dalam pengetahuan, pemuda juga didorong agar cerdas dalam keterampilan dan perilaku. "Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab," ujar Amri saat memberikan pengarahan untuk mahasiswa magang DPR RI, di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (3/11). Gus Amri sapaan akrab Haerul Amri menegaskan,